Keindahan alam Dieng Plateau
Keindahan alam Dieng Plateau menjadi anugerah yang tak ternilai
harganya, sebagai tempat bersemayam para Dewata, dataran tinggi Dieng
menawarkan lebih dari 37 obyek wisata yang telah diakui Dunia. Kami
mengupas-tuntas daftar obyek wisata di Dieng dengan dokumentasi original
yang berhasil diabadikan sepanjang tahun. Dieng dengan segala fenomena
alam dan budayanya menjadikan siapapun yang berkunjung merasa kagum,
jaman dulu kala beberapa warga berkebangsaan Belanda sering mendatangi
Obyek Wisata Dieng tentunya bukan tanpa alasan bahkan mereka berani
mempromosikan ke Negara-negara Eropa agar mau mengunjungi Dataran Tinggi
Dieng. Maka inilah ulasan mengapa kamu harus berkunjung ke Dieng.
1. Anak dengan Rambut Gimbal
Cerita anak berambut gimbal yang fenomenal inilah yang membuat Dieng
dan sekitarnya menjadi begitu fenomenal seperti sekarang. Diperkuat
dengan promosi melalui Dieng Culture Festival yang rutin diadakan setiap
tahun membuat semakin banyak orang yang ingin tahu eksistensi dari
bocah berambut gimbal dari dataran tinggi Dieng. Anak berambut Gimbal
memang banyak di temui di Dataran Tinggi Dieng. Tanah ini memang masih
dianggap sebagai tanah mistis karena dipercaya sebagai salah satu tempat
bersemayam para dewa. Anak berambut gimbal dari Dieng pun termasuk
salah satu fenomena mistis tapi nyata dari dataran tinggi Dieng.
2. Objek Wisata Telaga Warna
Telaga Warna Dieng berada di 25 km dari pusat kota Wonosobo. Nama
telaga ini berasal dari berubahnya warna air, seperti hijau, kuning
bahkan berwarna-warni layaknya pelangi. Kejadian unik ini terjadi karena
terdapatnya kandungan sulfur yang cukup tinggi dalam air tersebut.
Telaga ini dikelilingi oleh gugusan beberapa bukit dan masuk dikawasan
cagar alam atau balai konservasi, telaga ini didominasi warna hijau agak
tua, hijau muda dan gradasi sampai agak coklat, Untuk masuk di lokasi
ini pengunjung dapat melewati gerbang yang didesain natural dengan
tempelan batu-batu alam, setelah masuk melewati jalan yang sampingnya
dipenuhi dengan bunga hortensia pengunjung dapat memilih jalan lurus
yang sudah diperkeras dengan paving blok, berjalan disisi telaga ini
dengan naungan pohon akasia yang mendominasi tepian telaga, aroma bunga
mimoza mengharumkan suasana dan menjadi penyegar nafas siapa saja yang
berkunjung kesana. Nah Harga Tiket Masuk Telaga Warna : Rp 5.000
(weekday) – Rp 7.500 (weekend). Cukup murahkan.
3. Kawah si Kidang
Objek wisata di Wonosobo lainnya adalah kawah Si Kidang. Semburan air
panas dengan asap yang asap mengepul menjadi sebuah daya tarik yang
unik. Hal ini membuat kawah ini dinamakan cincin api yang menakjubkan.
Terjadinya kawah sikidang berlatar belakang kisah pra pernikahan antara
pangeran Kidang Garungan dan Putri Shinta Dewi.
Pada jaman dahulu kala di dataran tinggi dieng ada seorang putri yang
cantik jelita, bernama Shinta Dewi. Sang putri terkenal karena
kecantikan parasnya. Banyak pangeran melamar sang putri, namun syarat
dari sang putri berupa harta benda yang jumlahnya sangat banyak, tidak
dapat disanggupi oleh para pangeran pelamarnya.
4. Kemping Semalam Di Puncak Prau
Gunung prau merupakan sebuah gunung yang terletak di provinsi Jawa
Tengah, tepatnya di perbatasan kabupaten wonosobo dan kabupaten kendal.
Gunung prau terkenal dengan viewnya yang bagus. Ketinggian gunung prau
adalah 2.565 mdpl. Menurut beberapa post, gunung ini adalah gunung yang
pendek tapi menarik, di atasnya kita akan mendapati padang rumput
berbunga dan bukit-bukit kecil seperti bukit pada film teletubuies. View
yang kita dapatkan disana adalah view sunrise yang menyinari gunung
Sumbing dan Sindoro, di kejauhan belakang, akan nampak pula gunung
merapi merbabu. Waktu pendakian 2-3 jam, merupakan waktu yang pas bagi
pemula seperti saya. 26-27 April 2014 yang lalu saya dan teman-teman
elektro 08 naik gunung ini bersama-sama untuk membuktikannya.
5. Bukit Sikunir
Golden sunrise merupakan keistimewaan yang dianugerahkan Tuhan kepada
manusia, dimana jelas terlihat keagungan Tuhan melalui ciptaanya,
golden sunrise yang dapat dinikmati dari gunung Sikunir, merupakan
anugerah terindah untuk siapapun yang berkunjung ke Sikunir untuk
menikmati keindahan alam yang jarang ada tandingannya. Untuk mencapai
gunung Sikunir desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di pulau
Jawa yang terletak 7 Km dari poros Dieng dapat menggunakan kendaraan
pribadi ataupun sepeda motor mengingat tidak ada kendaraan umum sampai
ke desa tersebut. Harga Tiket Masuk Bukit Sikunir : Rp 6.000.
6. Makan Buah Carica
Carica adalah salah satu yang membuat saya penasaran selama
mengunjungi Dieng. Baru kali ini saya mendengar kata Carica. Boleh sebut
saya katrok, tetapi kali ini memang saya tidak tahu sama sekali dengan
yang namanya Carica. Oke, ternyata Carica ini adalah salah satu oleh –
oleh khas Dieng. Banyak orang yang berlibur ke Dieng yang pulangya
membeli carica sebagai oleh – oleh. Memang Carica/karika yang merupakan
pepaya gunung ini hanya bisa ditemui di dataran tinggi yang basah
seperti Dieng. Asalnya sendiri bukan dari Indonesia, tetapi dari Amerika
selatan.
7. Komplek Candi
Banyak sekali terdapat candi-candi peninggalan Hindu Di Dataran
Tinggi Dieng. Candi-candi Hindu yang tersebar di sana dinamakan sesuai
dengan nama tokoh-tokoh dalam epik Mahabharata yang terkenal itu. Ada
Bima, Arjuna, Gatot Kaca, Srikandi, dan sebagainya. Seni arsitektur
candi mengadopsi bangunan candi yang ada di India. Hal ini dapat
terlihat dari arca-arca yang menghiasi sisi bangunan candi, di antaranya
Mahakala, Nandi Swara, Durga Mahesasura Mardini, Ganesa, dan Agastya.
Dua bangunan candi yang dapat dibandingkan adalah Candi Arjuna yang
mirip dengan Candi Bhintargaon di India serta Candi Semar yang mirip
dengan Candi Parasurameswara (India) dengan bentuk Mandapa.
8. Telaga Cebong
Telaga ini memiliki sebutan telaga di atas awan, sebuah telaga yang
berada di ketinggian 2.300 m dpl, terletak di Desa Sembungan. Telaga
Cebong adalah harmoni alam yang indah yang dapat Anda temui di kawasan
wisata Dieng di Wonosobo. Anda bahkan dapat berkemah di kawasan telaga
ini. Warna langit yang biru berpadu dengan hijaunya perbukitan yang
memantul pada permukaan telaga yang tenang dan jernih. Di tempat ini,
Anda akan merasakan keindahan alam yang begitu menawan dan udara
pegunungan yang menyegarkan. Menaiki perahu dan mengitari telaga ini
adalah cara terbaik untuk merasakan pesona alam yang dimiliki telaga di
atas awan tersebut. Pernahkah terbayang oleh Anda berperahu di atas
gunung? Air di telaga ini tidak bercampur dengan belerang, oleh sebab
itu warnanya jernih dan bersih. Memiliki kedalaman 2 – 4 meter, Anda
bahkan dapat memancing di Telaga Cebong ini. Pada umumnya, para penikmat
perjalanan yang datang ke kawasan wisata Dieng terlebih dahulu
menikmati sunrise di Bukit Sikunir Dieng sebelum singgah ke Telaga
Cebong.
9. Makan Mie Ongklok
Sebut saja namanya Mi Ongklok, nama sebenarnya. Iya, memang aslinya
bernama Mi Ongklok yang merupakan mi rebus khas Wonosobo. Mi yang baru
pertama kali saya coba ini dibuat dengan cara yang unik, menggunakan
alat bantu bernama Ongklok. Ongklok ini semacam
keranjang kecil dari anyaman bambu sebagai tempat mi yang kemudian
dicelupkan ke air panas. Jadi sudah tahu kan kenapa disebut Mi Ongklok?
Penyajiannya pun juga unik. Menggunakan racikan bumbu spesial, dengan kol dan potongan daun kucai, lalu disiram dengan kuah kental berkanji yang dikenal dengan loh.
Sebagai pelengkapnya, Mi Ongklok dinikmati dengan sate sebagai
pelengkapnya. Yang ngaku doyan kuliner, wajib banget deh cobain kuliner
khas Wonosobo yang satu ini!
10. Goa Jaran
Goa Jaran atau Goa Kuda adalah sebuah Goa di kawawan dataran tinggi
dieng yang memiliki keunikan karena bentuk mulut goa ini seperti kuda.
Goa ini dipercaya memiliki aura mistis yang kuat, hal ini terlihat dari
banyaknya pengunjung kesana untuk mencari wangsit dan bertapa. Namun,
bagi Anda yang hobi foto, lokasi ini sangat menjanjikan sebagai lokasi
yang memberikan pesona bentukan alam yang menarik. Dalam sebuah legenda
diceritakan bahwa suatu hari hujan turun dengan deras. Seekor kuda
(betina) kendaraan milik Resi Kendalisato kebingungan mencari tempat
berteduh. Kuda tersebut berlari kesana kemari sampai akhirnya menemui
lubang besar lalu bermalam di dalam goa tersebut. Keeseokan harinya,
saat keluar dari goa, kuda tersebut bunting atau hamil. Nah berdasarkan
kisah itu ada mitos bahwa pasangan manusia yang kesulitan mendapatkan
keturunan jika bersemedi disana akan segera terkabul.
11. Desa Wisata Sembungan
Sembungan adalah sebuah desa yang masuk ke wilayah Kecamatan Kejajar,
Kabupaten Wonosobo. Yang menarik dari desa ini kreativitas masyarakat
untuk mandiri dan mengembangkan desanya menjadi tujuan wisata. Dengan
alasan itu desa ini dua kali meraih juara tingkat provinsi untuk desa
tujuan wisata terfavorit Jateng-DIY. Pada musim dingin di sekujur Desa
Sembungan terdapat tanaman kentang yang terbalut salju. Pesona Sembungan
tidak ada duanya kala sejumlah anak-anak kecil rambut gimbal berjalan
pagi hari menuju sungai di telaga bersama orang tuanya. Sembungan
menjadi kesan terkenal dikalangan wisatawan karena menjadi jalur utama
menuju Bukit Sikunir.
12. Goa Semar
Goa semar atau goa sang pamomong. Dinamakan seperti itu karena
merupakan lokasi bersemedi oleh beberapa tokoh penting seperti Soekarno
dan Soeharto. Selain sebagai tempat semedi, goa juga diyakini dapat
menjadi salah satu media alternatif untuk menyampaikan masalah diri
kepada Yang Maha Kuasa. Selain sejarah dan kemistisannya, Goa Semar ini
merupakan goa yang letaknya paling tinggi di Dataran Tinggi Dieng lho,
sobat traveler. Meskipun, ukuran dari Goa Semar ini tidaklah begitu
luas. Ukuran Goa Semar ini hanya 4 meter persegi. Seukuran dengan
candi-candi yang juga ditemukan di Dataran Tinggi Dieng ini.
13. Gardu Pandang Tieng
Tempat yang paling banyak menjadi kenangan dan menjadi favorit
wisatawan asing dalam perjalanan menuju Dieng adalah Gardu Pandang Tieng
(GPT). Terletak pada ketinggian 1789 Mdpl tepat berada di atas Desa
Tieng, lokasi ini merupakan lokasi yang paling tepat untuk menyaksikan
terbitnya matahari dan menjadi lokasi alternatif bagi yang ingin melihat
golden sunrise tapi tidak sempat naik ke bukit Sikunir, hampir setiap
pagi sehabis subuh sudah ada orang yang berada dilokasi ini untuk
menikmati keindahan terbitnya matahari tanpa penghalang apapun.
14. Dieng Plateu Theater
Lokasinya persis berada di samping Telaga Warna. Disini belum ada
informasi mengenai jadwal pemutaran film. Jika sudah lebih dari 10
orang, maka film akan langsung diputar. Film yang berdurasi 30 menit ini
bercerita mengenai Dataran Tinggi Dieng dari sudut pandang sejarah dan
budaya. Bagaimana terjadinya Dataran Tinggi Dieng yang berawal dari
letusan Gunung api yang besar, potensi alam Dieng yang banyak
dimanfaatkan untuk perkebunan sayur dan buah, gejala-gejala vulkanologi
dan pemanfaatan panas bumi yang ada di Dieng, tragedi Kawah Sinila pada
tahun 1979 yang memakan korban jiwa, kesenian tradisional, sejarah
rambut gimbal anak-anak Dieng dan tradisi ruwatan pemotongan rambut
gimbal serta kondisi cuaca di dataran tinggi Dieng yang suhunya bisa
mencapai 0 (nol) derajat celcius di musim kemarau. Semuanya tersaji
secara singkat, menarik dan informatif. Harga Tiket Masuk Dieng Plateau
Theater : Rp 4.000.
(*harga bisa berubah sewaktu-waktu)
15. Sumur Jalatunda
Terletak di arah paling barat kawasan wisata Dieng, tepatnya terletak
di Desa Wisata Pekasiran, Sumur Jalatunda memiliki beberapa versi
cerita asal muasal sumur. Menurut asumsi ilmiah, sumur berwarna hijau
pekat berdiameter sekitar 90 meter ini adalah sebuah kepundan yang
terbentuk akibat letusan gunung api jutaan tahun lalu. Sementara, ada
mitos yang menyebutkan bahwa dahulu kala ada seorang putri cantik jelita
yang gemar mengenakan pakaian serba putih, namun berperangai jahat.
Putri cantik ini sering meminta tumbal kepada masyarakat sekitar untuk
dikorbankan dan ditenggelamkan di sumur ini. Untuk dapat sampai di sumur
ini, Anda harus meniti 257 anak tangga. Saat sampai di anak tangga
terakhir, Anda akan melihat tumpukan batu kerikil yang terhampar
beralaskan karung beras. Menurut keyakinan masyarakat lokal, mereka yang
mampu melempar batu kerikil ke sumur sejauh jarak tertentu akan
mendapatkan keberuntungan dan terkabul niat serta keinginannya. Inilah
sebab batu kerikil di tempat ini menambah keunikan dan menjadi daya
tarik bagi para wisatawan untuk mengunjunginya. Tetapi, batu yang
digunakan untuk melempar keberuntungan adalah batu yang harus dibeli
dari anak-anak Dieng di lokasi sumur ini, yaitu batu kerikil beralas
karung ala kadarnya di ujung anak tangga. Anda hanya harus mengeluarkan
biaya Rp 500 untuk batu kerikil itu.
16. Batu Ratapan Angin
Dieng merupakan bekas gunung vulkanik purba yang sudah tidak aktif
lagi, dalam sebuah bekas letusan gunung tentu saja akan meninggalkan
sisa pahatan alam berupa bukit-bukit, bebatuan yang menonjol tak
beraturan dan tebing-tebing yang artistik seperti halnya dengan batu
ratapan angin yang berada diatas telaga warna. Batu ratapan angin
merupakan dua buah batu besar yang berdampingan dan terletak diatas
bukit sekitar Dieng Plateau Theatre lokasi ini menjadi lokasi strategis
untuk menikmati keindahan telaga warna pengilon dengan background
hamparan lukisan alam yang sempurna. Ibarat kanvas yang telah dilukis,
kesempurnaan lukisan Telaga warna dapat dinikmati secara detail dari
atas batu yang membentuk agak kotak dan satunya lagi berdiri kokoh
disampingnya, hembusan angin sering terasa kencang dan menimbulkan suara
mendesis seperti orang meratapi kesedihan, barangkali itulah kenapa dua
buah batu ini diberi nama batu ratapan.
17. Telaga Menjer
Telaga menjer merupakan telaga terluas dikawasan Dieng, terletak di
Desa Maron Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo, dengan luas sekitar 70
Ha dan kedalaman sekitar 60 meter, berada pada ketinggian sekitar 1300
Mdpl, tepatnya dibawah gunung Sikudi, telaga yang dikenal oleh berbagai
kalangan sejak tahun 1905 karena dokumentasinya dipublikasikan oleh
Warga berkebangsaan Belanda, bahkan sampai tahun 1940 punmasih sering
diabadikan dalambentuk foto oleh warga berlanda tersebut yang akhirnya
datanya tersimpan di Belanda. Terletak dibawah gunung yang lebat
tentunya menjadi keuntungan tersendiri bagi telaga menjer karena airnya
akan selalu melimpah, selain untuk kepentingan wisata, pemancingan,
pengairan, telaga menjer juga dimanfaatkankan sebagai pembangkit Listrik
tenaga air (PLTA) mulai tahun 1982 sampai sekarang. Lokasi yang nyaman
seperti di telaga menjer ini menjadi idola tersendiri bagi penduduk
local maupun wisatawan yang berkunjunjung, bukit-bukit dan bebatuan yang
berdiri kokoh seolah menciptakan benteng tersendiri untuk melindungi
kecantikan telaga menjer ini.
Pesona Dieng,
Kecantikan Alam Pulau Jawa
Chandra WidyatamaJune 18, 2014 0 Comments
Dataran Tinggi Dieng merupakan kawasan vulkanik aktif di Jawa Tengah
dengan ketinggian rata-rata mencapai sekitar 2000 Meter Diatas Pemukaan
Laut (mdpl). Secara Etimologi, nama Dieng berasal dari gabungan dua kata
bahasa Kawi, yaitu “Di” yang artinya Tempat atau Gunung dan “Hyang”
yang artinya Dewa, sehingga dapat diartikan bahwa Dieng merupakan daerah
pegunungan tempat bersemayamnya para Dewa. Suguhan pemandangan alam
yang disajikan kawasan ini sangatlah unik dan menakjubkan dimana
datarannya yang dikelilingi oleh gugusan pegunungan, kawah dan telaga,
semakin serasi dengan udaranya yang sejuk dan asri. Sejak dulu kawasan
Dieng sudah menjadi pusat perkembangan kebudayaan di Indonesia dan
sampai sekarang tetap menjadi objek wisata yang terkenal di kalangan
wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Lokasi dan Transportasi
Secara administratif, Dieng termasuk dalam dua wilayah Kabupaten, yaitu
di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng
Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Berjarak
sekitar 116 Km dari Yogyakarta atau sekitar 25 Km dari Wonosobo.
Tidak sulit untuk mencapai kawasan dieng karena sarana transportasi
umumnya sangat mudah ditemukan, apalagi jika menggunakan kendaraan
pribadi ataupun menyewa mobil. Jika anda menggunakan transportasi umum
maka dari Jogja anda dapat naik Bus ataupun Travel tujuan Wonosobo.
Ongkos travel sekitar Rp 40.000*) dengan waktu tempuh perjalanan sekitar
tiga jam. Setibanya di Wonosobo, anda dapat melanjutkan perjalanan
dengan naik minibus tujuan Desa Dieng. Ongkosnya sekitar Rp 8.000*)
dengan waktu tempuh perjalanan sekitar satu jam. Setibanya di Desa
Dieng, anda dapat berjalanan kaki menuju kawasan Dieng dan bagi anda
yang menggunakan kendaraan pribadi, anda dapat parkir kendaraan pada
tempat yang sudah disediakan sehingga akan lebih aman saat ditinggalkan.
Wisata
Dataran Tinggi Dieng merupakan kawasan wisata yang sangat spesial karena
terdapat banyak objek wisata menarik yang bisa anda nikmati. Selama
satu jam perjalanan dari Wonosobo menuju Dieng, anda akan melintasi
jalanan menanjak yang berkelok dengan pemandangan perbukitan hijau dan
perkebunan penduduk. Suasana pedesaan yang asri begitu kental terasa
sepanjang melintasinya, dijamin akan membuat perjalanan anda tidak
membosankan.
jalan menuju dieng
Jalan berkelok menuju Dieng dengan panorama yang memukau.
Mengunjungi semua objek wisata di kawasan dataran tinggi Dieng tidak
akan cukup dilakukan dalam satu hari karena semua pesona yang dimiliki
akan membuat anda betah berlama-lama menikmatinya. Telaga warna, gunung
prau, bukit sikunir, Kawah Sikidang, sumur Jalatunda, Dieng Plateau
Theater, Museum kaliasa dan candi Arjuna adalah beberapa diantara objek
wisata yang sering dikunjungi disini. Untuk mencapai masing-masing objek
wisata tersebut anda dapat berjalan kaki ataupun menggunakan ojek
wisata yang memang banyak tersedia di gerbang masuk kawasan Dieng.
Tiba di pintu masuk kawasan Dieng, anda dapat menuju Telaga Warna
terlebih dahulu. Masuk objek wisata ini dikenakan tiket masuk sebesar Rp
5.000*) untuk wisatawan lokal dan Rp 9.000*) untuk wisatawan asing.
Telaga warna sangatlah unik dengan permukaan airnya yang memiliki
gradasi warna. Suasananya pun sangat nyaman dengan keasrian dan
kealamian hutan lindungnya yang tetap terjaga, tak jarang anda pula akan
mendengarkan kicauan burung-burung liar yang banyak berada disana.
Selain telaga warna, dalam kawasan ini pula anda dapat mengunjungi
beberapa objek lainnya seperti Telaga Pengilon, Gua Semar, Gua Sumut,
Gua Jaran dan Gua Pengantin.
telaga warna
Dalam kawasan dataran tinggi dieng terdapat banyak candi kuno
peninggalan masa lampau dan salah satu yang masih dapat dijumpai adalah
Kompleks Candi Arjuna yang merupakan candi hindu tertua di pulau Jawa.
Dalam kompleks ini terdapat lima buah candi dengan arsitektur yang indah
dan unik, yaitu candi Srikandi, candi puntadewa, candi semar, candi
sembadra dan candi Arjuna yang merupakan candi utamanya. Hingga sekarang
latar belakang keberadaan candi-candi ini masih menjadi pertanyaan
karena tidak banyak relief yang bisa ditemukan dan karena hal inilah
kompleks candi Arjuna menjadi candi paling misterius di Asia. Kompleks
ini dibuka untuk umum setiap harinya dari pukul 07.00 WIB hingga pukul
17.00 WIB dan untuk masuk ke dalam kompleks ini anda akan dikenakan
tiket masuk sebesar Rp 6.000*) untuk wisatawan lokal dan Rp 20.000*)
untuk wisatawan asing. Harga tiket tersebut sudah termasuk pula dengan
tiket masuk ke kawasan kawah Sikidang.
komplek candi arjuna
Komplek Candi Arjuna
Puas menikmati kompleks Candi Arjuna, anda dapat berjalan kaki ke arah
Barat Daya menuju Museum Kaliasa yang dapat ditempuh dalam waktu 10
menit. Museum ini akan dibuka mulai pukul 08.00-16.00 WIB dengan tiket
masuk untuk setiap pengunjung sebesar Rp 2.000*). Di museum ini anda
dapat menyaksikan berbagai benda arkeologi peninggalan masa lampau
seperti arca dan batu yang berasal dari Dieng. Selain itu, berbagai
informasi lain bisa anda dapatkan disini, seperti informasi kehidupan
khas masyarakat Dieng, flora dan fauna, kesenian tradisional dan juga
cerita tentang anak gimbal. Terdapat pula ruangan teaternya (Dieng
Plateau Theater) yang akan memutar film dokumenter seputar Dieng kepada
pengunjung yang berjumlah minimal 10 orang. Di luar bangunan sekitar
Museum terdapat banyak toko dan warung yang menjual berbagai souvenir
dan makanan khas Dieng yang tentunya akan semakin melengkapi liburan
anda.
Dari Candi Arjuna dan Museum Kaliasa, anda dapat melanjutkan perjalanan
menuju Kawah Sikidang yang merupakan kawah vulkanik aktif Dieng. Kawah
ini cukup unik karena lubang semburan gasnya yang selalu
berpindah-pindah. Dari karakternya inilah masyarakat sekitar menyebutnya
Kidang yang artinya Kijang karena semburan gasnya terlihat seperti
melompat-lompat bagai kijang. Berjalan di dalam kawasan ini anda
diharuskan lebih berhati-hati karena terdapat banyak lubang bekas kawah
dan juga beberapa lokasi tanah yang mengangah dengan air mendidih di
bawahnya. Selalu ikuti peraturan yang ada, jangan melanggar batas
pengaman dan jangan pula sesekali menyalakan api, mengingat kawah ini
masih terbilang aktif.
kawah sikidang
Kawah Sikidang
Keindahan pesona alam yang disuguhkan Dieng memang seperti tidak ada
habisnya dan terbukti selalu menghadirkan sensasi tersendiri bagi
wisatawan. Ingin menikmati sensasi yang lebih spektakuler ? Mendakilah
gunung prau atau bukit sikunir. Dari atas puncaknya anda akan disuguhkan
dengan pemandangan alam pegunungan Jawa Tengah yang menakjubkan dengan
hamparan awan-awan putihnya. Bermalamlah disana dan nikmati suguhan
pemandangan Golden Sunrise di pagi harinya, sebuah pemandangan matahari
terbit dengan kilau keemasannya. Pemandangan seperti ini jarang dijumpai
ditempat lain dan dapat dikatakan sebagai lokasi matahari terbit
terindah di dunia.
Ada hal unik lainnya yang bisa anda saksikan saat berkunjung ke Dieng,
yaitu melihat anak-anak berambut gimbal. Anak-anak ini memiliki rambut
gimbal secara alami dan masyarakat sekitar mempercayainya bahwa mereka
merupakan keturunan leluhur Dieng yang akan membawa keberuntungan,
sehingga apapun keinginan sang anak harus dipenuhi oleh orang tuanya.
Pada waktu tertentu, anda dapat menyaksikan prosesi pemotongan rambut
gimbal pada anak-anak ini yang biasanya akan diadakan saat bulan Sura
dalam penanggalan Jawa.
ruwatan rambut gembel
Upacara ruwatan rambut gembel di Dieng.
Tips
Udara di kawasan Dieng rata-rata mencapai temperatur 150C ,
sebaiknya bawalah jaket untuk melindungi tubuh anda dari terpaan suhunya
yang dingin.
Berhati-hatilah saat dalam perjalanan menuju ataupun hendak pulang
dari kawasan Dieng karena selain jalannya yang berkelok, saat menjelang
sore biasanya jalur akan tertutup kabut tebal sehingga membatasi
pandangan.
Jika ingin menikmati sensasi liburan yang berbeda, datanglah saat
bulan agustus ataupun bulan Sura pada penanggalan Jawa karena pada waktu
tersebut anda dapat melihat prosesi ruwatan massal yang diadakan
masyarakat sekitar di Kompleks Candi Arjuna.
Bagi anda yang tidak membawa kendaraan pribadi, anda dapat
berkeliling dengan menggunakan jasa ojek wisata yang ada. Sebaiknya
lakukan negosiasi harga terlebih dahulu agar mendapat kepastian harga
dan tentunya dengan harga yang lebih murah.
Dataran Tinggi Dieng menyimpan banyak keindahan yang mampu membuat
takjub tiap pasang mata yang memandang. Pesonanya yang melegenda dengan
segala keunikannya menjadikan tempat ini sebagai kawasan wisata yang
berbeda dari yang lainnya, dijamin akan membuat anda terpukau dan betah
berlama-lama untuk menikmatinya. Aturlah waktu liburan anda untuk
menyempatkan diri berkunjung ke kawasan ini. Selamat berlibur!
*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu.
Sumber
ePariwisata
Pesona Dieng,
Kecantikan Alam Pulau Jawa
Chandra WidyatamaJune 18, 2014 0 Comments
Dataran Tinggi Dieng merupakan kawasan vulkanik aktif di Jawa Tengah
dengan ketinggian rata-rata mencapai sekitar 2000 Meter Diatas Pemukaan
Laut (mdpl). Secara Etimologi, nama Dieng berasal dari gabungan dua kata
bahasa Kawi, yaitu “Di” yang artinya Tempat atau Gunung dan “Hyang”
yang artinya Dewa, sehingga dapat diartikan bahwa Dieng merupakan daerah
pegunungan tempat bersemayamnya para Dewa. Suguhan pemandangan alam
yang disajikan kawasan ini sangatlah unik dan menakjubkan dimana
datarannya yang dikelilingi oleh gugusan pegunungan, kawah dan telaga,
semakin serasi dengan udaranya yang sejuk dan asri. Sejak dulu kawasan
Dieng sudah menjadi pusat perkembangan kebudayaan di Indonesia dan
sampai sekarang tetap menjadi objek wisata yang terkenal di kalangan
wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Lokasi dan Transportasi
Secara administratif, Dieng termasuk dalam dua wilayah Kabupaten, yaitu
di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng
Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Berjarak
sekitar 116 Km dari Yogyakarta atau sekitar 25 Km dari Wonosobo.
Tidak sulit untuk mencapai kawasan dieng karena sarana transportasi
umumnya sangat mudah ditemukan, apalagi jika menggunakan kendaraan
pribadi ataupun menyewa mobil. Jika anda menggunakan transportasi umum
maka dari Jogja anda dapat naik Bus ataupun Travel tujuan Wonosobo.
Ongkos travel sekitar Rp 40.000*) dengan waktu tempuh perjalanan sekitar
tiga jam. Setibanya di Wonosobo, anda dapat melanjutkan perjalanan
dengan naik minibus tujuan Desa Dieng. Ongkosnya sekitar Rp 8.000*)
dengan waktu tempuh perjalanan sekitar satu jam. Setibanya di Desa
Dieng, anda dapat berjalanan kaki menuju kawasan Dieng dan bagi anda
yang menggunakan kendaraan pribadi, anda dapat parkir kendaraan pada
tempat yang sudah disediakan sehingga akan lebih aman saat ditinggalkan.
Wisata
Dataran Tinggi Dieng merupakan kawasan wisata yang sangat spesial karena
terdapat banyak objek wisata menarik yang bisa anda nikmati. Selama
satu jam perjalanan dari Wonosobo menuju Dieng, anda akan melintasi
jalanan menanjak yang berkelok dengan pemandangan perbukitan hijau dan
perkebunan penduduk. Suasana pedesaan yang asri begitu kental terasa
sepanjang melintasinya, dijamin akan membuat perjalanan anda tidak
membosankan.
jalan menuju dieng
Jalan berkelok menuju Dieng dengan panorama yang memukau.
Mengunjungi semua objek wisata di kawasan dataran tinggi Dieng tidak
akan cukup dilakukan dalam satu hari karena semua pesona yang dimiliki
akan membuat anda betah berlama-lama menikmatinya. Telaga warna, gunung
prau, bukit sikunir, Kawah Sikidang, sumur Jalatunda, Dieng Plateau
Theater, Museum kaliasa dan candi Arjuna adalah beberapa diantara objek
wisata yang sering dikunjungi disini. Untuk mencapai masing-masing objek
wisata tersebut anda dapat berjalan kaki ataupun menggunakan ojek
wisata yang memang banyak tersedia di gerbang masuk kawasan Dieng.
Tiba di pintu masuk kawasan Dieng, anda dapat menuju Telaga Warna
terlebih dahulu. Masuk objek wisata ini dikenakan tiket masuk sebesar Rp
5.000*) untuk wisatawan lokal dan Rp 9.000*) untuk wisatawan asing.
Telaga warna sangatlah unik dengan permukaan airnya yang memiliki
gradasi warna. Suasananya pun sangat nyaman dengan keasrian dan
kealamian hutan lindungnya yang tetap terjaga, tak jarang anda pula akan
mendengarkan kicauan burung-burung liar yang banyak berada disana.
Selain telaga warna, dalam kawasan ini pula anda dapat mengunjungi
beberapa objek lainnya seperti Telaga Pengilon, Gua Semar, Gua Sumut,
Gua Jaran dan Gua Pengantin.
telaga warna
Dalam kawasan dataran tinggi dieng terdapat banyak candi kuno
peninggalan masa lampau dan salah satu yang masih dapat dijumpai adalah
Kompleks Candi Arjuna yang merupakan candi hindu tertua di pulau Jawa.
Dalam kompleks ini terdapat lima buah candi dengan arsitektur yang indah
dan unik, yaitu candi Srikandi, candi puntadewa, candi semar, candi
sembadra dan candi Arjuna yang merupakan candi utamanya. Hingga sekarang
latar belakang keberadaan candi-candi ini masih menjadi pertanyaan
karena tidak banyak relief yang bisa ditemukan dan karena hal inilah
kompleks candi Arjuna menjadi candi paling misterius di Asia. Kompleks
ini dibuka untuk umum setiap harinya dari pukul 07.00 WIB hingga pukul
17.00 WIB dan untuk masuk ke dalam kompleks ini anda akan dikenakan
tiket masuk sebesar Rp 6.000*) untuk wisatawan lokal dan Rp 20.000*)
untuk wisatawan asing. Harga tiket tersebut sudah termasuk pula dengan
tiket masuk ke kawasan kawah Sikidang.
komplek candi arjuna
Komplek Candi Arjuna
Puas menikmati kompleks Candi Arjuna, anda dapat berjalan kaki ke arah
Barat Daya menuju Museum Kaliasa yang dapat ditempuh dalam waktu 10
menit. Museum ini akan dibuka mulai pukul 08.00-16.00 WIB dengan tiket
masuk untuk setiap pengunjung sebesar Rp 2.000*). Di museum ini anda
dapat menyaksikan berbagai benda arkeologi peninggalan masa lampau
seperti arca dan batu yang berasal dari Dieng. Selain itu, berbagai
informasi lain bisa anda dapatkan disini, seperti informasi kehidupan
khas masyarakat Dieng, flora dan fauna, kesenian tradisional dan juga
cerita tentang anak gimbal. Terdapat pula ruangan teaternya (Dieng
Plateau Theater) yang akan memutar film dokumenter seputar Dieng kepada
pengunjung yang berjumlah minimal 10 orang. Di luar bangunan sekitar
Museum terdapat banyak toko dan warung yang menjual berbagai souvenir
dan makanan khas Dieng yang tentunya akan semakin melengkapi liburan
anda.
Dari Candi Arjuna dan Museum Kaliasa, anda dapat melanjutkan perjalanan
menuju Kawah Sikidang yang merupakan kawah vulkanik aktif Dieng. Kawah
ini cukup unik karena lubang semburan gasnya yang selalu
berpindah-pindah. Dari karakternya inilah masyarakat sekitar menyebutnya
Kidang yang artinya Kijang karena semburan gasnya terlihat seperti
melompat-lompat bagai kijang. Berjalan di dalam kawasan ini anda
diharuskan lebih berhati-hati karena terdapat banyak lubang bekas kawah
dan juga beberapa lokasi tanah yang mengangah dengan air mendidih di
bawahnya. Selalu ikuti peraturan yang ada, jangan melanggar batas
pengaman dan jangan pula sesekali menyalakan api, mengingat kawah ini
masih terbilang aktif.
kawah sikidang
Kawah Sikidang
Keindahan pesona alam yang disuguhkan Dieng memang seperti tidak ada
habisnya dan terbukti selalu menghadirkan sensasi tersendiri bagi
wisatawan. Ingin menikmati sensasi yang lebih spektakuler ? Mendakilah
gunung prau atau bukit sikunir. Dari atas puncaknya anda akan disuguhkan
dengan pemandangan alam pegunungan Jawa Tengah yang menakjubkan dengan
hamparan awan-awan putihnya. Bermalamlah disana dan nikmati suguhan
pemandangan Golden Sunrise di pagi harinya, sebuah pemandangan matahari
terbit dengan kilau keemasannya. Pemandangan seperti ini jarang dijumpai
ditempat lain dan dapat dikatakan sebagai lokasi matahari terbit
terindah di dunia.
Ada hal unik lainnya yang bisa anda saksikan saat berkunjung ke Dieng,
yaitu melihat anak-anak berambut gimbal. Anak-anak ini memiliki rambut
gimbal secara alami dan masyarakat sekitar mempercayainya bahwa mereka
merupakan keturunan leluhur Dieng yang akan membawa keberuntungan,
sehingga apapun keinginan sang anak harus dipenuhi oleh orang tuanya.
Pada waktu tertentu, anda dapat menyaksikan prosesi pemotongan rambut
gimbal pada anak-anak ini yang biasanya akan diadakan saat bulan Sura
dalam penanggalan Jawa.
ruwatan rambut gembel
Upacara ruwatan rambut gembel di Dieng.
Tips
Udara di kawasan Dieng rata-rata mencapai temperatur 150C ,
sebaiknya bawalah jaket untuk melindungi tubuh anda dari terpaan suhunya
yang dingin.
Berhati-hatilah saat dalam perjalanan menuju ataupun hendak pulang
dari kawasan Dieng karena selain jalannya yang berkelok, saat menjelang
sore biasanya jalur akan tertutup kabut tebal sehingga membatasi
pandangan.
Jika ingin menikmati sensasi liburan yang berbeda, datanglah saat
bulan agustus ataupun bulan Sura pada penanggalan Jawa karena pada waktu
tersebut anda dapat melihat prosesi ruwatan massal yang diadakan
masyarakat sekitar di Kompleks Candi Arjuna.
Bagi anda yang tidak membawa kendaraan pribadi, anda dapat
berkeliling dengan menggunakan jasa ojek wisata yang ada. Sebaiknya
lakukan negosiasi harga terlebih dahulu agar mendapat kepastian harga
dan tentunya dengan harga yang lebih murah.
Dataran Tinggi Dieng menyimpan banyak keindahan yang mampu membuat
takjub tiap pasang mata yang memandang. Pesonanya yang melegenda dengan
segala keunikannya menjadikan tempat ini sebagai kawasan wisata yang
berbeda dari yang lainnya, dijamin akan membuat anda terpukau dan betah
berlama-lama untuk menikmatinya. Aturlah waktu liburan anda untuk
menyempatkan diri berkunjung ke kawasan ini. Selamat berlibur!
*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu.
Sumber
ePariwisata