17 Keindahan alam " Dieng Plateau "

22.52 1 Comments

Keindahan alam Dieng Plateau 

Keindahan alam Dieng Plateau menjadi anugerah yang tak ternilai harganya, sebagai tempat bersemayam para Dewata, dataran tinggi Dieng menawarkan lebih dari 37 obyek wisata yang telah diakui Dunia. Kami mengupas-tuntas daftar obyek wisata di Dieng dengan dokumentasi original yang berhasil diabadikan sepanjang tahun. Dieng dengan segala fenomena alam dan budayanya menjadikan siapapun yang berkunjung merasa kagum, jaman dulu kala beberapa warga berkebangsaan Belanda sering mendatangi Obyek Wisata Dieng tentunya bukan tanpa alasan bahkan mereka berani mempromosikan ke Negara-negara Eropa agar mau mengunjungi Dataran Tinggi Dieng. Maka inilah ulasan mengapa kamu harus berkunjung ke Dieng.

1. Anak dengan Rambut Gimbal



Cerita anak berambut gimbal yang fenomenal inilah yang membuat Dieng dan sekitarnya menjadi begitu fenomenal seperti sekarang. Diperkuat dengan promosi melalui Dieng Culture Festival yang rutin diadakan setiap tahun membuat semakin banyak orang yang ingin tahu eksistensi dari bocah berambut gimbal dari dataran tinggi Dieng. Anak berambut Gimbal memang banyak di temui di Dataran Tinggi Dieng. Tanah ini memang masih dianggap sebagai tanah mistis karena dipercaya sebagai salah satu tempat bersemayam para dewa. Anak berambut gimbal dari Dieng pun termasuk salah satu fenomena mistis tapi nyata dari dataran tinggi Dieng.

2. Objek Wisata Telaga Warna

Telaga Warna Dieng berada di 25 km dari pusat kota Wonosobo. Nama telaga ini berasal dari berubahnya warna air, seperti hijau, kuning bahkan berwarna-warni layaknya pelangi. Kejadian unik ini terjadi karena terdapatnya kandungan sulfur yang cukup tinggi dalam air tersebut. Telaga ini dikelilingi oleh gugusan beberapa bukit  dan masuk dikawasan cagar alam atau balai konservasi, telaga ini didominasi warna hijau agak tua, hijau muda dan gradasi sampai agak coklat, Untuk masuk di lokasi ini pengunjung dapat melewati gerbang yang didesain natural dengan tempelan batu-batu alam, setelah masuk melewati  jalan yang sampingnya dipenuhi dengan bunga hortensia pengunjung dapat memilih jalan lurus yang sudah diperkeras dengan paving blok,  berjalan disisi telaga ini dengan naungan pohon akasia yang mendominasi tepian telaga, aroma bunga mimoza mengharumkan suasana dan menjadi penyegar nafas siapa saja yang berkunjung kesana. Nah Harga Tiket Masuk Telaga Warna : Rp 5.000 (weekday) – Rp 7.500 (weekend). Cukup murahkan.

3. Kawah si Kidang

Objek wisata di Wonosobo lainnya adalah kawah Si Kidang. Semburan air panas dengan asap yang asap mengepul menjadi sebuah daya tarik yang unik. Hal ini membuat kawah ini dinamakan cincin api yang menakjubkan. Terjadinya kawah sikidang berlatar belakang kisah pra pernikahan antara pangeran Kidang Garungan dan Putri Shinta Dewi.
Pada jaman dahulu kala di dataran tinggi dieng ada seorang putri yang cantik jelita, bernama Shinta Dewi. Sang putri terkenal karena kecantikan parasnya. Banyak pangeran melamar sang putri, namun syarat dari sang putri berupa harta benda yang jumlahnya sangat banyak, tidak dapat disanggupi oleh para pangeran pelamarnya.

4. Kemping Semalam Di Puncak Prau

Gunung prau merupakan sebuah gunung yang terletak di provinsi Jawa Tengah, tepatnya di perbatasan kabupaten wonosobo dan kabupaten kendal. Gunung prau terkenal dengan viewnya yang bagus. Ketinggian gunung prau adalah 2.565 mdpl. Menurut beberapa post, gunung ini adalah gunung yang pendek tapi menarik, di atasnya kita akan mendapati padang rumput berbunga dan bukit-bukit kecil seperti bukit pada film teletubuies. View yang kita dapatkan disana adalah view sunrise yang menyinari gunung Sumbing dan Sindoro, di kejauhan belakang, akan nampak pula gunung merapi merbabu. Waktu pendakian 2-3 jam, merupakan waktu yang pas bagi pemula seperti saya. 26-27 April 2014 yang lalu saya dan teman-teman elektro 08 naik gunung ini bersama-sama untuk membuktikannya.

5. Bukit Sikunir


Golden sunrise merupakan keistimewaan yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia, dimana jelas terlihat keagungan Tuhan melalui ciptaanya, golden sunrise yang dapat dinikmati dari gunung Sikunir, merupakan anugerah terindah untuk siapapun yang berkunjung ke Sikunir untuk menikmati keindahan alam yang jarang ada tandingannya. Untuk mencapai gunung Sikunir desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di pulau Jawa yang terletak 7 Km dari poros Dieng dapat menggunakan kendaraan pribadi ataupun sepeda motor mengingat tidak ada kendaraan umum sampai ke desa tersebut. Harga Tiket Masuk Bukit Sikunir : Rp 6.000.

6. Makan Buah Carica

Carica adalah salah satu yang membuat saya penasaran selama mengunjungi Dieng. Baru kali ini saya mendengar kata Carica. Boleh sebut saya katrok, tetapi kali ini memang saya tidak tahu sama sekali dengan yang namanya Carica. Oke, ternyata Carica ini adalah salah satu oleh – oleh khas Dieng. Banyak orang yang berlibur ke Dieng yang pulangya membeli carica sebagai oleh – oleh. Memang Carica/karika yang merupakan pepaya gunung ini hanya bisa ditemui di dataran tinggi yang basah seperti Dieng. Asalnya sendiri bukan dari Indonesia, tetapi dari Amerika selatan.

7. Komplek Candi

Banyak sekali terdapat candi-candi peninggalan Hindu Di Dataran Tinggi Dieng. Candi-candi Hindu yang tersebar di sana dinamakan sesuai dengan nama tokoh-tokoh dalam epik Mahabharata yang terkenal itu. Ada Bima, Arjuna, Gatot Kaca, Srikandi, dan sebagainya. Seni arsitektur candi mengadopsi bangunan candi yang ada di India. Hal ini dapat terlihat dari arca-arca yang menghiasi sisi bangunan candi, di antaranya Mahakala, Nandi Swara, Durga Mahesasura Mardini, Ganesa, dan Agastya. Dua bangunan candi yang dapat dibandingkan adalah  Candi Arjuna yang mirip dengan Candi Bhintargaon di India serta Candi Semar yang mirip dengan Candi Parasurameswara (India) dengan bentuk Mandapa.

8. Telaga Cebong


Telaga ini memiliki sebutan telaga di atas awan, sebuah telaga yang berada di ketinggian 2.300 m dpl, terletak di Desa Sembungan. Telaga Cebong adalah harmoni alam yang indah yang dapat Anda temui di kawasan wisata Dieng di Wonosobo. Anda bahkan dapat berkemah di kawasan telaga ini. Warna langit yang biru berpadu dengan hijaunya perbukitan yang memantul pada permukaan telaga yang tenang dan jernih. Di tempat ini, Anda akan merasakan keindahan alam yang begitu menawan dan udara pegunungan yang menyegarkan. Menaiki perahu dan mengitari telaga ini adalah cara terbaik untuk merasakan pesona alam yang dimiliki telaga di atas awan tersebut. Pernahkah terbayang oleh Anda berperahu di atas gunung? Air di telaga ini tidak bercampur dengan belerang, oleh sebab itu warnanya jernih dan bersih. Memiliki kedalaman 2 – 4 meter, Anda bahkan dapat memancing di Telaga Cebong ini. Pada umumnya, para penikmat perjalanan yang datang ke kawasan wisata Dieng terlebih dahulu menikmati sunrise di Bukit Sikunir Dieng sebelum singgah ke Telaga Cebong.

9. Makan Mie Ongklok


Sebut saja namanya Mi Ongklok, nama sebenarnya. Iya, memang aslinya bernama Mi Ongklok yang merupakan mi rebus khas Wonosobo. Mi yang baru pertama kali saya coba ini dibuat dengan cara yang unik, menggunakan alat bantu bernama Ongklok. Ongklok ini semacam keranjang kecil dari anyaman bambu sebagai tempat mi yang kemudian dicelupkan ke air panas. Jadi sudah tahu kan kenapa disebut Mi Ongklok? Penyajiannya pun juga unik. Menggunakan racikan bumbu spesial, dengan kol dan potongan daun kucai, lalu disiram dengan kuah kental berkanji yang dikenal dengan loh. Sebagai pelengkapnya, Mi Ongklok dinikmati dengan sate sebagai pelengkapnya. Yang ngaku doyan kuliner, wajib banget deh cobain kuliner khas Wonosobo yang satu ini!

10. Goa Jaran


Goa Jaran atau Goa Kuda adalah sebuah Goa di kawawan dataran tinggi dieng yang memiliki keunikan karena bentuk mulut goa ini seperti kuda. Goa ini dipercaya memiliki aura mistis yang kuat, hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung kesana untuk mencari wangsit dan bertapa. Namun, bagi Anda yang hobi foto, lokasi ini sangat menjanjikan sebagai lokasi yang memberikan pesona bentukan alam yang menarik. Dalam sebuah legenda diceritakan bahwa suatu hari hujan turun dengan deras. Seekor  kuda (betina) kendaraan milik Resi Kendalisato kebingungan mencari tempat berteduh. Kuda tersebut berlari kesana kemari sampai akhirnya menemui lubang besar lalu bermalam di dalam goa tersebut. Keeseokan harinya, saat keluar dari goa, kuda tersebut bunting atau hamil. Nah berdasarkan kisah itu ada mitos bahwa pasangan manusia yang kesulitan mendapatkan keturunan jika bersemedi disana akan segera terkabul.

11. Desa Wisata Sembungan


Sembungan adalah sebuah desa yang masuk ke wilayah Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Yang menarik dari desa ini kreativitas masyarakat untuk mandiri dan mengembangkan desanya menjadi tujuan wisata. Dengan alasan itu desa ini dua kali meraih juara tingkat provinsi untuk desa tujuan wisata terfavorit Jateng-DIY. Pada musim dingin di sekujur Desa Sembungan terdapat tanaman kentang yang terbalut salju. Pesona Sembungan tidak ada duanya kala sejumlah anak-anak kecil rambut gimbal berjalan pagi hari menuju sungai di telaga bersama orang tuanya. Sembungan menjadi kesan terkenal dikalangan wisatawan karena menjadi jalur utama menuju Bukit Sikunir.

12. Goa Semar


Goa semar atau goa sang pamomong. Dinamakan seperti itu karena merupakan lokasi bersemedi oleh beberapa tokoh penting seperti Soekarno dan Soeharto. Selain sebagai tempat semedi, goa juga diyakini dapat menjadi salah satu media alternatif untuk menyampaikan masalah diri kepada Yang Maha Kuasa. Selain sejarah dan kemistisannya, Goa Semar ini merupakan goa yang letaknya paling tinggi di Dataran Tinggi Dieng lho, sobat traveler. Meskipun, ukuran dari Goa Semar ini tidaklah begitu luas. Ukuran Goa Semar ini hanya 4 meter persegi. Seukuran dengan candi-candi yang juga ditemukan di Dataran Tinggi Dieng ini.

13. Gardu Pandang Tieng


Tempat yang paling banyak menjadi kenangan dan menjadi favorit wisatawan asing dalam perjalanan menuju Dieng adalah Gardu Pandang Tieng (GPT). Terletak pada ketinggian 1789 Mdpl tepat berada di atas Desa Tieng, lokasi ini merupakan lokasi yang paling tepat untuk menyaksikan terbitnya matahari dan menjadi lokasi alternatif bagi yang ingin melihat golden sunrise tapi tidak sempat naik ke bukit Sikunir, hampir setiap pagi sehabis subuh sudah ada orang yang berada dilokasi ini untuk menikmati keindahan terbitnya matahari tanpa penghalang apapun.

14. Dieng Plateu Theater

Lokasinya persis berada di samping Telaga Warna. Disini belum ada informasi mengenai jadwal pemutaran film. Jika sudah lebih dari 10 orang, maka film akan langsung diputar. Film yang berdurasi 30 menit ini bercerita mengenai Dataran Tinggi Dieng dari sudut pandang sejarah dan budaya. Bagaimana terjadinya Dataran Tinggi Dieng yang berawal dari letusan Gunung api yang besar, potensi alam Dieng yang banyak dimanfaatkan untuk perkebunan sayur dan buah, gejala-gejala vulkanologi dan pemanfaatan panas bumi yang ada di Dieng, tragedi Kawah Sinila pada tahun 1979 yang memakan korban jiwa, kesenian tradisional, sejarah rambut gimbal anak-anak Dieng dan tradisi ruwatan pemotongan rambut gimbal serta kondisi cuaca di dataran tinggi Dieng yang suhunya bisa mencapai 0 (nol) derajat celcius di musim kemarau. Semuanya tersaji secara singkat, menarik dan informatif. Harga Tiket Masuk Dieng Plateau Theater : Rp 4.000.
(*harga bisa berubah sewaktu-waktu)

15. Sumur Jalatunda


Terletak di arah paling barat kawasan wisata Dieng, tepatnya terletak di Desa Wisata Pekasiran, Sumur Jalatunda memiliki beberapa versi cerita asal muasal sumur. Menurut asumsi ilmiah, sumur berwarna hijau pekat berdiameter sekitar 90 meter ini adalah sebuah kepundan yang terbentuk akibat letusan gunung api jutaan tahun lalu. Sementara, ada mitos yang menyebutkan bahwa dahulu kala ada seorang putri cantik jelita yang gemar mengenakan pakaian serba putih, namun berperangai jahat. Putri cantik ini sering meminta tumbal kepada masyarakat sekitar untuk dikorbankan dan ditenggelamkan di sumur ini. Untuk dapat sampai di sumur ini, Anda harus meniti 257 anak tangga. Saat sampai di anak tangga terakhir, Anda akan melihat tumpukan batu kerikil yang terhampar beralaskan karung beras. Menurut keyakinan masyarakat lokal, mereka yang mampu melempar batu kerikil ke sumur sejauh jarak tertentu akan mendapatkan keberuntungan dan terkabul niat serta keinginannya. Inilah sebab batu kerikil di tempat ini menambah keunikan dan menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk mengunjunginya. Tetapi, batu yang digunakan untuk melempar keberuntungan adalah batu yang harus dibeli dari anak-anak Dieng di lokasi sumur ini, yaitu batu kerikil beralas karung ala kadarnya di ujung anak tangga. Anda hanya harus mengeluarkan biaya Rp 500 untuk batu kerikil itu.

16. Batu Ratapan Angin


Dieng merupakan bekas gunung vulkanik purba yang sudah tidak aktif lagi, dalam sebuah bekas letusan gunung tentu saja akan meninggalkan sisa pahatan alam berupa bukit-bukit, bebatuan yang menonjol tak beraturan dan tebing-tebing yang artistik seperti halnya dengan batu ratapan angin yang berada diatas telaga warna. Batu ratapan angin merupakan dua buah batu besar yang berdampingan dan terletak diatas bukit sekitar Dieng Plateau Theatre lokasi ini menjadi lokasi strategis untuk menikmati keindahan telaga warna pengilon dengan background hamparan lukisan alam yang sempurna. Ibarat  kanvas yang telah dilukis, kesempurnaan lukisan Telaga warna dapat dinikmati secara detail dari atas batu yang membentuk agak kotak dan satunya lagi berdiri kokoh disampingnya, hembusan angin sering terasa kencang dan menimbulkan suara mendesis seperti orang meratapi kesedihan, barangkali itulah kenapa dua buah batu ini diberi nama batu ratapan.

17. Telaga Menjer


Telaga menjer merupakan telaga terluas dikawasan Dieng, terletak di Desa Maron Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo, dengan luas sekitar 70 Ha dan kedalaman sekitar 60 meter, berada pada ketinggian sekitar 1300 Mdpl, tepatnya dibawah gunung Sikudi, telaga yang dikenal oleh berbagai kalangan sejak tahun 1905 karena dokumentasinya dipublikasikan oleh Warga berkebangsaan Belanda, bahkan sampai tahun 1940 punmasih sering diabadikan dalambentuk foto oleh warga berlanda tersebut yang akhirnya datanya tersimpan di Belanda. Terletak dibawah gunung yang lebat tentunya menjadi keuntungan tersendiri bagi telaga menjer karena airnya akan selalu melimpah, selain untuk kepentingan wisata, pemancingan, pengairan, telaga menjer juga dimanfaatkankan sebagai pembangkit Listrik tenaga air (PLTA) mulai tahun 1982 sampai sekarang. Lokasi yang nyaman seperti di telaga menjer ini menjadi idola tersendiri bagi penduduk local maupun wisatawan yang berkunjunjung, bukit-bukit dan bebatuan yang berdiri kokoh seolah menciptakan benteng tersendiri untuk melindungi kecantikan telaga menjer ini.
Pesona Dieng, Kecantikan Alam Pulau Jawa Chandra WidyatamaJune 18, 2014 0 Comments Dataran Tinggi Dieng merupakan kawasan vulkanik aktif di Jawa Tengah dengan ketinggian rata-rata mencapai sekitar 2000 Meter Diatas Pemukaan Laut (mdpl). Secara Etimologi, nama Dieng berasal dari gabungan dua kata bahasa Kawi, yaitu “Di” yang artinya Tempat atau Gunung dan “Hyang” yang artinya Dewa, sehingga dapat diartikan bahwa Dieng merupakan daerah pegunungan tempat bersemayamnya para Dewa. Suguhan pemandangan alam yang disajikan kawasan ini sangatlah unik dan menakjubkan dimana datarannya yang dikelilingi oleh gugusan pegunungan, kawah dan telaga, semakin serasi dengan udaranya yang sejuk dan asri. Sejak dulu kawasan Dieng sudah menjadi pusat perkembangan kebudayaan di Indonesia dan sampai sekarang tetap menjadi objek wisata yang terkenal di kalangan wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Lokasi dan Transportasi Secara administratif, Dieng termasuk dalam dua wilayah Kabupaten, yaitu di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Berjarak sekitar 116 Km dari Yogyakarta atau sekitar 25 Km dari Wonosobo. Tidak sulit untuk mencapai kawasan dieng karena sarana transportasi umumnya sangat mudah ditemukan, apalagi jika menggunakan kendaraan pribadi ataupun menyewa mobil. Jika anda menggunakan transportasi umum maka dari Jogja anda dapat naik Bus ataupun Travel tujuan Wonosobo. Ongkos travel sekitar Rp 40.000*) dengan waktu tempuh perjalanan sekitar tiga jam. Setibanya di Wonosobo, anda dapat melanjutkan perjalanan dengan naik minibus tujuan Desa Dieng. Ongkosnya sekitar Rp 8.000*) dengan waktu tempuh perjalanan sekitar satu jam. Setibanya di Desa Dieng, anda dapat berjalanan kaki menuju kawasan Dieng dan bagi anda yang menggunakan kendaraan pribadi, anda dapat parkir kendaraan pada tempat yang sudah disediakan sehingga akan lebih aman saat ditinggalkan. Wisata Dataran Tinggi Dieng merupakan kawasan wisata yang sangat spesial karena terdapat banyak objek wisata menarik yang bisa anda nikmati. Selama satu jam perjalanan dari Wonosobo menuju Dieng, anda akan melintasi jalanan menanjak yang berkelok dengan pemandangan perbukitan hijau dan perkebunan penduduk. Suasana pedesaan yang asri begitu kental terasa sepanjang melintasinya, dijamin akan membuat perjalanan anda tidak membosankan. jalan menuju dieng Jalan berkelok menuju Dieng dengan panorama yang memukau. Mengunjungi semua objek wisata di kawasan dataran tinggi Dieng tidak akan cukup dilakukan dalam satu hari karena semua pesona yang dimiliki akan membuat anda betah berlama-lama menikmatinya. Telaga warna, gunung prau, bukit sikunir, Kawah Sikidang, sumur Jalatunda, Dieng Plateau Theater, Museum kaliasa dan candi Arjuna adalah beberapa diantara objek wisata yang sering dikunjungi disini. Untuk mencapai masing-masing objek wisata tersebut anda dapat berjalan kaki ataupun menggunakan ojek wisata yang memang banyak tersedia di gerbang masuk kawasan Dieng. Tiba di pintu masuk kawasan Dieng, anda dapat menuju Telaga Warna terlebih dahulu. Masuk objek wisata ini dikenakan tiket masuk sebesar Rp 5.000*) untuk wisatawan lokal dan Rp 9.000*) untuk wisatawan asing. Telaga warna sangatlah unik dengan permukaan airnya yang memiliki gradasi warna. Suasananya pun sangat nyaman dengan keasrian dan kealamian hutan lindungnya yang tetap terjaga, tak jarang anda pula akan mendengarkan kicauan burung-burung liar yang banyak berada disana. Selain telaga warna, dalam kawasan ini pula anda dapat mengunjungi beberapa objek lainnya seperti Telaga Pengilon, Gua Semar, Gua Sumut, Gua Jaran dan Gua Pengantin. telaga warna Dalam kawasan dataran tinggi dieng terdapat banyak candi kuno peninggalan masa lampau dan salah satu yang masih dapat dijumpai adalah Kompleks Candi Arjuna yang merupakan candi hindu tertua di pulau Jawa. Dalam kompleks ini terdapat lima buah candi dengan arsitektur yang indah dan unik, yaitu candi Srikandi, candi puntadewa, candi semar, candi sembadra dan candi Arjuna yang merupakan candi utamanya. Hingga sekarang latar belakang keberadaan candi-candi ini masih menjadi pertanyaan karena tidak banyak relief yang bisa ditemukan dan karena hal inilah kompleks candi Arjuna menjadi candi paling misterius di Asia. Kompleks ini dibuka untuk umum setiap harinya dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB dan untuk masuk ke dalam kompleks ini anda akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 6.000*) untuk wisatawan lokal dan Rp 20.000*) untuk wisatawan asing. Harga tiket tersebut sudah termasuk pula dengan tiket masuk ke kawasan kawah Sikidang. komplek candi arjuna Komplek Candi Arjuna Puas menikmati kompleks Candi Arjuna, anda dapat berjalan kaki ke arah Barat Daya menuju Museum Kaliasa yang dapat ditempuh dalam waktu 10 menit. Museum ini akan dibuka mulai pukul 08.00-16.00 WIB dengan tiket masuk untuk setiap pengunjung sebesar Rp 2.000*). Di museum ini anda dapat menyaksikan berbagai benda arkeologi peninggalan masa lampau seperti arca dan batu yang berasal dari Dieng. Selain itu, berbagai informasi lain bisa anda dapatkan disini, seperti informasi kehidupan khas masyarakat Dieng, flora dan fauna, kesenian tradisional dan juga cerita tentang anak gimbal. Terdapat pula ruangan teaternya (Dieng Plateau Theater) yang akan memutar film dokumenter seputar Dieng kepada pengunjung yang berjumlah minimal 10 orang. Di luar bangunan sekitar Museum terdapat banyak toko dan warung yang menjual berbagai souvenir dan makanan khas Dieng yang tentunya akan semakin melengkapi liburan anda. Dari Candi Arjuna dan Museum Kaliasa, anda dapat melanjutkan perjalanan menuju Kawah Sikidang yang merupakan kawah vulkanik aktif Dieng. Kawah ini cukup unik karena lubang semburan gasnya yang selalu berpindah-pindah. Dari karakternya inilah masyarakat sekitar menyebutnya Kidang yang artinya Kijang karena semburan gasnya terlihat seperti melompat-lompat bagai kijang. Berjalan di dalam kawasan ini anda diharuskan lebih berhati-hati karena terdapat banyak lubang bekas kawah dan juga beberapa lokasi tanah yang mengangah dengan air mendidih di bawahnya. Selalu ikuti peraturan yang ada, jangan melanggar batas pengaman dan jangan pula sesekali menyalakan api, mengingat kawah ini masih terbilang aktif. kawah sikidang Kawah Sikidang Keindahan pesona alam yang disuguhkan Dieng memang seperti tidak ada habisnya dan terbukti selalu menghadirkan sensasi tersendiri bagi wisatawan. Ingin menikmati sensasi yang lebih spektakuler ? Mendakilah gunung prau atau bukit sikunir. Dari atas puncaknya anda akan disuguhkan dengan pemandangan alam pegunungan Jawa Tengah yang menakjubkan dengan hamparan awan-awan putihnya. Bermalamlah disana dan nikmati suguhan pemandangan Golden Sunrise di pagi harinya, sebuah pemandangan matahari terbit dengan kilau keemasannya. Pemandangan seperti ini jarang dijumpai ditempat lain dan dapat dikatakan sebagai lokasi matahari terbit terindah di dunia. Ada hal unik lainnya yang bisa anda saksikan saat berkunjung ke Dieng, yaitu melihat anak-anak berambut gimbal. Anak-anak ini memiliki rambut gimbal secara alami dan masyarakat sekitar mempercayainya bahwa mereka merupakan keturunan leluhur Dieng yang akan membawa keberuntungan, sehingga apapun keinginan sang anak harus dipenuhi oleh orang tuanya. Pada waktu tertentu, anda dapat menyaksikan prosesi pemotongan rambut gimbal pada anak-anak ini yang biasanya akan diadakan saat bulan Sura dalam penanggalan Jawa. ruwatan rambut gembel Upacara ruwatan rambut gembel di Dieng. Tips Udara di kawasan Dieng rata-rata mencapai temperatur 150C , sebaiknya bawalah jaket untuk melindungi tubuh anda dari terpaan suhunya yang dingin. Berhati-hatilah saat dalam perjalanan menuju ataupun hendak pulang dari kawasan Dieng karena selain jalannya yang berkelok, saat menjelang sore biasanya jalur akan tertutup kabut tebal sehingga membatasi pandangan. Jika ingin menikmati sensasi liburan yang berbeda, datanglah saat bulan agustus ataupun bulan Sura pada penanggalan Jawa karena pada waktu tersebut anda dapat melihat prosesi ruwatan massal yang diadakan masyarakat sekitar di Kompleks Candi Arjuna. Bagi anda yang tidak membawa kendaraan pribadi, anda dapat berkeliling dengan menggunakan jasa ojek wisata yang ada. Sebaiknya lakukan negosiasi harga terlebih dahulu agar mendapat kepastian harga dan tentunya dengan harga yang lebih murah. Dataran Tinggi Dieng menyimpan banyak keindahan yang mampu membuat takjub tiap pasang mata yang memandang. Pesonanya yang melegenda dengan segala keunikannya menjadikan tempat ini sebagai kawasan wisata yang berbeda dari yang lainnya, dijamin akan membuat anda terpukau dan betah berlama-lama untuk menikmatinya. Aturlah waktu liburan anda untuk menyempatkan diri berkunjung ke kawasan ini. Selamat berlibur! *) Harga dapat berubah sewaktu-waktu.

Sumber ePariwisata
Pesona Dieng, Kecantikan Alam Pulau Jawa Chandra WidyatamaJune 18, 2014 0 Comments Dataran Tinggi Dieng merupakan kawasan vulkanik aktif di Jawa Tengah dengan ketinggian rata-rata mencapai sekitar 2000 Meter Diatas Pemukaan Laut (mdpl). Secara Etimologi, nama Dieng berasal dari gabungan dua kata bahasa Kawi, yaitu “Di” yang artinya Tempat atau Gunung dan “Hyang” yang artinya Dewa, sehingga dapat diartikan bahwa Dieng merupakan daerah pegunungan tempat bersemayamnya para Dewa. Suguhan pemandangan alam yang disajikan kawasan ini sangatlah unik dan menakjubkan dimana datarannya yang dikelilingi oleh gugusan pegunungan, kawah dan telaga, semakin serasi dengan udaranya yang sejuk dan asri. Sejak dulu kawasan Dieng sudah menjadi pusat perkembangan kebudayaan di Indonesia dan sampai sekarang tetap menjadi objek wisata yang terkenal di kalangan wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Lokasi dan Transportasi Secara administratif, Dieng termasuk dalam dua wilayah Kabupaten, yaitu di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Berjarak sekitar 116 Km dari Yogyakarta atau sekitar 25 Km dari Wonosobo. Tidak sulit untuk mencapai kawasan dieng karena sarana transportasi umumnya sangat mudah ditemukan, apalagi jika menggunakan kendaraan pribadi ataupun menyewa mobil. Jika anda menggunakan transportasi umum maka dari Jogja anda dapat naik Bus ataupun Travel tujuan Wonosobo. Ongkos travel sekitar Rp 40.000*) dengan waktu tempuh perjalanan sekitar tiga jam. Setibanya di Wonosobo, anda dapat melanjutkan perjalanan dengan naik minibus tujuan Desa Dieng. Ongkosnya sekitar Rp 8.000*) dengan waktu tempuh perjalanan sekitar satu jam. Setibanya di Desa Dieng, anda dapat berjalanan kaki menuju kawasan Dieng dan bagi anda yang menggunakan kendaraan pribadi, anda dapat parkir kendaraan pada tempat yang sudah disediakan sehingga akan lebih aman saat ditinggalkan. Wisata Dataran Tinggi Dieng merupakan kawasan wisata yang sangat spesial karena terdapat banyak objek wisata menarik yang bisa anda nikmati. Selama satu jam perjalanan dari Wonosobo menuju Dieng, anda akan melintasi jalanan menanjak yang berkelok dengan pemandangan perbukitan hijau dan perkebunan penduduk. Suasana pedesaan yang asri begitu kental terasa sepanjang melintasinya, dijamin akan membuat perjalanan anda tidak membosankan. jalan menuju dieng Jalan berkelok menuju Dieng dengan panorama yang memukau. Mengunjungi semua objek wisata di kawasan dataran tinggi Dieng tidak akan cukup dilakukan dalam satu hari karena semua pesona yang dimiliki akan membuat anda betah berlama-lama menikmatinya. Telaga warna, gunung prau, bukit sikunir, Kawah Sikidang, sumur Jalatunda, Dieng Plateau Theater, Museum kaliasa dan candi Arjuna adalah beberapa diantara objek wisata yang sering dikunjungi disini. Untuk mencapai masing-masing objek wisata tersebut anda dapat berjalan kaki ataupun menggunakan ojek wisata yang memang banyak tersedia di gerbang masuk kawasan Dieng. Tiba di pintu masuk kawasan Dieng, anda dapat menuju Telaga Warna terlebih dahulu. Masuk objek wisata ini dikenakan tiket masuk sebesar Rp 5.000*) untuk wisatawan lokal dan Rp 9.000*) untuk wisatawan asing. Telaga warna sangatlah unik dengan permukaan airnya yang memiliki gradasi warna. Suasananya pun sangat nyaman dengan keasrian dan kealamian hutan lindungnya yang tetap terjaga, tak jarang anda pula akan mendengarkan kicauan burung-burung liar yang banyak berada disana. Selain telaga warna, dalam kawasan ini pula anda dapat mengunjungi beberapa objek lainnya seperti Telaga Pengilon, Gua Semar, Gua Sumut, Gua Jaran dan Gua Pengantin. telaga warna Dalam kawasan dataran tinggi dieng terdapat banyak candi kuno peninggalan masa lampau dan salah satu yang masih dapat dijumpai adalah Kompleks Candi Arjuna yang merupakan candi hindu tertua di pulau Jawa. Dalam kompleks ini terdapat lima buah candi dengan arsitektur yang indah dan unik, yaitu candi Srikandi, candi puntadewa, candi semar, candi sembadra dan candi Arjuna yang merupakan candi utamanya. Hingga sekarang latar belakang keberadaan candi-candi ini masih menjadi pertanyaan karena tidak banyak relief yang bisa ditemukan dan karena hal inilah kompleks candi Arjuna menjadi candi paling misterius di Asia. Kompleks ini dibuka untuk umum setiap harinya dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB dan untuk masuk ke dalam kompleks ini anda akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 6.000*) untuk wisatawan lokal dan Rp 20.000*) untuk wisatawan asing. Harga tiket tersebut sudah termasuk pula dengan tiket masuk ke kawasan kawah Sikidang. komplek candi arjuna Komplek Candi Arjuna Puas menikmati kompleks Candi Arjuna, anda dapat berjalan kaki ke arah Barat Daya menuju Museum Kaliasa yang dapat ditempuh dalam waktu 10 menit. Museum ini akan dibuka mulai pukul 08.00-16.00 WIB dengan tiket masuk untuk setiap pengunjung sebesar Rp 2.000*). Di museum ini anda dapat menyaksikan berbagai benda arkeologi peninggalan masa lampau seperti arca dan batu yang berasal dari Dieng. Selain itu, berbagai informasi lain bisa anda dapatkan disini, seperti informasi kehidupan khas masyarakat Dieng, flora dan fauna, kesenian tradisional dan juga cerita tentang anak gimbal. Terdapat pula ruangan teaternya (Dieng Plateau Theater) yang akan memutar film dokumenter seputar Dieng kepada pengunjung yang berjumlah minimal 10 orang. Di luar bangunan sekitar Museum terdapat banyak toko dan warung yang menjual berbagai souvenir dan makanan khas Dieng yang tentunya akan semakin melengkapi liburan anda. Dari Candi Arjuna dan Museum Kaliasa, anda dapat melanjutkan perjalanan menuju Kawah Sikidang yang merupakan kawah vulkanik aktif Dieng. Kawah ini cukup unik karena lubang semburan gasnya yang selalu berpindah-pindah. Dari karakternya inilah masyarakat sekitar menyebutnya Kidang yang artinya Kijang karena semburan gasnya terlihat seperti melompat-lompat bagai kijang. Berjalan di dalam kawasan ini anda diharuskan lebih berhati-hati karena terdapat banyak lubang bekas kawah dan juga beberapa lokasi tanah yang mengangah dengan air mendidih di bawahnya. Selalu ikuti peraturan yang ada, jangan melanggar batas pengaman dan jangan pula sesekali menyalakan api, mengingat kawah ini masih terbilang aktif. kawah sikidang Kawah Sikidang Keindahan pesona alam yang disuguhkan Dieng memang seperti tidak ada habisnya dan terbukti selalu menghadirkan sensasi tersendiri bagi wisatawan. Ingin menikmati sensasi yang lebih spektakuler ? Mendakilah gunung prau atau bukit sikunir. Dari atas puncaknya anda akan disuguhkan dengan pemandangan alam pegunungan Jawa Tengah yang menakjubkan dengan hamparan awan-awan putihnya. Bermalamlah disana dan nikmati suguhan pemandangan Golden Sunrise di pagi harinya, sebuah pemandangan matahari terbit dengan kilau keemasannya. Pemandangan seperti ini jarang dijumpai ditempat lain dan dapat dikatakan sebagai lokasi matahari terbit terindah di dunia. Ada hal unik lainnya yang bisa anda saksikan saat berkunjung ke Dieng, yaitu melihat anak-anak berambut gimbal. Anak-anak ini memiliki rambut gimbal secara alami dan masyarakat sekitar mempercayainya bahwa mereka merupakan keturunan leluhur Dieng yang akan membawa keberuntungan, sehingga apapun keinginan sang anak harus dipenuhi oleh orang tuanya. Pada waktu tertentu, anda dapat menyaksikan prosesi pemotongan rambut gimbal pada anak-anak ini yang biasanya akan diadakan saat bulan Sura dalam penanggalan Jawa. ruwatan rambut gembel Upacara ruwatan rambut gembel di Dieng. Tips Udara di kawasan Dieng rata-rata mencapai temperatur 150C , sebaiknya bawalah jaket untuk melindungi tubuh anda dari terpaan suhunya yang dingin. Berhati-hatilah saat dalam perjalanan menuju ataupun hendak pulang dari kawasan Dieng karena selain jalannya yang berkelok, saat menjelang sore biasanya jalur akan tertutup kabut tebal sehingga membatasi pandangan. Jika ingin menikmati sensasi liburan yang berbeda, datanglah saat bulan agustus ataupun bulan Sura pada penanggalan Jawa karena pada waktu tersebut anda dapat melihat prosesi ruwatan massal yang diadakan masyarakat sekitar di Kompleks Candi Arjuna. Bagi anda yang tidak membawa kendaraan pribadi, anda dapat berkeliling dengan menggunakan jasa ojek wisata yang ada. Sebaiknya lakukan negosiasi harga terlebih dahulu agar mendapat kepastian harga dan tentunya dengan harga yang lebih murah. Dataran Tinggi Dieng menyimpan banyak keindahan yang mampu membuat takjub tiap pasang mata yang memandang. Pesonanya yang melegenda dengan segala keunikannya menjadikan tempat ini sebagai kawasan wisata yang berbeda dari yang lainnya, dijamin akan membuat anda terpukau dan betah berlama-lama untuk menikmatinya. Aturlah waktu liburan anda untuk menyempatkan diri berkunjung ke kawasan ini. Selamat berlibur! *) Harga dapat berubah sewaktu-waktu.

Sumber ePariwisata

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

1 komentar: