Tampilkan postingan dengan label OPAD Perduli. Tampilkan semua postingan

Kehidupan Banyuroto

Kehidupan Banyuroto


Desa Banyuroto merupakan salah satu desa yang tidak jauh dari candi Borobudur ini terletak di kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Desa yang berlokasi tepat di lereng Gunung Merbabu ini terdiri dari Dusun Banyuroto, Kenayan, Garon, Suwanting, Sobleman, dan Grintingan. Luas daerah ini sekitar 622.130 ha.

Mayoritas penduduk Banyuroto adalah petani sayuran hortikultura. Hal ini terkait letak desa ini yang berada pada perbukitan. Sehingga masyarakat memanfaatkannya untuk usaha perkebunan. Salah satu yang menjadi potensinya yaitu adanya perkebunan buah strawberry yang dibudidayakan masyarakat selain sayur-sayuran, seperti tomat, cabai, kol, bawang, sawi, dan tembakau.

Selain perkebunan, sebagian penduduk juga berternak, seperti sapi, kambing dan domba. Kegiatan berternak sangat dimungkinkan karena di daerah ini terdapat banyak makanan untuk ternak. Salah satu yang mudah didapat adalah rumput. Banyaknya rumput di sekitar rumah mereka seringkali dimanfaatkan masyarakat sebagai pakan ternak. Oleh karena itu desa ini juga dikenal sebagai desa rumput.

Kita akan melihat rumput-rumput di setiap wilayah desa Banyuroto. Rumput-rumput di tempat ini ada yang liar dan ada juga sengaja ditanam. Rumput-rumput tersebut digunakan sebagai pakan ternak mereka baik sapi maupun kambing atau domba. Penduduk desa tersebut ternyata ikut melestarikan pesan leluhur, dengan menanam rumput mereka berupaya memelihara ternak untuk kebutuhan mereka. Tidak heran bila kita melihat kehidupan desa ini di penuhi dengan rumput, diangkut dengan sepeda atau dengan jalan kaki untuk mendaki lereng, dan menuruni lembah. 

Rumput yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat Banyuroto adalah Rumput gajah atau kolonjono. Rumput Gajah yang juga dinamai rumput Napier atau rumput Uganda termasuk jenis rumput unggul. Biasanya penduduk memberi makan ternak dengan rumput gajah yang berupa potongan-potongan, artinya dipotong di kebun atau tempat tumbuhnya rumput selanjutnya diberikan kepada ternak.

Pemanfaatan rumput tersebut sangat menguntungkan bagi masyarakat Banyuroto karena terjadi siklus pemanfaatan. Mereka memanfaatkan rumput untuk pakan ternaknya, kemudian kotoran ternak dimanfaatkan menjadi pupuk kandang, yang nantinya pupuk tersebut dapat digunakan pada tanaman perkebunannya.

Kesenian di Desa Banyuroto

Selain terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah, Desa Banyuroto juga tidak lepas dari kesenian tradisionalnya. Kesenian tradisional ini menjadi budaya yang harus tetap dilestarikan. Beberapa kesenian yang ada di desa Banuroto ini antara lain Jatilan, Karawitan, Topeng Ireng, Soreng, dll. 
JATILAN


KARAWITAN

Warga Banyuroto Demo Tuntut TPA Ditutup




Puluhan warga Desa Banyuroto Kecamatan Nanggulan Kulonprogo melakukan aksi blokade jalan masuk ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di Depan Balai Desa Banyuroto

Puluhan warga Desa Banyuroto Kecamatan Nanggulan Kulonprogo memblokade jalan masuk ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di Depan Balai Desa Banyuroto, Massa yang menamakan diri Serikat Masyarakat Banyuroto Peduli (Semar bali) ini menuntut penutupan TPA tersebut.

Sebelumnya, massa melakukan long march dari Dusun Tawang yang berjarak 500 meter. Massa yang berjalan kaki dan menggunakan sepeda motor serta mobil, mengusung tulisan yang berisi berbagai kecaman atas keberadaan TPA.

Sampai di depan balai desa yang merupakan jalur masuk menuju TPA, mereka menggelar orasi. Hujan yang turun di wilayah itu, tidak menyurutkan semangat warga untuk berorasi. Koordinator Semar Bali, Kawit Mujiono mengungkapkan aksi tersebut dilatar belakangi keberadaan TPA yang telah lebih dari lima tahun, namun hanya memberikan dampak negatif. Ia menyebutkan di antaranya TPA mengganggu kenyamanan karena lokasi yang berdekatan dengan balai desa, puskesmas pembantu, SD, TK dan calon pasar desa. “TPA menimbulkan bau yang tidak sedap,” katanya.

Dampak lain adanya TPA yakni menimbulkan bau tidak sedap, kerusakan jalan akibat dilalui truk sampah, mata air dan sumur tercemar dan lainnya.
Atas dasar itu, menurutnya warga menuntut TPA tersebut ditutup. “Kami ingin TPA Banyuroto ditutup dan dialihkan ke daerah lain,” tegasnya.

soe hok gie dan soe hok djin (arief budiman)

soe hok gie dan soe hok djin (arief budiman) 

Organisasi Pencinta Alam Depok

Ada dua hal yang membuat saya sulit untuk menulis tentang almarhum adik saya, Soe Hok Gie. Pertama, karena terlalu banyak yang mau saya katakan, sehingga saya pasti akan merasa kecewa kalau saya menulis tentang dia pada pengantar buku ini. Kedua, karena bagaimanapun juga, saya tidak akan dapat menceritakan tentang diri adik saya secara obyektif. Saya terlalu terlibat di dalam hidupnya. Karena itu, untuk pengantar buku ini, saya hanya ingin menceritakan suatu peristiwa yang berhubungan dengan diri almarhum, yang mempengaruhi pula hidup saya dan saya harap, hidup orang-orang lain juga yang membaca buku ini.

Saya ingat, sebelum dia meninggal pada bulan Desember 1969, ada satu hal yang pernah dia bicarakan dengan saya. Dia berkata, “Akhir-akhir ini saya selalu berpikir, apa gunanya semua yang saya lakukan ini. Saya menulis, melakukan kritik kepada banyak orang yang saya anggap tidak benar dan yang sejenisnya lagi. Makin lama, makin banyak musuh saya dan makin sedikit orang yang mengerti saya. Dan kritik-kritik saya tidak mengubah keadaan. Jadi apa sebenarnya yang saya lakukan? Saya ingin menolong rakyat kecil yang tertindas, tapi kalau keadaan tidak berubah, apa gunanya kritik-kritik saya? Apa ini bukan semacam onani yang konyol? Kadang-kadang saya merasa sungguh-sungguh kesepian”.


Saya tahu, mengapa dia berkata begitu. Dia menulis kritik-kritik yang keras di koran-koran, bahkan kadang-kadang dengan menyebut nama. Dia pernah mendapat surat-surat kaleng yang antara lain memaki-maki dia sebagai “Cina yang tidak tahu diri, sebaiknya pulang ke negerimu saja”. Ibu saya sering gelisah dan berkata: “Gie, untuk apa semuanya ini. Kamu hanya mencari musuh saja, tidak mendapat uang”. Terhadap ibu dia cuma tersenyum dan berkata “Ah, mama tidak mengerti”.

http://img.hipwee.com/cdn/wp-content/uploads/2014/06/gie-pelem1.jpg?30676a 
Sosok : Soe Hok Gie ( dalam Film GIE : 2008) 

Kemudian, dia juga jatuh cinta dengan seorang gadis. Tapi orangtuanya tidak setuju – mereka selalu dihalangi untuk bertemu. Orangtua gadis itu adalah seorang pedagang yang cukup kaya dan Hok Gie sudah beberapa kali bicara dengan dia. Kepada saya, Hok Gie berkata: “Kadang-kadang, saya merasa sedih. Kalau saya bicara dengan ayahnya si., saya merasa dia sangat menghargai saya. Bahkan dia mengagumi keberanian saya tanpa tulisan-tulisan saya. Tetapi kalau anaknya diminta, dia pasti akan menolak. Terlalu besar risikonya. Orang hanya membutuhkan keberanian saya tanpa mau terlibat dengan diri saya”.

Karena itu, ketika seorang temannya dari Amerika menulis kepadanya: “Gie seorang intelektual yang bebas adalah seorang pejuang yang sendirian, Selalu. Mula-mula, kau membantu menggulingkan suatu kekuasaan yang korup untuk menegakkan kekuasaan lain yang lebih bersih. Tapi sesudah kekuasaan baru ini berkuasa, orang seperti kau akan terasing lagi dan akan terlempar keluar dari sistem kekuasaan. Ini akan terjadi terus-menerus. Bersedialah menerima nasib ini, kalau kau mau bertahan sebagai seorang intelektual yang merdeka: sendirian, kesepian, penderitaan”. Surat ini dia tunjukkan kepada saya. Dari wajahnya saya lihat dia seakan mau berkata: Ya, saya siap.

Dalam suasana yang seperti inilah dia meninggalkan Jakarta untuk pergi ke puncak gunung Semeru. Pekerjaan terakhir yang dia kerjakan adalah mengirim bedak dan pupur untuk wakil-wakil mahasiswa yang duduk di parlemen, dengan ucapan supaya mereka bisa berdandan dan dengan begitu akan tambah cantik di muka penguasa. Suatu tindakan yang membuat dia tambah terpencil lagi, kali ini dengan beberapa teman-teman mahasiswa yang dulu sama-sama turun ke jalanan pada tahun 1966.
http://img.hipwee.com/cdn/wp-content/uploads/2014/06/1969-SalakDua-2-a.jpg?30676a

Ketika dia tercekik oleh gas beracun kawah Mahameru, dia memang ada di suatu tempat yang terpencil dan dingin. Hanya seorang yang mendampinginya, salah seorang sahabatnya yang sangat karib. Herman Lantang. Suasana ini juga yang ada, ketika saya berdiri menghadapi jenazahnya di tengah malam yang dingin, di rumah lurah sebuah desa di kaki Gunung Semeru. Jenazah tersebut dibungkus oleh plastik dan kedua ujungnya diikat dengan tali, digantungkan pada sebatang kayu yang panjang, Kulitnya tampak kuning pucat, matanya terpejam dan dia tampak tenang. Saya berpikir: “Tentunya sepi dan dingin terbungkus dalam plastik itu”. Ketika jenazah dimandikan di rumah sakit Malang, pertanyaan yang muncul di dalam diri saya alah apakah hidupnya sia-sia saja? Jawabannya saya dapatkan sebelum saya tiba kembali di Jakarta.

Saya sedang duduk ketika seorang teman yang memesan peti mati pulang. Dia tanya, apakah saya punya keluarga di Malang? Saya jawab “Tidak. Mengapa?” Dia cerita, tukang peti mati, ketika dia ke sana bertanya, “untuk siapa peti mati ini?” Teman saya menyebut nama Soe Hok Gie dan si tukang peti mati tampak agak terkejut. “Soe Hok Gie yang suka menulis di koran?” Dia bertanya. Teman saya mengiyakan. Tiba-tiba, si tukang peti mati menangis. Sekarang giliran teman saya yang terkejut. Dia berusaha bertanya, mengapa si tukang peti mati menangis, tapi yang ditanya terus menangis dan hanya menjawab “Dia orang berani. Sayang dia meninggal”.

Jenazah dibawa oleh pesawat terbang AURI, dari Malang mampir Yogya dan kemudian ke Jakarta. Ketika di Yogya, kami turun dari pesawat dan duduk-duduk di lapangan rumput. Pilot yang mengemudikan pesawat tersebut duduk bersama kami. Kami bercakap-cakap. Kemudian bertanya, apakah benar jenazah yang dibawa adalah jenazah Soe Hok Gie. Saya membenarkan. Dia kemudian berkata: “Saya kenal namanya. Saya senang membaca karangan-karangannya. Sayang sekali dia meninggal. Dia mungkin bisa berbuat lebih banyak, kalau dia hidup terus”. Saya memandang ke arah cakrawala yang membatasi lapangan terbang ini dan hayalan saya mencoba menembus ruang hampa yang ada di balik awan sana. Apakah suara yang perlahan dari penerbang AURI ini bergema juga di ruang hampa tersebut?

Saya tahu, di mana Soe Hok Gie menulis karangan-karangannya. Di rumah di Jalan Kebon jeruk, di kamar belakang, ada sebuah meja panjang. Penerangan listrik suram, karena voltase yang selalu turun kalau malam hari. Di sana juga banyak nyamuk. Ketika orang-orang lain sudah tidur, seringkali masih terdengar suara mesin tik dari kamar belakang Soe Hok Gie, di kamar yang suram dan banyak nyamuk itu, sendirian, sedang mengetik membuat karangannya. Pernahkan dia membayangkan bahwa karangan tersebut akan dibaca oleh seorang penerbang AURI atau oleh seorang tukang peti mati di Malang?

Tiba-tiba, saya melihat sebuah gambaran yang menimbulkan pelbagai macam perasaan di dalam diri saya. Ketidakadilan bisa merajalela, tapi bagi seorang yang secara jujur dan berani berusaha melawan semua ini, dia akan mendapat dukungan tanpa suara dari banyak orang. Mereka memang tidak berani membuka mulutnya, karena kekuasaan membungkamkannya. Tapi kekuasaan tidak bisa menghilangkan dukungan dukungan itu sendiri, karena betapa kuat pun kekuasaan, seseorang tetap masih memiliki kemerdekaan untuk berkata “Ya” atau “Tidak”, meskipun Cuma di dalam hatinya.

Saya terbangun dari lamunan saya ketika saya dipanggil naik pesawat terbang. Kami segera akan berangkat lagi. Saya berdiri kembali di samping peti matinya. Di dalam hati saya berbisik “Gie, kamu tidak sendirian”. Saya tak tahu apakah Hok Gie mendengar atau tidak apa yang saya katakan itu. Suara pesawat terbang mengaum terlalu keras.

sumber:

Arief Budiman (Soe Hok Djin)
(seperti dimuat dalam buku Catatan Seorang Demonstran edisi 1993)

desa tertinggi di pulau jawa



OPAD

Berada di ketinggian lebih dari 2.100 meter di atas permukaan laut, inilah Desa Cebongan. Bukan hanya merupakan desa tertinggi yang ada di Dataran Tinggi Dieng, tapi desa ini juga merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa. Bahkan, dari desa inilah dimulainya kehidupan bermasyarakat di Dataran Tinggi Dieng.

Konon, di kawasan Dataran Tinggi Dieng, desa inilah yang pertama kali dihuni. Masyarakat yang datang dari daerah Wonosobo tinggal di desa ini, lalu menyebar ke daerah-daerah yang ada di sekitarnya – membentuk desa-desa baru.

Tidak diketahui dengan pasti kapan pertama kali masyarakat menempati desa ini. Catatan tertua yang didapat bahwa pada tahun 1819 di desa ini terdapat 17 rumah. Seiring jalannya waktu, saat ini, desa yang secara administrasi berada di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, ini dihuni oleh 363 kepala keluarga, dengan jumlah penduduk sekitar 1.300 jiwa.

Hampir semua penduduk Desa Cebongan berprofesi sebagai petani. Kentang, berbagai sayuran, serta carica menjadi jenis tanaman yang menjadi komoditi utama desa ini.

Tidak terlalu sulit untuk menjangkau desa ini. Terletak sekitar 7 kilometer dari pusat wisata Dataran Tinggi Dieng, akses jalan menuju Desa Sembungan sudah dilapisi aspal. Walau pada beberapa bagian ada jalan yang berlubang, tapi cukup nyaman untuk dilalui kendaraan bermotor.

Satu yang menarik saat datang ke desa ini adalah keramahan penduduk desa. Sebagai salah satu desa wisata, penduduk desa ini sudah terbiasa berkomunikasi dengan pengunjung. Mereka akan menyapa dengan ramah atau sekadar memberikan senyum.

Suasana kebersamaan di antara penduduk pun sangat terasa. Gotong royong menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Sembungan. Sambatan, begitu masyarakat setempat menyebutnya.

Selain karena merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa, ada beberapa hal lain yang membuat Desa Sembungan menarik untuk dikunjungi. Datanglah pada puncak musim kemarau, sekitar Bulan Juli atau Agustus, jika beruntung, Anda akan disajikan pemandangan yang tidak biasa. Hamparan lahan pertanian yang berwarna hijau di siang hari akan menjadi putih ketika pertama matahari menyapa. Suhu di desa ini bisa mencapai di bawah 0 derajat celcius, yang membuat tanaman di sekitar kawasan ini menjadi beku.

http://media-cdn.tripadvisor.com/media/photo-s/08/22/a3/9a/sembungan-village-dari.jpg

Selain itu, di desa yang memiliki luas sekitar 37 hektare ini juga terdapat beberapa objek wisata. Di sebelah selatan desa, terdapat sebuah telaga. Telaga Cebongan namanya. Dinamakan “cebongan” karena ketika dilihat dari ketinggian telaga ini terlihat seperti kecebong.

Selain menjadi salah satu objek wisata yang menarik para wisatawan untuk berkunjung, telaga seluas 5 hektare ini pun dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai sumber air. Para petani mengandalkan air yang ada di telaga ini untuk lahan pertanian mereka.

Tidak perlu khawatir soal penginapan saat berkunjung ke Desa Sembungan. Walau fasilitas penginapan di sini masih minim, pengunjung akan diterima dengan hangat di rumah-rumah warga. Bahkan, tinggal di rumah warga sekitar akan membuat perjalanan ke Desa Sembungan menjadi lebih berkesan. Menikmati keramahan masyarakat sekitar, keindahan pesona alam yang disajikan, serta kehangatan mengobrol santai di sekitar tungku menjadi pengalaman yang akan selalu indah untuk dikenang

Zakir Naik: Mukjizat Quran tentang Penciptaan Alam Semesta




Dr Zakir Naik dan penciptaan alam semesta
Dr Zakir Naik menjelaskan kepada kita bahwa Al Quran telah memiliki penjelasan tentang penciptaan alam semesta sesuai fakta ilmiah.

Dr Zakir Naik tidak hanya piawai menyampaikan kebenaran Islam melalui ceramah dan debat. Ulama yang hafal kitab suci beberapa agama itu juga handal menyampaikan kebenaran Islam melalui tulisan.
Salah satu buku Dr Zakir Naik yang menakjubkan adalah Miracles of Al Quran and As Sunnah. Melalui buku ini, tokoh yang lahir pada 18 Oktober 1965 itu menjelaskan banyak keajaiban Al Quran dan As Sunnah. Salah satunya, tentang penciptaan alam semesta.

Zakir Naik menjelaskan Big Bang dalam Al Quran

Menurut para ahli astrofisika, asal mula adanya alam semesta dikenal dengan teori big bang. Yakni pada mulanya alam semesta berbentuk satu massa yang besar (nebula primer) kemudian terjadi big bang (ledakan pemisah sekunder) yang mengakibatkan pembentukan galaksi yang terbagi dalam planet, matahari, bulan dan lain sebagainya.

Teori big bang memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat tentang penciptaan alam semesta. Big bang juga didukung oleh metode ilmiah beserta observasi yang dilakukan oleh para astronom dan astrofisika selama beberapa dekade.
Yang menakjubkan, ternyata teori big bang telah dijelaskan dalam Al Quran. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. maka mengapa mereka tidak juga beriman?” (QS. Al Anbiya’: 30)

“Kesesuaian yang harmoni antara Al Quran dan teori Big Bang adalah suatu hal yang tidak dapat dielakkan,” kata Dr Zakir Naik menjelaskan keterkaitan ayat ini dengan teori big bang, “Sungguh menakjubkan! Bagaimana mungkin sebuah kitab yang muncul di padang pasir Arab 1.400 tahun silam mengandung kebenaran ilmiah yang mendalam.”

 

Zakir Naik menjelaskan alam semesta yang mengembang

Pada tahun 1925, Edwin Hubble mempersembahkan bukti pengamatannya bahwa semua galaksi bergerak saling menjauhi satu sama lain. Temuan astronom Amerika Serikat bahwa alam semesta mengembang itu sekaligus menegaskan kebenaran teori big bang.

Teori big bang menyebutkan bahwa dulunya alam semesta merupakan massa besar dan kemudian terpisah oleh sebuah ledakan besar. Konsekuensi dari teori ini, semestinya galaksi-galaksi bergerak saling menjauhi. Itulah yang kemudian ditemukan oleh Edwin Hubble.

Al Quran berbicara tentang hal ini:

وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ

“Dan langit itu Kami bangun dengan tangan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar melakukannya” (QS. Adz Dzariyat: 47)
“Kata musi’un dalam bahasa Arab diterjemahkan dengan memperluas dan ini mengacu pada penciptaan dan perluasan alam semesta,” tulis Zakir Naik menerangkan ayat ini.

“Stephen Hawking dalam bukunya A Brief History of Time menyebutkan bahwa penemuan fakta ilmiah alam semesta senantiasa berkembang adalah sebuah revolusi intelektual abad ke-20. Al Quran menyebutkan fakta ilmiah ini jauh sebelum manusia belajar membuat sebuah teleskop. Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa penemuan fakta astronomi dalam Al Quran bukanlah sesuatu yang mengherankan karena orang Arab dikenal maju dalam bidang astronomi. Pengakuan mereka jika orang Arab unggul dalam astronomi memang benar, tapi Al Quran mengungkapkan fakta ilmiah ini berabad-abad sebelum orang Arab unggul dalam astronomi.”

Masya Allah… teori big bang dan teori alam semesta berkembang merupakan fakta ilmiah yang baru ditemukan pada abad ke-20. Namun Al Quran telah mengungkapkannya berabad-abad sebelumnya. 

 sumber: http://bersamadakwah.net/zakir-naik-mukjizat-quran-tentang-penciptaan-alam-semesta/
[Muchlisin/Bersamadakwah]

Siapa Lupakan Ini, Ia Terhalang dari Kebaikan yang Besar

http://bersamadakwah.net/wp-content/uploads/2015/12/kebaikan-yang-besar-640x411.jpg


sumber gambar: www.ummi-online.com


Kaum Muslimin memiliki misi hidup yang mulia. Selain menyelamatkan diri, mereka juga berupaya menyelamatkan umat manusia dari gelap kebodohan menuju cahaya keimanan. Sebuah tugas mulia yang tidak bisa dipikul oleh semua orang. Hanya orang-orang tertentu yang diberi karunia untuk menjalankan misi mulia ini.
Saat kita memilih menjadi Muslim, maka kita juga berprofesi sebagai penulis, dai, guru, mursyid, murabbi, musyrif, atau sebutan pendidik lainnya. Ketika itu, ada satu etika penting yang kini banyak dilupakan. Sebagian masih mempraktikkannya, sebagian lain berusaha menyederhanakannya, dan sebagiannya lagi meremehkannya.

Padahal, Imam an-Nawawi mengatakan, “Barang siapa melupakannya, maka ia akan terhalang dari kebaikan yang besar. Ia telah menyia-nyiakan karunia yang agung.”

“Seorang penulis hadits,” tutur Imam an-Nawawi, “hendaknya melengkapi dengan ‘Ta’ala’,  ‘Azza wa jalla’, atau ‘Subhanahu wa Ta’ala’, atau sebutan kemuliaan lain tatkala menulis (atau menyebut) nama Allah.”

Demikian pula ketika menuliskan atau menyebut nama Nabi, hendaknya diikuti dengan gelaran yang bermakna doa ‘Alaihis salam’, dan ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam’ untuk mengiringi nama Rasulullah Muhammad. Hendaknya ditulis lengkap sebagaimana dijelaskan lebih lanjut oleh penulis Syarah Shahih Muslim ini, “Bukan sekadar simbol atau hanya salah satunya, tapi keduanya (shalawat dan salam).”

Senantiasalah gunakan adab ini. Pun ketika yang kita tulis atau sebut namanya adalah para sahabat. Hendaknya ikutkan gelaran ‘Radhiyallahu ‘anhu’ tatkala menyebut nama sahabat Nabi, atau ‘Radhiyallahu ‘anhuma’ jika sahabat tersebut dan orang tuanya beriman kepada Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Terkait kalangan tabi’in dan pengikutnya, Imam an-Nawawi menyebutkan, “Selain mereka, cukup dengan kalimat ‘Rahimahullah’ sehingga tidak sama (penyebutannya) dengan para sahabat Nabi.”
Terus begitu, sampai kepada para ulama dan penerusnya. Hendaknya para penulis, dai, guru, murabbi, dan musyrif serta kaum Muslimin melakukannya dengan berharap turunnya rahmat Allah Ta’ala dan keberkahan bagi mereka dan dirinya.

“Dianjurkan mendoakan seluruh ulama dan orang-orang pilihan agar diridhai dan diberi ampunan.” beber ulama kharismatik yang juga menulis kitab dzikir al-Adzkar ini.
Lebih lanjut, Syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah menjelaskan, penghilangan gelaran yang bermakna doa ini merupakan proyek para orientalis yang ingin menjauhkan kaum Muslimin dari adab Islam. Padahal, adab Islam kepada orang-orang shalih inilah yang menjadi satu di antara sekian banyaknya kunci tercurah limpahnya keberkahan dari Allah Ta’ala.
Wallahu a’lam. 

sumber: http://bersamadakwah.net/siapa-lupakan-ini-ia-terhalang-dari-kebaikan-yang-besar/ [Pirman/Bersamadakwah]

Trump yang Melarang Muslim dan Awasi Masjid

Inilah Kecaman Tokoh AS kepada Donald Trump yang Melarang Muslim dan Awasi Masjid

sumber gambar: www.thewrap.com
Dalam sebuah acara di Mount Pleasant, South Carolina, capres Amerika Serikat dari Partai Republik mengatakan, “Kita tidak punya pilihan, selain melarang mereka (kaum Muslimin) masuk ke AS.” ujar Donald Trump, Senin (7/12).

Meski timnya mengaku mendapat dukungan luas atas ide tersebut, kecaman menantang justru dilayangkan kepada mereka. Kecaman ini berasal dari teman satu partai, masyarakat, lawan politik, bahkan perwakilan Gedung Putih.

Martin O’Malley yang merupakan capres lain dari Partai Republik menanggapi ucapan Trump dengan bercuit, “Dia mencalonkan diri untuk menjadi Presiden dengan kapasitas sebagai demagog fasis.”

Selanjutnya, kecaman berasal dari Nihad Awad. Laki-laki yang merupakan Direktur Eksekutif Council on American-Islamic Relations ini mengatakan, “Kita memasuki alam fasis.” Trump, menurut mereka, lebih mirip pemimpin gerakan kelompok kekerasan daripada kandidat presiden negeri sebesar Amerika Serikat.

Reaksi lebih keras juga disampaikan oleh Gedung Putih melalui juru bicaranya, Josh Earnest, yang mengatakan, “Trump melangkah menuju sisi lebih gelap, elemen lebih gelap, dan mencoba mempermainkan ketakutan orang untuk melahirkan dukungan bagi kampanyenya.”

Komentar lainnya berasal dari Lindsay Graham yang mengatakan, “Inilah alasan lain mengapa dia (Donald Trump) benar-benar tidak cocok memimpin Amerika Serikat.”
Celaan juga berasal dari Hillary Clinton. Calon presiden dari Partai Demokrat ini mengatakan, “Ide Trump patut dicela, sarat prasangka, dan memecah-belah.”

Selain mewacanakan pelarangan terhadap kaum Muslimin yang akan memasuki negeri Paman Sam itu, Trump juga menyampaikan ide agar pemerintah masuk ke masjid-masjid dan mengawasi seluruh kegiatan yang berlangsung di dalamnya. “Kita harus melihat yang terjadi di dalamnya (masjid).”
Selain dua pernyataan ganjil tersebut, Trump juga menyampaikan, “Amerika Serikat tidak boleh menjadi korban serangan mengerikan orang-orang yang hanya percaya jihad.”

Disinyalir, pernyataan kontroversi ini lahir sebagai akibat teror penembakan yang terjadi pekan lalu di San Bernardino, California. Dalam penembakan yang dilakukan oleh sepasang suami-istri ini, 14 orang meregang nyawa, dan 21 lainnya mengalami luka-luka.

“Pernyataan Trump soal Muslim Amerika Serikat semakin keras,” tulis harian umum Republika, 9 Desember 2015, “menyusul serangan di Paris pada 13 November lalu.”
Wallahu a’lam.

sumber: http://bersamadakwah.net/inilah-kecaman-tokoh-as-kepada-donald-trump-yang-melarang-muslim-dan-awasi-masjid/  [Pirman/BersamaDakwah]

gunung yang mengalami kebakaran

gunung yang mengalami kebakaran di Tahun 2015 ini:

Gunung Merapi
Gunung Merapi adalah gunung api teraktif di Indonesia. Gunung Merapi dikategorikan dalam gunung berapi tipe strato atau masih aktif. Tercatat dalam catatan modern bahwa gunung Merapi mengalami erupsi atau letusan setiap 2-5 tahun sekali. Tahun 2010 adalah pembuktian betapa ganasnya erupsi gunung Merapi di sepuluh tahun terakhir ini. Gunung Merapi tercatat sudah meletus sebanyak 68 kali sejak tahun 1548.


gunung merapi kebakaran

Gunung Ciremai
Gunung Ciremai atau Ceremai adalah salah satu gunung yang memiliki ketinggian di atas 3000 mdpl (meter di atas permukaan laut) yang terletak di 3 kabupaten yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Gunung api ini memiliki ketinggian 3.078 mdpl. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat.

gunung ciremai kebakaran

Gunung Lawu
Gunung Lawu adalah gunung yang terletak di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, tepatnya di daerah Tawangmangu dan Cemorosewu. Gunung Lawu adalah gunung api yang mati atau istirahat. Tercatat gunung ini pernah meletus pada tahun 1885. Gunung Lawu banyak diminati oleh para pendaki karena pemandangan yang eksotis dan juga banyak memiliki spot-spot bagus seperti sumber air, kawah, sabana, bukit, kabut, dan satu yang paling menarik yakni adanya rumah warga alias pemukiman warga di puncaknya. Dan pemukiman tersebut diklaim sebagai pemukiman tertinggi di Jawa.

kebakaran gunung lawu

Gunung Semeru
Gunung Semeru adalah gunung api tertinggi di pulau Jawa dan tertinggi nomor tiga di Indonesia setelah gunung Kerinci (1), dan gunung Rinjani (2). Puncak tertinggi gunung Semeru yakni bernama Mahameru memiliki ketinggian 3.676 mdpl dan memiliki sebuah kawah yang masih mengepulkan asap bernama Kawah Jonggring Saloko.

Gunung Semeru terletak di Malang dan sebagian Lumajang. Gunung ini juga masuk dalam kelompok pegunungan Tengger dan satu komplek dengan gunung Bromo. Pegunungan Tengger merupakan pegunungan yang sangat besar yang di dalamnya berdiri banyak gunung-gunung kecil dan yang paling besar gunung Semeru itulah.


gunung semeru terbakar

Gunung Argopuro
Gunung Argopuro atau disebut juga “Argopura” adalah gunung api yang terletak di Jawa Timur tepatnya di perbatasan kabupaten Probolinggo, Situbondo dan Bondowoso. Argopuro memiliki arti “Argo=Gunung” dan “Puro=pura” sama dengan “Pura di atas gunung. Gunung ini sudah tidak aktif lagi. Gunung Argopuro memiliki ketinggian 3.088 mdpl.
Gunung Argopuro masuk dalam kawaasan Pegunungan Iyang di Jawa Timur. Secara geografis gunung Argopuro berdiri di antara kedua gunung yang memiliki peringkat khusus di Indonesia yakni Gunung Semeru (puncak tertinggi di Jawa) dan Gunung Raung (trek tersulit). Jika Semeru dan Raung ber-peringkat maka Argopuro juga demikian adanya, Gunung Argopuro berperingkat sebagai gunung dengan jalur pendakian terpanjang di Jawa.

gunugn argopuro terbakar

Gunung Penanggungan
Gunung Penanggungan adalah gunung api istirahat yang terletak di Kabupaten Mojokerto (Barat) dan Kabupaten Pasuruan (Timur). Gunung Penanggungan memiliki ketinggian 1.653 mdpl. Gunung ini adalah gunung kecil yang terletak tidak jauh dari Gunung Arjuno dan Gunung Welirang.
Berdasarkan studi selama dua tahun (2012-2014) ditemukan 116 situs percandian atau objek kepurbakalaan, mulai dari kaki sampai mendekati puncak gunung Penanggungan.

gunung penanggungan

Gunung Welirang
Gunung Welirang adalah gunung api yang terletak di kabupaten Malang dan kabupaten Mojokerto. Gunung ini termasuk dalam golongan gunung api yang masih aktif. Di puncak gunung Welirang terdapat kawah yang masih aktif mengeluarkan asap belerang.
Gunung Welirang memiliki saudara kembar yakni Gunung Arjuno. Orang biasa menyebut kedua gunung ini dengan Gunung Arjuno-Welirang. Kedua pucuk gunung tersebut saling berhimpit dipisahkan oleh Gunung Kembar I dan Gunung Kembar II.

gunung welirang

Gunung Slamet
Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah dan gunung tertinggi kedua di pulau Jawa setelah gunung Semeru. Gunung Slamet memiliki ketinggian 3.428 mdpl. Gunung Slamet adalah gunung api yang masih aktif. Gunung ini juga dikatakan sebagai gunung yang membelah pulau Jawa karena berdiri di 5 kabupaten yakni Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Aktivitas terakhir gunung Slamet adalah pada bulan Maret 2014 dan hingga awal 2015 gunung ini masih berstatus waspada.

gunung slamet

Gunung Arjuno
Gunung Arjuno atau “Arjuna” adalah gunung api yang terletak di Malang, Jawa Timur. Gunung ini adalah gunung yang memiliki kembaran bernama Gunung Welirang. Karena puncak gunung Arjuno yang berdekatan dengan puncak gunung Welirang maka orang banyak menyebut dua gunung kembar tersebut sebagai Gunung Arjuno-Welirang.

gunung-arjuno-malang

Yang berpotensi terbakar:

Gunung Merbabu
Gunung Sindoro

Yang mengalami aktivitas vulkanik/sedikit meletus:
Anakan Gunung Rinjani

*info pendakian, jalan-jalan , wisata, travel

Definisi Reboisasi


https://mujiatirplb.files.wordpress.com/2013/06/reboisasi.jpg
Dunia ini semakin kekurangan pohon dan banyak pohon yang ditebangi untuk keperluan manusia. Semakin banyak pohon yang berkurang, semakin banyak pula polusi dan akibat lain yang lebih parah akibat tindakan manusia yang sering merusk alam. Berikut ini akan kami uraikan mengenai reboisasi dan penghijauan sebagai langkah tepat untuk mengembalikan bumi menjadi hijau kembali. Nah untuk memperingkas artikel ini, bagai mana jika sekarang kita langsung saja membaca penjelasan tentang Reboisasi di bawah ini, Langsung di simak ya sob.

Pengertian Reboisasi
Reboisasi adalah penghijauan kembali yang dilakukan untuk mengembalikan alam yang hijau, misalnya dalam satu lokasi hutan yang sudah kehilangan banyak pohon dilakukan penanaman kembali sehingga membuat pohon dihutan kembali normal dan berfungsi sebagai pelindung manusia dalam menyediakan udara, air dan mencegah banjir.

Pengertian Penghijauan
Penghijauan sebenarnya hampir mirip dengan reboisasi hanya saja sistem dalam penghijauan berbeda dengan reboisasi. Jadi penghijauan adalah usaha untuk menanam pohon dan tumbuhan di tempat yang dianggap bisa menjadi tumbuh kembang si tumbuhan tersebut. Gerakan penghijauan bisa dimulai dari rumah kita sendiri.

Nah setelah mengetahui pengertian dari 2 istilah reboisasi dan penghijauan, berikut ini kami berikan juga manfaat dari 2 kegiatan diatas.

Manfaat Reboisasi
Adapun manfaat reboisasi adalah untuk menjaga keseimbangan alam karena alam butuh penyeimbang agar manusia hidup dengan baik, selain itu reboisasi bermanfaat untuk mencegah terjadinya banjir, akar dari pohon akan melindungi tanah dan menahan air agar tidak turun kebawah dan menyebabkan banjir. Seerta mampu mencegah adanya global warming.

Manfaat Penghijauan
Ada banyak manfaat penghijauan yang kita peroleh diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Manfaat secara hidrologis
Manfaat penghijauan yang pertama adalah mampu menjaga keseimbangan sistem air dialam, dengan adanya banyak pohon yang ditanam itu berarti kita sedang mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor. Akar pohon sangat bermanfaat dalam menjaga kestabilan air dalam tanah.
2. Manfaat secara orologis
Penghijauan sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya erosi dan pengikisan tanah yang dapat menimbulkan bencana alam tanah longsor.
3. Manfaat secara ekologis
Dan penghijauan mampu menjaga lingkungan menjadi lebih asri, nyaman serta menjadi tempat tinggal yang layak bagi tanaman dan hewan didalamnya. Dengan begitu alam pun akan selaras dan menghasilkan apa yang dibutuhkan oleh manusia.
4. Manfaat secara klimatologis
Yang terakhir adalah manfaat klimatologis dimana penghijauan bisa berguna untuk mencegah polusi dan pemanasan global yang sudah terjadi di dunia ini. Tingakat karbondioksida yang cukup tinggi dalam dunia ini mengurangi jumlah oksigen. Sedangkan pohon atau tumbuhan menghasilkan oksigen yang berguna untuk kehidupan dibumi.

Stop pemburuan dan penebangan liar di indonesia

 https://i.ytimg.com/vi/WuAvSngmcp8/maxresdefault.jpg
10 Hewan Langka Di Indonesia – Indonesia terkenal dengan kekayaan flora dan fauna. 
Termasuk flora dan fauna langka juga terdapat diIndonesia. Sudah menjadi penyakit kronis di negara-negara berkembang terjadi perburuan hewan-hewan langka. Masalahnya klasik, ekonomi. Di pasar luar negeri, karena memang langka, harga jual hewan-hewan ini menyilaukan mata para pemburu. Untuk itulah Indonesia membuat suatu undang-undang yang mengatur hewan langka yang dilindungi di indonesia. Berikut adalah 10 hewan langka di indonesia dan penjelasannya.

1. Orang Utan (latin : Pongo Pygmaeus)
Ciri khas hewan langka ini ialah mempunyai rambut yang begitu panjang dibandingkan jenis kera lain. Buah-buahan adalah makanan utama dan juga kesukaannya. Di indonesia, wilayah  penyebarannya adalah dataran rendah juga hutan hujan tropis di pulau Kalimantan.
Orang Utan

2. Badak Bercula Satu (latin : Rhinoceras Sundaicus)
Adalah salah satu hewan langka khas indonesia. Walau sekarang sudah tidak banyak, hanya sekitar 50 ekor saja dapat ditemukan di hutan ujung kulon. Merupakan hewan herbivora pemakan daun-daunan.
Badak Bercula Satu (Rhinoceras Sundaicus)

3. Badak bercula Dua (latin : Dicerorhinus Sumatrensis)
Hampir mirip dengan badak bercula satu, hanya cula dibagian depan yang berjumlah dua. Hanya ditemukan di wilayah Sumatera.
Badak bercula Dua (Dicerorhinus Sumatrensis)

4. Musang Congkok (latin : Prionodon Linsang)
Dengan berat mencapai 5 kg dan mempunyai panjang sekitar 71 cm hewan ini cukup gesit untuk memanjat pepohonan. Di temukan di wilayah pegunungan Aceh dan Sumatera Barat. Mamalia kecil dan beberapa jenis serangga adalah makanan kesukaannya.
Musang Cangkok (Prionodon Linsang)

5. Singapuar (latin : Tarsius Bancanus)
Dijuluki sebagai primata terkecil di dunia. Mempunyai berat tubuh antara 80 – 140 gram dan panjang cuma 12 – 15 cm cukup layak bila disebut primata terkecil. Walaupun mempunyai sepasang mata yang besar yang ukurannya melebihi volume otaknya tapi hanya dapat digunakan pada malam hari saja. Mirip dengan burung hantu. Kepulauan Riau, kepulauan kalimantan dan sumatera bagian selatan juga tenggara adalah habitat aslinya.
Singapuar (Tarsius Bancanus)

6. Ikan Belida (latin : Notopetrus Chitala)
Dengan panjang tubuh mencapai 87, 5 cm dan berat tubuh dapat mencapai 1 kg, cukup besar untuk ukuran ikan air tawar. Bentuk tubuhnya seperti pisau dan  makanan kesukaannya adalah ikan-ikan kecil juga udang. Perairan air tawar di wilayah jawa dan kalimantan merupakan habitat aslinya.
Ikan Belida (Notopetrus Chitala)

7. Harimau Sumatera ( latin : Panthera Tigris Sumatrae)
Memprihatinkan karena jumlah semua harimau sumatera hanya tinggal sekitar 500 ekor. Penebangan hutan yang serampangan dan perburuan liar dituding sebagai penyebab langkanya harimau ini. Hanya terdapat di hutan sumatera.
Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)

8. Anoa ( latin : Bubalus Depressicornis)
Sekilas lebih mirip kambing dengan ukuran yang besar. Yang membedakan dengan kambing selain ukuran tubuhnya yang besar adalah adanya tanduk runcing yang mencapai 30 cm panjangnya. Adalah termasuk mamalia yang mempunyai kuku genap. Mempunyai habitat asli di wilayah sulawesi.
Anoa (Bubalus Depressicornis)

9. Burung Elang Jawa ( latin : Spizaetus Bartelsi)
Mempunyai bentuk yang gagah, sayang populasinya hanya tinggal 250 ekor saja. Tersebar hampir merata di sekitar hutan di pulau jawa seperti di gunung slamet, gunung salak, gunung anjasmoro, gunung kawi, taman nasional baluran, taman nasional alas purwo taman nasional gunung halimun, taman nasional gede pangrango dan taman nasional muara betiri.
Burung Elang Jawa (Spizaetus Bartelsi)

10. Babirusa (latin : babyrousa babyrussa)
Buah-buahan, tumbuh-tumbuhan, jamur dan dedaunan merupakan makanan yang biasa disantap sehari-hari. Mempunyai taring yang mencuat keluar sebagai tameng mata dari duri dan rotan ketika mereka mencari makan. Habitatnya meliputi pulau sulawesi, kepulauan maluku dan sekitarnya.
Babirusa (Babyrousa Babyrussa)

Demikian tadi artikel kali ini yang berjudul 10 Hewan Langka Di Indonesia dan keterangannya. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Salam dan selamat membaca 10 Hewan Langka DiIndonesia.