Stop pemburuan dan penebangan liar di indonesia

 https://i.ytimg.com/vi/WuAvSngmcp8/maxresdefault.jpg
10 Hewan Langka Di Indonesia – Indonesia terkenal dengan kekayaan flora dan fauna. 
Termasuk flora dan fauna langka juga terdapat diIndonesia. Sudah menjadi penyakit kronis di negara-negara berkembang terjadi perburuan hewan-hewan langka. Masalahnya klasik, ekonomi. Di pasar luar negeri, karena memang langka, harga jual hewan-hewan ini menyilaukan mata para pemburu. Untuk itulah Indonesia membuat suatu undang-undang yang mengatur hewan langka yang dilindungi di indonesia. Berikut adalah 10 hewan langka di indonesia dan penjelasannya.

1. Orang Utan (latin : Pongo Pygmaeus)
Ciri khas hewan langka ini ialah mempunyai rambut yang begitu panjang dibandingkan jenis kera lain. Buah-buahan adalah makanan utama dan juga kesukaannya. Di indonesia, wilayah  penyebarannya adalah dataran rendah juga hutan hujan tropis di pulau Kalimantan.
Orang Utan

2. Badak Bercula Satu (latin : Rhinoceras Sundaicus)
Adalah salah satu hewan langka khas indonesia. Walau sekarang sudah tidak banyak, hanya sekitar 50 ekor saja dapat ditemukan di hutan ujung kulon. Merupakan hewan herbivora pemakan daun-daunan.
Badak Bercula Satu (Rhinoceras Sundaicus)

3. Badak bercula Dua (latin : Dicerorhinus Sumatrensis)
Hampir mirip dengan badak bercula satu, hanya cula dibagian depan yang berjumlah dua. Hanya ditemukan di wilayah Sumatera.
Badak bercula Dua (Dicerorhinus Sumatrensis)

4. Musang Congkok (latin : Prionodon Linsang)
Dengan berat mencapai 5 kg dan mempunyai panjang sekitar 71 cm hewan ini cukup gesit untuk memanjat pepohonan. Di temukan di wilayah pegunungan Aceh dan Sumatera Barat. Mamalia kecil dan beberapa jenis serangga adalah makanan kesukaannya.
Musang Cangkok (Prionodon Linsang)

5. Singapuar (latin : Tarsius Bancanus)
Dijuluki sebagai primata terkecil di dunia. Mempunyai berat tubuh antara 80 – 140 gram dan panjang cuma 12 – 15 cm cukup layak bila disebut primata terkecil. Walaupun mempunyai sepasang mata yang besar yang ukurannya melebihi volume otaknya tapi hanya dapat digunakan pada malam hari saja. Mirip dengan burung hantu. Kepulauan Riau, kepulauan kalimantan dan sumatera bagian selatan juga tenggara adalah habitat aslinya.
Singapuar (Tarsius Bancanus)

6. Ikan Belida (latin : Notopetrus Chitala)
Dengan panjang tubuh mencapai 87, 5 cm dan berat tubuh dapat mencapai 1 kg, cukup besar untuk ukuran ikan air tawar. Bentuk tubuhnya seperti pisau dan  makanan kesukaannya adalah ikan-ikan kecil juga udang. Perairan air tawar di wilayah jawa dan kalimantan merupakan habitat aslinya.
Ikan Belida (Notopetrus Chitala)

7. Harimau Sumatera ( latin : Panthera Tigris Sumatrae)
Memprihatinkan karena jumlah semua harimau sumatera hanya tinggal sekitar 500 ekor. Penebangan hutan yang serampangan dan perburuan liar dituding sebagai penyebab langkanya harimau ini. Hanya terdapat di hutan sumatera.
Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)

8. Anoa ( latin : Bubalus Depressicornis)
Sekilas lebih mirip kambing dengan ukuran yang besar. Yang membedakan dengan kambing selain ukuran tubuhnya yang besar adalah adanya tanduk runcing yang mencapai 30 cm panjangnya. Adalah termasuk mamalia yang mempunyai kuku genap. Mempunyai habitat asli di wilayah sulawesi.
Anoa (Bubalus Depressicornis)

9. Burung Elang Jawa ( latin : Spizaetus Bartelsi)
Mempunyai bentuk yang gagah, sayang populasinya hanya tinggal 250 ekor saja. Tersebar hampir merata di sekitar hutan di pulau jawa seperti di gunung slamet, gunung salak, gunung anjasmoro, gunung kawi, taman nasional baluran, taman nasional alas purwo taman nasional gunung halimun, taman nasional gede pangrango dan taman nasional muara betiri.
Burung Elang Jawa (Spizaetus Bartelsi)

10. Babirusa (latin : babyrousa babyrussa)
Buah-buahan, tumbuh-tumbuhan, jamur dan dedaunan merupakan makanan yang biasa disantap sehari-hari. Mempunyai taring yang mencuat keluar sebagai tameng mata dari duri dan rotan ketika mereka mencari makan. Habitatnya meliputi pulau sulawesi, kepulauan maluku dan sekitarnya.
Babirusa (Babyrousa Babyrussa)

Demikian tadi artikel kali ini yang berjudul 10 Hewan Langka Di Indonesia dan keterangannya. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Salam dan selamat membaca 10 Hewan Langka DiIndonesia.

Pulau indah belum banyak terjamah

https://wisatakupulauseribu.files.wordpress.com/2015/01/imageblog-1.jpg
Apa sih yang menarik di Pulau Moyo? 

Jangankan membayangkan suasananya, sebagian dari kamu mungkin bahkan belum pernah dengar nama pulau ini. Padahal, pulau yang terletak 2,5 kilometer dari Pulau Sumbawa dan termasuk wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat ini cukup populer di kalangan wisatawan mancanegara. Beberapa tokoh terkenal seperti almarhumah Lady Diana serta putranya Pangeran William, Mick Jagger dan pesepakbola mantan kiper Manchester United Edwin Van Der Sar pernah mengunjungi pulau tersembunyi ini, dan seketika jatuh cinta pada kecantikannya.
Pulau Moyo adalah sebuah pulau dengan luas sekitar 350 kilometer persegi dan garis pantai sepanjang 88 kilometer. Dengan demikian kamu akan butuh waktu yang cukup lama untuk menjelajahi seluruh bagian pulau yang ditetapkan sebagai taman wisata alam laut sejak 24 Desember 1986. Rencana perjalanan juga harus dirancang agar perjalanan yang kamu lakukan benar-benar berkesan.
Untuk sampai di Pulau Moyo kamu bisa memilih dua jalur. Yang pertama adalah jalur darat dengan berkendara mobil sewaan selama dua jam dari kota Mataram ke Pelabuhan Kayangan Lombok. Dari sini kamu bisa meneruskan perjalanan menyeberang ke Pelabuhan Poto Nano, Sumbawa Barat yang memakan waktu sekitar satu atau dua jam. Di Poto Nano kamu bisa lanjutkan perjalanan melalui jalur darat sekitar dua jam menuju Sumbawa Barat.

Kamu juga bisa melakukan perjalanan ke Pulau Moyo via jalur udara, travelers. Ada maskapai penerbangan yang melayani rute jarak dekat, salah satunya adalah jalur Mataram-Sumbawa Besar. Pesawat yang digunakan memang berukuran kecil, yaitu Fokker 50, dan penerbangan untuk jalur ini hanya tersedia setiap hari Selasa dan Jumat. Tapi kamu bisa menghemat waktu karena Mataram-Sumbawa Besar dapat ditempuh sekitar setengah jam saja.

Setelah sampai di Sumbawa Besar kamu tinggal melanjutkan perjalanan ke Pulau Moyo, dan kali ini perjalanan hanya bisa ditempuh melalui perairan. Dari Pelabuhan Muara Kali Sumbawa Besar kamu bisa naik kapal motor yang disediakan masayarakat setempat untuk menyeberang ke Pulau Moyo. Kapal motor biasanya berangkat dua kali tiap hari, yaitu pada jam 09.00 dan 11.30. Ada baiknya kamu mencatat jam keberangkatan kapal ini, karena jika ketinggalan kamu harus menunggu untuk menyeberang hingga keesokan harinya. Kamu akan dikenakan ongkos sekitar Rp 20 ribu – Rp 25 ribu per orang dan kamu akan mengarungi laut sekitar dua jam sebelum sampai di Pulau Moyo.

Sesampainya di sana kapal motor akan segera kembali ke Sumbawa Besar. Jadi kamu harus menginap di Pulau Moyo dan menunggu kapal motor datang keesokan harinya untuk melanjutkan perjalanan. Kalau kamu tidak berencana untuk menginap di Pulau Moyo, kamu bisa menyewa perahu motor milik penduduk setempat seharga Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu.

Alternatif lainnya, kamu menyewa speed boat (kapal cepat) yang disediakan operator transportasi laut swasta yang bertarif Rp 3 juta. Memang lebih mahal sih. Tapi speed boat hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk melayari jalur Sumbawa Besar-Pulau Moyo. Kamu juga bisa meminta pengemudi speed boat untuk berlayar mengelilingi area perairan Pulau Moyo seharian. Akan lebih baik jika kamu mengadakan perjalanan ke Pulau Moyo ini bersama rombongan kecil yang terdiri dari 4-5 orang. Selain lebih seru, biaya yang diperlukan untuk transportasi juga tidak terlalu berat karena bisa patungan

Raung dan gerbang kerajaan ghaib

http://fokusjabar.com/wp-content/uploads/2015/06/gunung-raung.jpg

Selain besar, unik dan penuh dengan misteri, Gunung Raung berbeda dengan tipe gunung di jawa pada umumnya. Keunikan dari Puncak Gunung Raung adalah kalderanya yang berbentuk elips sekitar 500 meter dalamnya, selalu berasap dan sering menyemburkan api dan terdapat kerucut setinggi kurang lebih 100m.
Gunung Raung termasuk gunung tua dengan kaldera di puncaknya dan dikitari oleh banyak puncak kecil, menjadikan pemandangannya benar-benar menakjubkan.  Gunung paling timur yang ada di pulau jawa ini, keindahannya dapat kita lihat dari pulau Bali, tepatnya ketika kita berada di pantai Lovina Singaraja Bali Utara pada akhir siang atau ketika sunset di Lovina Beach. Keindahan gunung raung ini akan terlihat indah. Jajaran pegunungan berapi di timur pulau jawa ini memiliki keindahan yang sangat unik. Gunung Raung sudah terlihat dari nama-nama pos pendakian yang ada, mulai dari Pondok Sumur, Pondok Demit, Pondok Mayit dan Pondok Angin. Semua itu mempunyai sejarah tersendiri hingga dinamakan demikian.
Pondok Sumur misalnya, katanya terdapat sebuah sumur yang biasa digunakan seorang pertapa sakti asal Gresik. Sumur dan pertapa itu dipercaya masih ada, hanya saja tak kasat mata. Di Pondok Sumur ini, saat berkemah, juga terdengar suara derap kaki kuda yang seakan melintas di belakang tenda.
Selanjutnya Pondok Demit, disinilah tempat aktivitas jual-beli para lelembut atau dikenal dengan Parset (Pasar Setan). Sehingga, pada hari-hari tertentu akan terdengar keramaian pasar yang sering diiringi dengan alunan musik. Lokasi pasar setan terletak disebelah timur jalur, sebuah lembah dangkal yang hanya dipenuhi ilalang setinggi perut dan pohon perdu.
Pondok Mayit adalah pos yang sejarahnya paling menyeramkan, karena dulu pernah ditemukan sesosok mayat yang menggantung di sebuah pohon. Mayat itu adalah seorang bangsawan Belanda yang dibunuh oleh para pejuang saat itu.
Tak jauh dari Pondok Mayit, adalah Pondok Angin yang juga merupakan pondok terakhir atau base camp pendaki. Tempat ini menyajikan pemandangan yang memukau karena letaknya yang berada di puncak bukit, sehingga kita dapat menyaksikan pemandangan alam pegunungan yang ada disekitarnya. Gemerlapnya kota Bondowoso dan Situbondo serta sambaran kilat jika kota itu mendung, menjadi fenomena alam yang sangat luar biasa. Namun, angin bertiup sangat kencang dan seperti maraung-raung di pendengaran. Karenanya gunung ini dinamakan Raung, suara anginnya yang meraung di telinga terkadang dapat menghempaskan kita didasar jurang yang terjal.

Sebelah barat yang merupakan perbukitan terjal itu adalah lokasi kerajaan Macan Putih, singgasananya Pangeran Tawangulun. Di sini, juga sering terengar derap kaki suara kuda dari kereta kencana. Konon, pondok Angin ini merupakan pintu gerbang masuk kerajaan gaib itu.

Konon, di perbukitan yang mengelilingi kaldera itulah kerajaan Macan Putih berdiri. Sebuah kerajaan yang berdiri saat gunung ini meletus tahun 1638. Pusatnya terletak di puncak Gunung Raung. Kerajaan tersebut dipimpin oleh Pangeran Tawangulun. Beliau adalah salah-satu anak raja Kerajaan Majapahit yang hilang saat bertapa di gunung. Keberadaan kerajaan itu sedikit banyak masih memiliki hubungan yang erat dengan penduduk setempat. Misalnya bila terjadi upacara pernikahan di kerajaan, maka hewan-hewan di perkampungan banyak yang mati. Hewan-hewan itu dijadikan upeti bagi penguasa kerajaan.

Menurut masyarakat setempat, seluruh isi dan penghuni kerajaan Macan Putih lenyap masuk ke alam gaib atau dikenal dengan istilah mukso. Dan hanya pada saat tertentu, tepatnya setiap malam jum’at kliwon, kerajaan itu kembali ke alam nyata.

Pangeran Tawangulun dipercaya merupakan salah satu suami dari Nyai Roro Kidul. Setiap malam jum’at itulah penguasa laut selatan mengunjungi suaminya. Biasanya, akan terdengar suara derap kaki kuda ditempat yang sakral. Suara tersebut berasal dari kereta kencana Sang Ratu yang sedang mengunjungi sang suami Pangeran Tawangulun.

Bila mendengar suara tersebut lebih baik pura-pura tidak mendengar! Jika dipertegas suaranya akan semakin sangat keras, dan mungkin akan menampakan wujudnya. serta tidak menutup kemungkinan akan terbawa menjadi abdi dalam kerajaan ghaib tersebut. Wallahualam