Tampilkan postingan dengan label destinasi wisata. Tampilkan semua postingan

Berbagi Trip | 10 Tempat Wisata di Papua yang Wajib Dikunjungi


10 Tempat Wisata di Papua yang Wajib Dikunjungi


Jika Anda berpikir Indonesia tak lebih menarik dari pada negara-negara di Eropa / Luar negeri, cobalah kunjungi tanah Papua. Pulau paling timur yang ada di Indonesia ini memiliki segala keindahan alam yang tak habis Anda jelajahi. Daratan dan alam bawah lautnya menjadi surga tersendiri bagi para penggemar wisata alam. Tak hanya alamnya yang kaya, Papua juga menyimpan kearifan budaya lokal yang masih bertahan di zaman serba modern ini. Menjelajahi Papua tentunya akan menjadi sebuah pengalaman menarik yang bagi Anda.

Kunjungi Papua, jelalajahi kekayaan negeri sendiri. Jika masih bingung harus ke mana selama di sana, berikut rangkuman 10 tempat wisata di Papua yang wajib Anda kunjungi:


1. Taman Nasional Teluk Cenderawasih

http://picture.triptrus.com/image/2014/06/taman-nasional-teluk-cendrawasih-3.jpeg

Taman Nasional Teluk Cenderawasih

Taman nasional dengan luas 1.453.500 hektar ini hampir 90% berupa perairan. Tak mengherankan jika Taman Nasioanal Teluk Cenderawasih menjadi kawasan konservasi laut terbesar dan terluas di Indonesia. Di sini, terdapat 196 jenis moluska dan 209 jenis ikan yang bisa Anda saksikan di alam bawah lautnya. Tak jarang kura-kura, penyu, hiu dan lumba-lumba juga ikut menemani Anda saat menyelam.

http://1hal.com/wp-content/uploads/2014/10/teluk-cendrawasih4.jpg

Taman Nasional Teluk Cenderawasih diresmikan pada tahun 1993 oleh Kementerian Kehutanan. Selain menikmati alam bawah lautnya, Anda juga bisa menjelajahi pulau-pulaunya. Pulau Mioswaar, salah satu pulau di tempat wisata di Papua ini, memiliki gua dengan sumber air panas dengan kandungan belerang yang layak Anda kunjungi. Selain Pulau Mioswaar, masih ada Pulau Yoop, Pulau Numfor, Pulau Nusrowi dan pulau-pulau lainnya yang tak boleh Anda lewatkan.

Tempat wisata ini secara administratif berada di dua kabupaten yaitu Wondama dan Nabire. Taman nasional ini juga menjadi pusat penelitian hiu paus atau whale shark yang dilakukan oleh pemerintah bekerjasama dengan LSM dalam dan luar negeri.



2. Raja Ampat

http://irher.com/wp-content/uploads/2015/11/slide07.jpg 
 

Raja Ampat

Siapa tak mengenal Raja Ampat? Salah satu tempat wisata di Papua ini keindahannya menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara. Kawasan Raja Ampat ini terdiri dari empat pulau besar yaitu Waigeo, Misool, Salawati, Batanta dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Raja Ampat memiliki biota laut yang beragam. Menurut laporan dari The Nature Conservancy, sebanyak 75% spesies laut dunia ditemukan di perairan Raja Ampat. Selama menyelam, Anda akan ditemani sekitar 1.511 jenis ikan dan juga penyu laut. Mengasyikan, ya? Meskipun Anda bebas menyelam kapan saja sepanjang tahun di sini, namun waktu terbaiknya adalah pada bulan Oktober dan November. Pada bulan-bulan ini, cuaca sedang bagus dan air sangat jernih sehingga jarak pandang saat menyelam sangat ideal.

 http://www.indonesia.travel/assets/img/media/images/upload/poi/Chicken%20reef012014Raja%20Ampat.jpg

Jika tak ingin menyelam, Anda masih bisa menikmati keindahan Raja Ampat dengan melakukan trekking di pulau-pulaunya. Takut tersesat? Tenang. Anda bisa menggunakan jasa pemandu di sini. Pemandu di tempat wisata ini adalah warga setempat yang sehari-harinya berprofesi sebagai nelayan. Jangan lupa membawa buah pinang atau permen untuk diberikan pada warga setempat. Buah pinang dan permen dianggap sebagai tanda persahabatan dan akan membuat Anda lebih akrab dengan mereka.

Di sini, ada banyak suvenir yang bisa Anda beli sebagai oleh-oleh mulai dari patung suku Asmat sampai alat musik dan kain tradisional.



3. Danau Sentani

 http://lokasiwisata.info/wp-content/uploads/2014/01/Wisata-danau-sentani-terletak-di-pulau-apa.jpg

Danau Sentani

Danau dengan luas 9.360 hektar ini merupakan danau terbesar di Papua. Terletak sekitar 50 km dari pusat kota Jayapura, Danau Sentani menawarkan keindahan luar biasa. Sedikitnya ada 21 pulau yang menghiasi danau dengan ketinggian 75 meter di atas permukaan laut ini.


http://kotawisataindonesia.com/wp-content/uploads/2013/08/mencari-ikan-danau-sentani.jpg

Ada banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan di sini mulai dari berenang, memancing, menyantap kuliner di sekitar danau sampai menyewa perahu untuk berkeliling danau. Selain itu, ada 24 desa di sekitar tempat wisata ini yang bisa Anda kunjungi dan berinteraksi langsung dengan warganya. Pemandangan deretan rumah panggung dengan jaring ikan menjadi hal yang wajar Anda saksikan di sini.

Yang menarik adalah adanya acara tahunan yaitu Festival Danau Sentani yang biasa diselenggarakan pada pertengahan bulan Juni. Saat festival berlangsung, tempat wisata di Papua ini akan penuh disesaki wisatawan yang ingin menyaksikan berbagai pertunjukan seni dan budaya setempat. Selain menikmati pertunjukan selama festival, Anda juga bisa memuaskan lidah dan perut dengan kuliner khas Papua yang banyak disajikan di sini.



4. Danau Paniai

http://www.humaspemdapaniai.com/wp-content/uploads/2015/04/Danau-Paniai-terlihat-dari-arah-barat.jpg

Danau Paniai

Danau Paniai tak kalah menarik dari Danau Sentani. Danau ini bahkan disebut sebagai danau terindah pada Konferensi Danau Se-Dunia di India pada tanggal 30 November 2007 yang diikuti 157 negara. Danau ini berada di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut dengan luas 14.500 hektar. Saat senja, pemandangan di tempat wisata ini sangat cantik. Anda bisa melihat siluet tebing-tebing, burung-burung berterbangan di atas danau ditambah perahu nelayan setempat yang mulai merapat pulang.

Di sini, Anda bisa memancing bersama perempuan-perempuan suku Mee dan Moni yang biasa dipanggil ‘mama’. Danau Paniai merupakan salah satu penghasil ikan air tawar terbesar di Papua, banyak ikan yang Anda temukan di sini seperti ikan mas, ikan nila dan ikan mujair.

Fasilitas yang disediakan di tempat wisata di Papua ini cukup lengkap mulai dari pos jaga, pemandu, sewa perahu dan alat pancing, sampai warung makan di sekitar danau. Jika ingin menikmati keindahan Danau Paniai lebih lama, Anda bisa menginap di rumah warga.




5. Lembah Baliem

http://tabloidjubi.com/komen/wp-content/uploads/2015/03/lembah-baliem1.jpg

Lembah Baliem

Lembah Baliem merupakan tempat tinggal suku Dani, Yali dan Lani yang terletak di sekitar Pegunungan Jayawijaya. Berada di ketinggian 1.600 meter di atas laut membuat suhu di tempat ini bisa mencapai 10-15 derajat Celcius pada malam hari. Di sini, Anda bisa melihat dan berinteraksi langsung dengan suku asli yang masih memakai koteka bagi pria dan rok rumbai bagi perempuannya.

http://cdn.tmpo.co/data/2013/08/14/id_209842/209842_620.jpg

Pada bulan Agustus, Lembah Baliem menjadi tempat wisata di Papua yang menarik banyak perhatian wisatawan. Selama tiga hari diselenggarakan acara tahunan yaitu Festival Lembah Baliem. Festival ini sebenarnya merupakan cara pemerintah untuk menghapuskan perang antar suku yang sering terjadi di sini. Perang antar suku telah dilarang, sebagai gantinya diadakan festival ini yang mengubah perang tersebut menjadi pertunjukan seni dan budaya untuk mengundang wisatawan.

Dalam perang di festival ini, ada skenario yang dijalankan. Biasanya perang akan diawali dengan penculikan perempuan salah satu suku atau pencurian babi yang menjadi hewan ternak di sini. Selanjutnya, perang akan berlangsung dengan diawali tarian suku dan diiringi musik tradisional. Selain perang, ada juga lomba karapan babi antar desa dan pesta babi bakar. Anda juga bisa membeli kerajinan tangan hasil karya suku setempat.



6. Desa Wisata Sauwandarek

http://panduanwisata.id/files/2012/10/dsc_0231.jpg


Desa Wisata Sauwandarek

http://anekatempatwisata.com/wp-content/uploads/2014/09/Desa-Wisata-Sauwandarek.jpg 

Jika di Lembah Baliem Anda bisa berinteraksi dengan suku yang tinggal di pegunungan, di Desa Sauwandarek Anda bisa bertemu langsung dengan suku asli yang hidup di pesisir. Desa Sauwandarek masih berada di kawasan Kabupaten Raja Ampat, tepatnya di Meos Mansar. Di sini, Anda bisa melihat rumah tradisional yang terbuat dari kayu dan beratapkan jerami.

Tempat wisata budaya ini hanya ditempati sekitar 46 kepala keluarga. Perempuan-perempuan di sini biasa membuat topi dan tas dari daun pandan laut. Jika menyukai hasil karya mereka ini, Anda bisa membelinya langsung di tempat.

 http://jalan2.com/images/made/images/uploads/objek-wisata/_large/69e7d6e4fa0563deeffbfdfdee214dda_350_263_50_c1_c.jpg

Di sini, Anda bisa menyelam dan snorkeling. Selain itu, Anda juga bisa trekking ke telaga unik yang ada di desa ini. Namanya Telaga Yenauwyau, dikatakan unik karena air di telaga ini air asin, bukan air tawar seperti kebanyakan air di telaga lain. Menurut warga sekitar, di telaga ini ada penyu putih yang jika Anda melihatnya maka Anda akan mendapatkan keberuntungan.




7. Pantai Bosnik


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB7k5OlQoBFbLtSy5USeG28w1iqIPa3VSfHiLvXZ7czkj-CezrXU5b15x9OqeRKUbSs-b4ue6l-FU1qRibKEr1XQl2Su3ED1tNvO5nWeZZcicLrivRbS3WvFdEOsqj6qvCbR2Qb_hb7pw/s640/Bosnik.JPG

Pantai Bosnik

Siapkan kamera Anda karena keindahan pantai ini bisa membuat Anda tak berhenti mengambil gambarnya. Pantai Bosnik yang berada 15 km dari pusat kota Biak ini memiliki hamparan pasir luas dengan air jernih kebiruan dan deretan pohon kelapa yang menjadikannya sebagai pemandangan sempurna untuk diabadikan dalam kamera Anda.

Tempat wisata di Papua ini cocok sekali untuk bersantai bersama keluarga. Dengan membayar 10.000 Rupiah saja, Anda sudah bisa menikmati keindahan pantai yang terletak di Desa Woniki ini. Selain bermain voli pantai di pasirnya yang landai, Anda juga bisa menyewa saung dengan harga 50.000 Rupiah dan menikmati es kelapa muda segar juga kuliner setempat.


8. Pantai Amai

https://pbs.twimg.com/media/Bn6MsEqIIAADQTK.jpg

Pantai Amai

Pantai Amai adalah tempat wisata yang tepat bagi Anda yang menginginkan ketenangan. Pantai ini memang relatif sepi, namun bukan berarti tak menarik. Di ujung pantai, ada muara sungai yang membuat air asin dan air tawar bertemu di sini. Air tawar ini biasa digunakan oleh wisatawan untuk membilas diri setelah berenang di pantainya.

http://www.klikhotel.com/blog/wp-content/uploads/2015/10/Pantai-Amai.jpg

Selain berenang, Anda juga bisa bermain voli pantai, menyelam, snorkeling atau bersantai di gazebo yang bisa Anda sewa dengan harga 50.000 Rupiah. Jika ingin menginap, di Pantai Amai sudah tersedia penginapan dengan gaya rumah panggung.

http://anekatempatwisata.com/wp-content/uploads/2014/09/Pantai-Amai.jpg

Pantai Amai berada di Distrik Depapre atau sekitar 2 jam perjalanan dari Jayapura. Perjalanan menuju pantai akan menguji adrenalin Anda karena medan yang naik turun dan berkelok, namun semuanya akan terbayar ketika sampai dan menyaksikan keindahan Pantai Amai. Untuk masuk ke tempat wisata ini, Anda diharuskan membayar sebesar 25.000 Rupiah yang sudah termasuk biaya parkir.





9. Pulau Rumberpon

Map of Rumberpon Island, Indonesia 
source: Google Map

Pulau Rumberpon

Pulau Rumberpon berada di Teluk Wondama atau 5 jam perjalanan dengan kapal dari Manokwari. Pulau ini memiliki pantai yang disebut dengan Pantai Pasir Panjang karena memang garis pantainya sangat panjang mencapai 6 km.

http://anekatempatwisata.com/wp-content/uploads/2014/09/Pulau-Rumberpon.jpg

Di tempat wisata ini, Anda bisa melakukan kegiatan andalan seperti menyelam, snorkeling, berenang dan memancing. Jika ingin pengalaman berbeda, cobalah mengunjungi hutan bakau yang ada di pesisir lain di pulau ini. Anda juga bisa ke padang alang-alang untuk melihat burung rusa di sini.


http://wisatadirektori.com/wp-content/uploads/2015/10/Pantai-Kuta-Lombok1-696x385.jpg

10. Tugu MacArthur

http://anekatempatwisata.com/wp-content/uploads/2014/09/Tugu-MacArthur.jpg

Tugu MacArthur

Tugu MacArthur merupakan tugu penghormatan bagi Jenderal Douglas MacArthur yang merupakan jenderal besar Amerika Serikat pada masa Perang Dunia II. Tugu ini berada di Ifar Gunung, Jayapura. Di sini, Anda bisa masuk ke museum, melihat foto-foto dan sejarah perjalanan militer Jenderal MacArthur. Tempat wisata di Papua ini menjadi saksi kejayaan jenderal besar yang membuat strategi beberapa perang besar. Berada di ketinggian 325 meter di atas laut, Anda bisa melihat Danau Sentani dan lapangan terbang Bandara Sentani dari sini.

Tugu MacArthur sendiri adalah sebuah tugu dengan tinggi 3 meter yang didominasi warna kuning dan hitam. Di tugu ini tertulis sejarah mengenai Jenderal Douglas MacArthur dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Sekilas tentang MacArthur, jenderal ini dikenal dengan ucapannya, ‘I came through and I shall return’. Ia mengatakan ini saat pangkalan militernya di Filipina dihancurkan oleh Jepang dan ia beserta pasukannya terpaksa mundur ke Australia. Setelah menyusun strategi perang, pada tahun 1944 ia mendarat di Teluk Hamadi, Jayapura, dan membangun markas di lokasi Tugu MacArthur berada saat ini. Sang Jenderal membuktikan ucapannya karena kemudian ia dan pasukannya berhasil menyingkirkan Jepang dan membalas kekalahan Amerika di Filipina dan di Pearl Harbour.

Berbagi Trip | Back to the wild on Sempu Island Malang

 http://amuratours.com/pati/wp-content/uploads/2015/09/pulau-sempu.jpg
 
Jika anda mulai penat dengan keramaian kota maka anda bisa berkunjung ke Pulau Sempu di Jawa Timur. Pulau ini termasuk hutan konservasi di mana dijadikan sebuah cagar alam oleh Pemerintah Indonesia dan letaknya termasuk wilayah Desa Tambak Rejo di Kabupaten Malang. Pulau ini berlokasi tepat di bagian selatan Pulau Jawa.

Pulau Sempu memiliki luas sekitar 877 hektar dan dikelilingi oleh pohon-pohon tropis yang menjulang tinggi. Sejak tahun 1928 kawasan ini sudah diakui sebagai cagar alam oleh pemerintah Hindia Belanda dan sekarang di kelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur atau BBKSDA.

Pulau yang di kekelilingi oleh Samudera Hindia ini menjadi tempat tujuan bagi mereka yang ingin lepas dari kebisingan kota untuk sementara. Suasana sangat sepi dan tenang dengan di kelilingi oleh berbagai macam pepohonan yang berasal dari hutan tropis, hutan pantai, dan hutan bakau. Sayangnya Pulau Sempu bukan merupakan objek wisata terbuka bagi para wisatawan lokal maupun asing. Jika ingin datang ke Pulau Sempu maka harus membuat ijin terlebih dahulu misalnya ke kantor BBKSDA. Setelah itu maka anda akan mendapatkan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi. Untuk sampai ke tempat wisata Pulau Sempu anda bisa meminta bantuan dari pemandu yang berada di pos cagar alam terletak di Sendang Biru. Setelah itu, dengan biaya 100.000 anda bisa menyewa perahu atau kapal ke pulau tersebut. Kapal yang disewakan bisa memuat sampai 10 orang.

 
Di dalam Pulau Sempu Malang Jawa Timur terdapat Laguna Segara Anakan yang sungguh indah pemandangannya. Letaknya cukup jauh kira-kira 2,5 kilometer dari arah selatan pulau ini. Di laguna ini anda bisa menikmati keindahan pantai berpasir putih serta lautan yang bersih dan jernih. Di laguna ini diperbolehkan untuk berenang, anda bisa menikmati keindahan ikan-ikan dan terumbu karang. Memang untuk sampai ke Laguna Segara Anakan dibutuhkan perjalanan yang cukup panjang sekaligus menantang. Namun sesampainya di sana maka anda akan melupakan itu semua dan mulailah menikmati rahasia Laguna Segara Anakan Pulau Sempu.

Berbagi Trip | Asal Mula Tanjung Lesung

Dongeng Bahasa Indonesia Asal Mula Tanjung Lesung

Dahulu kala. Ada seorang pengembara bernama Raden Budog yang berasal dari Laut Selatan. Ia tinggal bersama Anjing dan Kuda kesayangannya. Kemana pun ia pergi, Anjing dan kudanya selalu ikut.

Suatu hari, Raden Budog bermimpi bertemu dengan seorang gadis yang sangat cantik. Sampai berhari-hari, wajah gadis itu selalu membanyangi pikirannya. Akhirnya, ia memutuskan untuk mencari gadis itu. Sebelum pergi, ia membawa golok dan batu asah. Ia pergi menunggangi Kuda kesayangannya. Anjingnya yang setia berjalan di depan sebagai penunjuk jalan.

Setelah beberapa hari berjalan. Ia belum menemukan gadis itu, Anjing dan Kudanya sangat kelelahan. Namun, Raden Budog masih ingin meneruskan perjalanannya. Mereka mendaki bukit dan melewati jalanan berbatu. Namun, ketika tiba di Gunug Walang, tiba-tiba kuda kesayangannya terjatuh. Raden Budog pun ikut terjatuh, mereka berguling-guling di lereng gunung. Raden Budog meringis kesakitan, di sekujur tubuhnya dipenuhi dengan luka.

Mereka beristirahat sejenak. Raden Budog memakan bekal yang dibawanya. Sementara Kudanya memakan rumput dan Anjingnya berlari-lari mengejar mangsa. Setelah cukup beristirahat mereka melanjutkan perjalanan. Raden Budog melihat kelana Kudanya sobek. Pelana itu tidak bisa di gunakan lagi dan akhirnya, Raden Budog berjalan kaki dan menuntun Kudanya.

Mereka berjalan menuju daerah yang bernama Tali Alas yang sekarang di kenal dengan Pilar. Mereka terus berjalan sampai di tiba di Pantai Cawar, pemandangannya sangat indah dan air lautnya sangat jernih. Akhirnya Raden Budog menceburkan dirinya dan berenang. Segarnya air laut menghilangkan rasa lelah.

Setelah puas berenang ia melanjutkan perjalanan. Di panggilnya Kuda dan Anjingnya untuk segera beranjak pergi. Namun, kedua hewan itu tidak bergeming. Raden Budog sudah mendorong-dorong ke dua hewan tersebut. Namun, mereka tidak mau beranjak. Mereka diam seperti batu karang. Akhirnya, dengan sangat sedih. Raden Budog pergi seorang diri.

Raden Budog meneruskan perjalanan menuju Legon Waru. Sesampainya ia di Legon Waru, ia merasa kelelahan. Pundaknya sangat terasa ngilu karena dalam tasnya terdapat batu asah yang sangat berat. Ia tidak kuat lagi membawa batu asah tersebut dan ia meninggalkan batu asah terebut di Legon Waru.

Sampai sekarang, di Legon Waru terdapat sebuah karang yang bernama Karang Pangasahan. Karang itu merupakan jelmaan dari batu asah milik Raden Budog. Raden Budog melanjutkan perjalanannya menyusuri pesisir pantai. Ia pantang menyerah demi menemukan gadis impiannya. Rasa lelahnya sirna setiap ia memikirkan gadis itu.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba turun hujan sangat lebat. Raden Budog berteduh di bawah pohon. Ketika sedang berteduh, ia melihat dari dalam pasir, muncul pulahan ekor penyu. Raden Budog kagum melihat penyu-penyu dari yang berukuran besar sampai yang terkecil berlarian menuju laut. Daerah itu kemudian di manakan Cipenyu.

Meskipun hujan masih turun, Raden Budog tetap ingin melanjutkan perjalanannya. Ia tidak ingin membuang-buang waktu. Di ambilnya selembar daun untuk melindungi tubuhnya dari hujan. Hujan juga tidak kunjung reda, malah bertamah lebat. Langit sangat gelap dan petir menyambar-nyambar. Hari sudah mulai malam.

Raden Budog menemukan sebuah Gua bukit karang. Raden Budog masuk ke Gua karang tersebut untuk beristirahat. Ia menutup pintu Gua dengan daun yang di bawanya agar tidak kebasahan. Setelah cukup beristirahat ia melanjutkan perjalanannya. Hujan pun sudah reda. Raden Budog segera keluar, dan menutup pintu Gua tersebut dengan daun yang di bawanya. Daun Langkap it uterus menempel di pintu Gua dan tidak bisa lepa. Gua karang itu kemudian dinamakan Karang Meumpeuk.

Raden Budog berjalan mengikuti langkah kakinya. Lalu, tiba di muara sebuah sungai. Akibat hujan yang turun dengn deras sungai itu menjadi banjir. Raden Budog tidak bisa menyebrangi sungai itu. Padahal ia ingin sekali ke desa yang letaknya berada di seberang sungai. Tak sabar, untuk segera menyebrangi sungai. Namun, air tidak kunjung surut. Dalam hati ia berkata. ‘’ Kali banjir sialan.’’

Daerah tempat sungai yang banjir itu kemudia di kenal dengan Kali Caah. Yang artinya sungai atau kali yang banjir. Setelah sabar menunggu. Akhirnya, sungai itu mulai surut. Raden Budog pun segera menyebrangi sungai tersebut. Maka sampailah ia di desa yang menjadi tujuan akhirnya.

Sesampainya ia di desa tersebut. Ia mendengar suara tumbukan lesung yang sangat merdu. Di carinya suara itu. Suara tumbukan itu ternyata berasal dari permainan lesung yang di mainkan oleh para gadis. Salah satu dari gadis itu. Parasnya paling cantik di bandingkan dengan gadis yang lain.

Gadis yang paling cantik itu bernama Sri Poh Haci. Ia tinggal bersama ibunya yang bernama Nyi Siti. Sri Poh Haci lah yang pertama kali menemukan permainan lesung. Ia mendapatkan ide karena ia senang menumbuk padi . permainan lesung ini di namakan Ngagondang.
Dongeng Bahasa Indonesia Tanjung Lesung

Dongeng Bahasa Indonesia Tanjung Lesung

Di desa itu, sudah menjadi tradisi bermain Ngagondang setiap akan menanam padi. Namun, permainan ini tidak boleh di mainkan pada hari Jum’at. Karena hari jumat di anggap sebagai hari yang keramat untuk penduduk desa. Ketika melihat Sri Poh Haci, jantung raden Budog langsung berdebar. Gadis itu adalah gadis yang muncul dalam mimpinya. Raden Budog terus memperhatikan permainan lesung para gadis itu. Sri Poh Haci pulang dan Raden Budog melihatnya masuk ke dalam rumahnya.

Raden Budog lalu memberanikan diri mengetuk pintu rumah Sri Poh Haci. Pintu dibuka oleh Nyi Siti.

‘’ Ada keperluan apa?’’ Tanya nyai siti

‘’ Maaf, saya pengembara yang kebetulan lewat di sini. Saya membutuhkan tempat untuk bermalam. Bolehkah saya menumpang semalam di sini?’’

‘’ Maaf anak muda. Bukannya aku tidak mengjinkan kau untuk bermalam di sini. Tapi, aku seorang janda dan tinggal berdua dengan anak gadisku. Tidak baik kami menerima seorang laki-laki untuk menginap.’’ Jawab Nyi Siti

Raden Budog sangat kecewa karena tidak dapat berjumpa dengan gadis impiannya. Lalu ia berjalan menuju dipan bambu yang berada tidak jauh dari rumah Nyi Siti. Raden Budog merebahkan badanya pada dipan bambu tersebut dan ia tertidur.

Tiba-tiba ia mendengar suara lembut seseorang memanggil namanya.

‘’ Raden, raden, bangunlah.’’ Ujar suara lembut itu

Raden Budog terbangun dan terkejut, karena di hadapan berdiri seorang gadis yang sangat cantik. Gadis itu adalah Sri Poh Haci.

‘’ Bangunlah Raden, tidak baik tidur sore-sore begini.’’ Ujarnya.

Mereka berkenalan dan akrab. Tak lama kemudian mereka menjadi sepasang kekasih. Awalnya Nyi Siti tidak merestui hubungan mereka karena ia tidak mengetahui asal usul Raden Budog. Namun, ia melihat putrinya sangat bahagia bersama dengan lelaki itu. Ia pun mengalah dan merestui hubungan mereka.

Raden Budog dan Sri Poh Haci akhirnya menikah. Setelah menikah kebiasaan Sri Poh Haci bermain Ngagondang tidak juga hilang. Bahkan kini Raden Budog pun ikut memainkannya. Raden Budog selalu ingin memainkan lesung setiap hari. Bahkan ia pun ingin bermain pada hari jumat. Istri, mertua dan para tetangga sudah berusaha melarangnya. Tetapi, raden Budog tidak mendengarkan dan bersikeras untuk bermain.

Dengan penuh semangat ia menabuh-nabuhkan lesung. Ia melompat ke sana kemari mengikuti alunan suara lesung.

Tiba-tiba, pra tetangga terteriak sambil tertawa geli menunjuk kea rah Raden Budog . ‘’ Hahahaa.. lucu sekali.’’

Raden Budog heran. Mengapa mereka menertawakannya dan menyebutnya sebagai lutung. Ketika di lihat, ternyata sekujur tubuhnya telah penuh dengan bulu berwarna hitam. Di bokonnya juga tumbuh ekor yang panjang.

Raden Budog sangat ketakutan dan merasa malu. Lalu, ia berlari ke hutan dan bersembunyi di sana. Para penduduk memanggilnya dengan sebutan Lutung Kasarung.

Setelah kejadian itu Sri Poh Haci pergi dari kampung. Ia sangat malu dan menyesali perbuatan suaminya. Menurut cerita, Sri Poh Haci kemudian menjelma menjadi ‘’ Dewi Padi.’’

Desa tersebut, kemudian dinamakan Desa Lesung. Karena letaknya berada di tanjung. Desa itu kemudian di beri nama Tanjung Lesung.

Pesan moral : adalah ikutilah aturan yang berlaku di suatu tempat. Ingat peribahasa dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

Berbagi Trip | Keindahan pulau komodo serta menarik sejarahnya

https://mauricha.files.wordpress.com/2015/02/pulau-komodo-trip-travel.jpg

Pulau Komodo terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo . Pulau Komodo berada di sebelah barat Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape, termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pulau Komodo, tempat hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Pulau Gili Motang, jumlah keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. diperkirakan sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.

Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam, pohon kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak (sterculia oblongata) ini di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong
Pulau Komodo  sangat mengesankan , menelusuri pulau yang eksotis, menyelami birunya laut, dan bermandikan cahaya mentari sambil melihat jejak-jejak kehidupan masa lalu yang terpelihara dan akan  menjadi bagian dari ragam keindahan Indonesia.

Taman Nasional Komodo
Meliputi Pulau Komodo, Rinca and Padar, ditambah pulau-pulau lain seluas 1.817 persegi adalah habitat asli komodo.

Taman Nasional Komodo didirikan pada 1980 untuk melindungi kelestarian komodo. Tak hanya hewan langka tersebut, Taman Nasional Komodo juga untuk melindungi berbagai macam tumbuh-tumbuhan dan satwa, termasuk binatang-binatang laut.

UNESCO mengakui sebagai Situs Warisan Dunia pada 1986. Bersama dua pulau besar lainnya, yakni Pulau Rinca dan Padar, Pulau Komodo dan beberapa pulau kecil di sekitarnya terus dipelihara sebagai habitat asli reptil yang dijuluki “Komodo”.

Sejarah

Komodo yang dijuluki Komodo dragon atau Varanus Komodoensis atau nama lokal “Ora”, kadal raksasa ini menurut cerita dipublikasikan pertama kali pada tahun 1912 di harian nasional Hindia Belanda. Peter A. Ouwens, direktur Museum Zoologi di Bogor adalah orang yang telah mengenalkan komodo kepada dunia lewat papernya itu. Semenjak itu, ekspedisi dan penelitian terhadap spesies langka ini terus dilakukan, bahkan dikabarkan sempat menginspirasi Film KingKong di tahun 1933. Menyadari perlunya perlindungan terhadap Komodo di tengah aktivitas manusia di habitat aslinya itu, pada tahun 1915 Pemerintah Belanda mengeluarkan larangan perburuan dan pembunuhan komodo.

Pulau Komodo masuk 28 finalis yang dipilih oleh sebuah panel ahli dari 77 nominasi. Sebelumnya ada 261 lokasi di dunia yang dicalonkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia.

Pulau Komodo, yang jadi andalan Indonesia dalam ajang New7Wonders of Nature punya keunggulan di banding lokasi-lokasi lainnya, apalagi kalau bukan komodo, satwa langka yang dipercaya sebagai ‘dinosaurus terakhir di muka bumi’.

Kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai alam, tak hanya yang ada di lingkungan kita tapi juga di seluruh dunia. serta didedikasikan untuk generasi di masa depan.

Komodo yang dikenal dengan nama ilmiah Varanus komodoensis adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Oleh penduduk setempat, komodo kerap disebut Ora.

Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.

Komodo ditemukan pada 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional didirikan untuk melindungi mereka.

Sebenarnya daya tarik Taman Nasional Komodo tidak semata-mata oleh kehadiran Komodo belaka. Seperti yang saya kutip dari situs resmi Kementerian Kehutanan yang mengelola situs Taman Nasional Komodo ini, panorama savana dan pemandangan bawah laut merupakan daya tarik pendukung yang potensial. Wisata bahari misalnya, memancing, snorkeling, diving, kano, bersampan. Sedangkan di daratan, potensi wisata alam yang bisa dilakukan adalah pengamatan satwa, hiking, dan camping. Mengunjungi Taman Nasional Komodo dan menikmati pemandangan alam yang sangat menawan merupakan pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.

Berbagi Trip | Misteri dibalik keindahan Gunung Ciremai

https://dimasadi16.files.wordpress.com/2013/02/puncak-ciremai1.jpg 

Gunung Ciremai merupakan salah satu gunung berapi di Indonesia yang memiliki kawah ganda yang terletak di Tiga kabupaten, Kabupaten Cirebon, Kabupaten, Kuningan, dan Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Dengan ketinggian 3078 meter di atas permukaan laut, Gunung Ciremai memiliki pesona tersendiri yang dapat menarik perhatian bagi para pendaki untuk menjelajahinya. Tapi apakah kalian tahu ? Ternyata Gunung Ciremai menyimpan banyak sekali misteri di dalamnya. Berikut  Tujuh Misteri Gunung Ciremai.

Nyi Linggi dan Macan Tutul

Misteri yang pertama adalah "Nyi Linggi dan dua macan kumbang", misteri ini cukup terkenal di masyarakat sekitar Gunung Ciremai. Menurut Juru Kunci di sana, Setelah Sunan Gunung jati tidak lagi bertapa di Batulingga dan digantikan oleh Nyi Linggi yang datang ke tempat itu.

Nyi Linggi datang ke Batulingga dengan ditemani oleh dua binatang kesayangannya yaitu macan tutul. Tujuan kedatangan Nyi Linggi ke Batulingga ialah untuk mendapatkan ilmu kedigdayaan. Tapi sayangnya Nyi Linggi gagal dan akhirnya meninggal dunia di Batulingga. 

Dan kabar untuk kedua Hewan kesayanganya itu, hilang entah kemana. Kejadian aneh yang sering terjadi di sekitar Batulingga, yaitu sosok Nyi Linggi dan dua Macan tutul sering menampakkan diri.
Cikal Bakal Nenek Moyang

Tidak hanya sebagai tempat bertapa Sunan Gunung Jati, ternyata Gunung ini telah dihuni oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Masyarakat yang hidup disekitar Gunung Ciremai meyakini bahwa asal-usul masyarakat Jawa Barat adalah Dari Gunung Ciremai ini.

Sekitar tahun 1972, telah ditemukanya batu besar yang memiliki bentuk seperi peti mati, yang umurnya sekitar 3.000 tahun sebelum Masehi. Para peniliti sepakat, Wilayah Kuningan Gunung Ciremai merupakan tempat bermukim manusia-manusia Tua.

Injak Bumi Hindari Hantu

Juru Kunci Gunung Ciremai "Maman" selalu menghentikan langkahnya dan mengucapkan Assalamualikum ketika hendak memasuki Pos. Menurut Maman, jika kita tidak ingin diganggu oleh Makhluk Halus dan ingin selamat, injak bumi sebanyak tidak kali lalu ucapkan salam. 

Ritual ini bermakna bahwa Makhluk Halus yang menguasai tempat itu, tidak akan marah dan merasa tersinggung bila ada manusia yang datang. 

Misteri Jalak Hitam Bagi pada pendaki yang telah sampai di Pos VI atau Pengalap ( jemputan ), sebaiknya harus ekstra berhati-hati. di Pos Pengalap hampir setiap pendaki di datangi oleh Burung Jalak Hitam dan Tawon Hitam yang keberadaanya masih menjadi misteri hingga saat ini. 

Bagi masyarakat Linggarjati siapa saja yang ingin mencapai puncaknya dengan cepat dan selamat sampai di rumah diharuskan membawa untuk ikan asin.

Pantangan di Gunung Ciremai Hati-hati bila ingin mendaki Gunung Ciremai ini, karena ada beberapa pantangan yang harus kita perhatikan. Menurut juru kunci Gunung Ciremai, pantangannya adalah tidak boleh memegang lutut, mengeluh, kencing dan buang air besar sembarangan, serta setiap kali pendaki hendak memasuki dan meninggalkan pos diwajibkan untuk mengucapkan salam sebagai tanda kesopanan.

Berbagi Trip | Sejarah, Budaya, dan Warisan Peradaban Suku Inca






Suku Inca merupakan peradaban yang mendiami wilayah Andes di Amerika Selatan dan mengalami perluasan sejak awal abad ke 15 setelah masehi. Peradaban dari suku tersebut ditaklukkan oleh bangsa Spanyol pada 1530-an. Meski takluk, para pemimpin Inca masih memberi perlawanan hingga 1572. Saat itu, kota terakhir mereka yang bernama Vilcabamba berhasil dikuasai kolonial Spanyol.

Suku Inca membangun peradaban mereka tanpa roda, tenaga hewan pengangkut, perkakas besi, mata uang, atau bahkan sesuatu yang kita anggap sebagai sistem tulisan. Salah satu situs arkeologi yang paling terkenal milik peradaban Inca adalah Machu Picchu, yang dibangun sebagai tempat pengasingan para raja Inca.

Inca menyebut kerajaan mereka sebagai Tawantinsuyu, atau “Tanah Empat Penjuru”, dan menggunakan bahasa resmi bernama Quechua. Kerajaan dibagi menjadi empat “suyu”, dimana semuanya saling beririsan dengan ibukota, Cuzco. Setiap suyu kemudian dibagi menjadi beberapa provinsi.

Kerajaan Inca mencapai puncak kejayaan melalui ekspansi yang dilakukan Maharaja Huayna Capac. Ia memerintah dari 1493 hingga sekitar 1527 dan meninggal akibat cacar. Menurut para peneliti, saat berada pada puncak kekuasaan, wilayah kekuasaan kerajaan Inca terentang dari perbatasan Ekuador dan Kolombia sampai sekitar 80 kilometer ke utara kota Santiago, Cili. Wilayah ini diperkirakan seluas 775.000 km² dengan populasi sebanyak 12 juta jiwa.

Ketika Spanyol menaklukkan kerajaan Inca, mereka takjub dengan apa yang mereka lihat. Kota di Inca memiliki luas seperti kota Eropa lainnya, namun lebih tertata rapih, lebih bersih, dan lebih nyaman dihuni. Selain itu, penjajah Spanyol juga menemukan bahwa sistem jalan dan pengairan di wilayah Andes ternyata lebih baik daripada di Eropa.

Asal Mula Suka Inca

 

 

kota cuzco 

Peradaban suku Inca berasal dari kota Cuzco yang kini terletak di Peru bagian selatan. Asal mula suku Inca masih meragukan, namun para peneliti menemukan bahwa pada masa sebelum Inca, Cuzco merupakan titik yang menghubungkan dua kerajaan terdahulu, yang satu bernama Wari dan lainnya kerajaan yang terletak di kota Tiwanaku.
Berada di tengah kedua kerajaan membuat Inca memperoleh banyak keuntungan. Salah satu keuntungan yang terpenting adalah ketersediaan infrastruktur, yang telah dibuat oleh kerajaan sebelumnya. Keberadaan sistem jalan raya dan pengairan dari kerajaan sebelumnya itulah yang akhirnya memberi kemudahan terhadap perluasan wilayah Inca di awal kemunculannya.
Sejarah lisan Inca, seperti yang terekam oleh bangsa Spanyol, menunjukkan bahwa ekspansi Inca berawal pada masa pemerintahan Pachacuti selama 1438 – 1471. Tradisi lisan setempat berkata bahwa Pachacuti menjadi penguasa setelah menghentikan invasi dari kelompok musuh bernama Chancas. Keberhasilan tersebut membuatnya berusaha memperluas wilayah kekuasaan Inca melebihi dari sekedar wilayah Cuzco.
Inca lebih memilih untuk membuat musuh menyerah dengan damai. Serangan militer adalah pilihan terakhir. Mereka berusaha melakukan diplomasi, negosiasi, membangun hubungan dengan tetangga, dan mempererat hubungan damai lewat bertukar hadiah, pernikahan, atau aliansi politik. Jika upaya tersebut gagal, mereka akan mengancam melakukan serangan militer, dan jika masih gagal, barulah mereka melakukan serangan militer.
Meski tidak mengembangkan apa yang kita anggap sebagai sistem tulisan formal, Inca memiliki perangkat perekam, yang dikenal sebagai quipu. Hingga kini, para ilmuwan modern masih belum mampu menerjemahkan hasil rekamannya, namun perangkat tersebut diketahui digunakan untuk menciptakan rekaman seperti saat sensus.

Cuzco merupakan ibukota dari kerajaan Inca. Kota ini memiliki tempat ibadah terbesar berbentuk kuil bernama “Coricancha” yang berarti “rumah emas.” Kuil ini memiliki emas yang tertanam di berbagai bagian kuil seperti dinding, loteng, dan altar. Emas di Cuzco kemudian dirampas oleh bangsa Spanyol saat merebut wilayah mereka. Setelah ditaklukkan Spanyol, kota Cuzco dibangun kembali dan masih tetap ada sampai saat ini.

Budaya dan Tradisi Suku Inca

 

budaya inca

Suku Inca menyembah kumpulan dewa seperti dewa pencipta “Viracocha”, dewa matahari “Inti”, dewa petir “Illapa”, dan dewi bumi “Pachamama”, dan berbagai dewa lainnya. Selain itu, mereka juga memiliki dewa lainnya yang berasal dari wilayah yang ditaklukkan kerajaan. Setiap dewa disembah dalam berbagai ritual seperti berdoa, berpuasa, mengorbankan hewan, dan yang paling mengerikan adalah mengorbankan manusia, biasanya anak dan remaja.
Suku Inca juga mengawetkan orang yang meninggal menjadi mumi sebagai bagian penting dalam ritual penguburan Inca, bahkan pada mereka yang merupakan orang asing. Setelah direbut Spanyol, seorang bernama Guaman Poma yang berbahasa Quechua dan merupakan penduduk asli Andes, menerbitkan catatan sejarah yang menjelaskan bahwa November merupakan “bulan yang membawa kematian”. Ia menganggap bulan tersebut merupakan waktu dimana masyarakat akan memberi makan para mumi dari nenek moyang mereka.
Jagung dan daging biasanya dianggap sebagai makanan mewah bagi masyarakat Inca dan hanya dimakan oleh “pengantin” dan pendampingnya setahun sebelum mereka dikorbankan. Selain makanan mewah, terdapat barang lainnya yang termasuk dalam makanan suku Inca termasuk kentang manis, quinoa, buncis, dan cabe.
Aspek yang paling tidak biasa dari suku Inca adalah aspek ekonomi. Masyarakat Inca lemah dalam sistem pasar dan perdagangan. Setiap penduduk dari kerajaan diberikan seluruh kebutuhan hidup oleh pemerintah, termasuk makanan, peralatan, bahan mentah, dan pakaian. Mereka tidak perlu membayar apapun. Masyarakat Inca juga tidak memiliki toko atau pasar. Kebutuhan yang terpenuhi oleh pemerintah membuat mereka memerlukan mata uang standar atau uang, dan tidak ada gunanya untuk mengeluarkan uang atau berdagang untuk kepentingan tertentu.

Warisan Peradaban Suku Inca

 


warisan inca

Warisan suku Inca yang paling dikenal adalah emas dan perak, dan benda-benda ini masih banyak yang terawat hingga saat ini. Akan tetapi, warisan yang paling mengagumkan dari suku Inca adalah produk tekstil. Pakaian buatan suku Inca merupakan pencapaian artistik terbesar menurut masyarakat modern.
Masyarakat Inca memproduksi katun, mengumpulkan wol, dan keduanya digunakan menjadi produk tekstil yang rumit. Wol yang paling bagus kualitasnya diberi nama cumpi. Wol ini merupakan bahan dasar khusus untuk kerajaan dan bangsawan. Selain keduanya, masyarakat Inca terkadang juga menggunakan bahan dasar yang eksotis, seperti rambut kelelawar atau bulu hummingbird, sebagai salah satu bahan bahan dasar untuk membuat permadani warna-warni.
Selain tekstil, Inca juga menghasilkan karya batuan yang sangat indah. Pekerja terampil mereka membangun batu secara sempurna tanpa menggunakan mortar apapun. Saking detailnya, bisa dibilang bahwa objek seperti silet pun tidak dapat menemukan ruang jika kedua batu ditumpuk.
Saat ini, banyak tradisi Inca yang diwariskan dan bertahan di wilayah Andes. Pembuatan tekstil masih populer, makanan yang mereka makanan kini mulai diperkenalkan ke seluruh dunia, situs arkeologis seperti Macchu Picchu menjadi wilayah yang populer untuk menarik turis, dan bahkan bahasa resmi mereka, Quechua, masih banyak digunakan.
Bahasa Quechia masih banyak digunakan oleh masyarakat Amerika asli. Masyarakat ini diperkirakan berjumlah enam hingga sepuluh juta penduduk dan tinggal di wilayah Andes. Jika mengacu peta saat ini, wilayah ini merentang dari bagian selatan Kolombia menuju Ekuador, Peru, dan Bolivia, hingga mencapai wilayah barat laut dari Argentina dan utara dari Cili.

berbagi trip | Kepulauan Seribu | Eksotisme dan Mewahnya Pulau H



Pulau H atau yang jauh sebelumnya disebut dengan Pulau Tengah di Kepulauan Seribu, belakangan makin ramai dan marak di bicarakan oleh masyarakat. Mulai dari kedatangan artis kondang Raffi Ahmad, birthday party Ashanty dan Anang, sampai mantan presiden republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pernah menyambangi pulau yang mewah ini.

Pulau H sendiri terletak di Pulau seribu, tepatnya disamping pulau Pari. Jika anda sedang mengunjungi Pulau pari, anda bisa melihat keseluruhan pulau ini dari pantai Lipi atau pantai kresek yang berada di pulau Pari. Dengan lahan reklamasi yang terus dikembangkan, pembangunan di pulau H ini sangatlah maju dengan pesatnya, sampai-sampai permasalahan pembangunan di pulau ini sempat dipermasalahkan oleh pemerintah DKI Jakarta dan DPRD mengenai izin AMDAL dan izin IMB yang harus dimiliki untuk membangun di Kepulauan seribu.

Terlepas dari permasalahan itu, keberadaan Pulau H memang menambah citra eksotis Pulau Seribu. Anda bisa merasakan atmosphere berbeda begitu sampai di pulau ini. Dimana eksotisme wisata kepulauan yang dibalut dengan kemewahan, akan menambah daya tarik dan atmosphere bagi kita yang berkunjung. Saat ini banyak tokoh masyarakat ataupun kalangan jetset yang tertarik ikut membangun villa pribadi di pulau H, karena memang pulau yang satu ini, mempunyai daya tarik yang sangat kuat dari sisi investasi.

Anda tertarik untuk mengunjungi dan berlibur pulau H? Jika iya, minimal anda harus pandai memilih travel yang berkerja sama dengan salah satu pemilik villa atau anda adalah kerabat salah satu pemilik villa. Untuk fasilitas di pulau H ini, masing-masing villa memiliki private pool. Dengan gaya minimalis tanpa meninggalkan kesan mewah, tersedia juga jetski dan golfcar yang bisa dipakai secara cuma-cuma. Aktifitas yang bisa Anda lakukan selain berenang-berenang cantik dan bermain pasir pantai adalah mengeksplorasi keindahan pulau H menggunakan fasilitas jetski atau golfcar yang sudah tersedia di villa yang Anda sewa. Nikmati juga makanan barbeque khas seafood di malam hari sembari menikmati langit malam yang masih bersih dari polusi cahaya. Begitu Anda bangun pagi keesokan harinya, kehangatan matahari terbit pun bisa anda dapatkan di pulau H.

Jika kita berbicara pulau, tentunya tak lepas dari aktifitas di pantai dan snorkeling. Spot snorkeling di pulau H tidak kalah bagusnya dengan pulau-pulau lain di Pulau seribu, Anda bisa mengunjungi sekitar pulau burung, pulau tikus, dan masih banyak spot lagi yang bisa Anda kunjungi menggunakan tradisional boat atau speedboat yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Pulau H.

Sudahkah terbayang bagaimana keseruan berlibur di pulau yang cantik ini? Segera nikmati eksotisme dan kemewahan yang ditawarkan Pulau H, karena di pulau ini dijamin Anda akan menjadi raja dan ratu dalam satu malam.

Berbagi Trip | 6 kegiatan yang dapat Anda lakukan di Pulau Tidung


Pulau Tidung seperti yang kita ketahui bersama adalah pulau yang sedang menjadi pusat perhatian para pencinta Wisata Pulau seribu. Hampir setiap akhir pekan dan hari libur nasional Pulau Tidung selalu dibanjiri oleh wisatawan yang berkunjung ke sana baik dari Muara Angke maupun dari Marina Ancol Jakarta. Untuk melengkapi pengetahuan Anda tentang Wisata Pulau Tidung, berikut Kami sampaikan 6 kegiatan yang dapat Anda lakukan di Pulau Tidung :

Bersepeda keliling Pulau


Bersepeda keliling Pulau Tidung sangat menyenangkan, Kita dapat melihat keindahan seluruh pelosok Pulau Tidung dan menyaksikan kegiatan-kegiatan Masyarakat Pulau, baik aktivitas wisata maupun aktivitas sehari-hari warga Pulau Tidung seperti mencari ikan dan lain-lain.



Snorkeling


Snorkeling adalah kegiatan yang identik jika Kita mengunjungi Pulau Tidung, mayoritas wisatawan pasti sangat menantikan aktivitas yang satu ini. Snorkeling di perairan Pulau Tidung sangatlah menyenangkan, perairan yang masih alami dengan ditemani ratusan ikan yang mengiringi Kita selama melakukan aktivitas tersebut membuat wisatawatan betah dan ingin berlama-lama berada di air. Waktu yang paling baik untuk snorkeling di Pulau Tidung adalah pagi hari, karena pada pagi hari ikan-ikan sedang banyak-banyaknya dan pasti menghampiri dan memakan umpan ikan yang Kita bawa.


Wisata Water Sport


Fasilitas wisata water sport di Pulau Tidung sudah lumayan lengkap, mulai dari banana boat, donut boat, kano, sampai jet ski ada di pulau ini. Air yang jernih dan bersih yang membuat wisatawan suka berlama-lama bermain didalam air, ditambah lagi harga yang ditawarkan jauh lebih murah dibanding fasilitas water sport di pulau resort yang ada di Pulau seribu.

Melompat dari Jembatan Cinta


Ini adalah salah satu kegiatan yang unik di Pulau Tidung, hampir semua wisatawan tidak akan mau melewatkan kegiatan melompat ke laut yang jernih dari atas Jembatan Cinta Pulau Tidung. Diawal mungkin Kita akan ragu bila melihat ketinggiannya, namun setelah mencobanya sekali, Kita akan ketagihan dan ingin mengulang hal tersebut kembali. Apalagi kegiatan ini dikaitkan dengan mitos dapat jodoh atau panjang jodoh untuk orang yang berani melompat dari jembatan yang unik ini.

Berburu Sunset



Berburu sunset di Pulau dari atas jembatan Pulau Tidung sangatlah amat ditunggu. Sunset di Pulau ini sangatlah eksotis, apalagi bila diabadikan dengan menggunakan objek siluet jembatan Tidung, hal ini akan menghasilkan hasil foto yang yang sangat indah dan eksotis.

Pesta Barbeque

http://www.pulautidungslagu.com/wp-content/uploads/2013/09/kuliner-pulau-tidung-300x193.jpg

Pesta Barbeque adalah kegiatan yang paling favorit apabila kita berwisata ke Pulau. Menyantap hidangan seafood seperti ikan, udang, cumi, kerang dipinggir pantai adalah kegiatan yang selalu ditunggu-tunggu oleh setiap wisatawan. Apalagi apabila diiring alunan musik dari organ tunggal yang bisa disewa di Pulau Tidung.

Lain cerita Gunung Agung

http://imgc.allpostersimages.com/images/P-473-488-90/70/7090/HN4V100Z/posters/michele-falzone-indonesia-bali-rendang-rice-terraces-and-gunung-agung-volcano.jpg 
Mitos yang begitu diyakini oleh warga adalah, untuk mendaki Gunung Agung yang ada di Bali para pendaki dilarang membawa makanan yang mengandung daging sapi. Beberapa peraturan mistik di gunung yang biasanya berlaku diantaranya adalah para pendaki wajib minta ijin ketika melewati tempat-tempat tertentu, ketika akan beristirahat, buang air kecil dan besar. Disini ada pula aturan tak tertulis yang melarang mengenakan pakaian berwarna merah atau hijau, dilarang mendaki bagi wanita yang datang bulan. Dan tak ketinggalan ada pula larangan mendaki gunung Agung pada hari besar keagamaan.

http://cdn.ipernity.com/114/99/05/7549905.c9627d66.640.jpg?r2 
Sementara peraturan mistis lainnya adalah jumlah pendaki Gunung Agung harus berjumlah genap. Masyarakat Hindu Bali sangat percaya bahwa mendaki Gunung Agung dengan jumlah pendaki ganjil akan membawa malapetaka bagi para pendaki. Sebagaimana yang kita tau bahwa sesuatu yang gaib memang tidak semua orang dapat mempercayainya, sebab untuk mengetahui sesuatu yang gaib itu tidak semua orang bisa.
Peristiwa – peritiwa gaib sering dialami para pendaki hampir di seluruh gunung – gunung yang terkenal dengan keangkerannya. Para pendaki sering diingatkan oleh masyarakat setempat, petugas, maupun peraturan yang jelas – jelas berisi pantangan – pantangan yang berhubungan dengan makhluk halus penghuni gunung yang bersangkutan.
Untuk mendaki Gunung Agung di Bali pendaki dilarang membawa makanan yang mengandung daging sapi. Beberapa peraturan mistik di gunung yang umum berlaku misalnya pendaki wajib minta ijin ( permisi ) ketika melewati tempat-tempat tertentu, mau beristirahat, mau buang air. Dilarang mengenakan pakaian berwarna merah atau hijau, dilarang mendaki bagi wanita yang datang bulan ( haid ). Larangan mendaki gunung Sindoro pada hari jawa Wage dan Selasa Kliwon. Larangan mendaki gunung Agung pada hari besar agama.

https://pakdaveinbali.files.wordpress.com/2014/07/vulkaan.jpg
Terlepas dari percaya atau tidak percaya, seorang pendaki yang sopan harus tetap mengikuti peraturan – peraturan masyarakat setempat.
Mahkluk Halus menurut masyarakat Jawa, dimana gunung – gunung nya masih dianggap angker, dapat dibagi menjadi beberapa golongan yakni:
1. Roh Leluhur adalah roh semua orang yang sudah meninggal dunia. Orang percaya bahwa waktu manusia meninggal dunia, jiwanya akan melayang – layang di atas rumahnya selama empat puluh hari. Setelah itu jiwanya akan mendiami sesuatu tempat menurut kepercayaan orangnya. Biasanya orang percaya bahwa roh leluhur bersifat baik dan akan menjaga anak cucunya.
2. Dhahnyang adalah mahluk halus yang tertinggi dan biasanya mendiami tempat seperti gunung, sumber mata air, sungai, desa, mata angin atau bukit. Mahluk halus ini bersifat baik dan suka menolong manusia. Dhanhyang seringkali dianggap sebagai Roh Pelindung.
3. Demit adalah Roh Sakti yang mendiami tempat-tempat angker yang biasa disebut punden, seperti reruntuhan candi kecil, pohon beringin, makam tua, mata air yang tersembunyi, batu besar, dll. Dhemit sering dimintai pertolongan oleh manusia yang biasanya meminta kekayaan, kesehatan, kesembuhan, keturunan, keselamatan, pengasihan. Biasanya disertai dengan selamatan sederhana berupa nasi tumpeng, ayam, kue, dan bunga.
Di dunia ini sebenarnya memiliki tujuh macam alam kehidupan, termasuk alam yang dihuni oleh manusia. Masing – masing alam ditempati oleh bermacam – macam mahkluk. Mahkluk – mahkluk dari tujuh alam tersebut, pada prinsipnya mereka mengurusi alamnya masing – masing, aktivitas mereka tidak bercampur, setiap alam mempunyai urusannya masing – masing.
Dari tujuh alam itu hanyalah alamnya manusia yang mempunyai matahari dan penduduknya yang terdiri dari manusia, binatang dan lain – lain mempunyai badan jasmani. Penduduk dari 6 alam yang lain mereka mempunyai badan dari cahaya ( badan Cahya ) atau yang secara populer dikenal sebagai mahkluk halus, mahkluk yang tidak kelihatan.
Di 6 alam itu tidak ada hari yang terang berderang karena tidak ada matahari. Keadaannya seperti suasana malam yang cerah dibawah sinar bulan dan bintang – bintang yang terang, maka itu tidak ada sinar yang menyilaukan seperti sinar matahari atau bagaskoro ( Jawa halus ). Selamatan sering diadakan untuk menghormati dan sebagai rasa terima kasih kepada roh leluhur misal upacara Bersih Desa. Setiap 1 Suro beberapa masyarakat gunung sering memberi sesaji keselamatan berupa kepala kerbau yang ditanam di puncak atau di kawah.
Sesaji kepada roh leluhur masyarakat Bromo terkenal dengan upacara Yadnya Kasada. Manusia juga sering memberi sesaji kepada mahkluk halus agar terhindar dari berbagai gangguan, sesaji pada umumnya berupa makanan, minuman, bunga, uang, rokok, kadang pakaian, ada juga yang memberi sesaji minuman keras yang memabukkan.
Untuk menghindari gangguan Makhluk Halus kadang manusia membuat rintangan dengan membuang buah – buahan yang berbau busuk atau bau – bauan lain yang tajam. Manusia juga sering minta pertolongan mahluk halus di gunung – gunung tertentu, untuk berbagai keperluan misal minta keselamatan, kekayaan, kenaikan pangkat, penglarisan, jodoh, dll. Mahkluk halus yang baik sering memberi pertolongan kepada pendaki gunung yang tersesat dengan menyamar menjadi binatang misalnya burung. Di gunung Sumbing konon pendaki yang ketinggalan temannya akan ditemani oleh sesosok orang yang sebaya dengan pakaian putih.
Beberapa gunung terkenal sebagai tempat untuk mencari Pesugihan ( kekayaan ), pangkat, penglarisan, dll. Hal ini biasanya terjadi karena dahulunya di gunung tersebut terdapat tempat – tempat yang pernah dihuni, dipakai bertapa, atau tempat mokswa tokoh – tokoh terkenal. Mokswa adalah tingkatan kesempurnaan hidup yang tertinggi dimana manusia menghilang bersama roh dan raganya.

Kehadiran manusia di tempat – tempat yang dihuni mahkluk halus kadangkala menimbulkan gangguan bagi mahkluk halus, oleh sebab itu sebaiknya manusia minta ijin ( permisi ) terlebih dahulu bila memasuki wilayah mereka. Bau – bauan sering mengganggu mereka, untuk itu seorang pendaki jangan sembarangan buang air. Bau rokok dan minuman keras dapat membangunkan mahkluk halus yang sedang tidur. Suara gaduh juga bisa membuat marah mahkluk halus.

Pendaki yang iseng memindahkan atau merusak tanaman atau benda – benda, bisa jadi secara tidak sadar ikut merusak tempat tinggal mahkluk halus. Memindahkan batu besar yang diyakini sebagai tempat tinggal mahkluk halus, kadang kala tidak pernah berhasil, begitu juga dengan upaya menebang pohon besar seringkali gagal, harus dengan disertai upacara membayar ganti rugi, berupa sesaji khusus.

Bagi pendaki yang pernah melakukan pendakian seorang diri pasti akan merasakan berbagai suasana nuansa gaib. Percaya atau tidak dengan alam mahkluk halus, setiap pendaki tetap harus memahami tempat – tempat yang dianggap sakral dan angker oleh masyarakat setempat. Setidak – tidaknya bisa membawa oleh – oleh bahan cerita yang seru tentang gunung yang didaki.

Seorang Pecinta Alam Sejati akan menyapa matahari ketika muncul di ufuk timur. Hembusan angin kencang dianggap sebagai kejenakaan seorang sahabat, kucuran hujan deras adalah ajakan alam untuk bermain dan bercanda. Batu besar atau batang pohon bisa menjadi kawan kita berbicara, Burung – burung mengajak kita bernyanyi. Alam memang memiliki roh kehidupan. Pendaki yang ramah dan menghormati alam, dia akan turun gunung dengan semangat hidup yang baru yang dipenuhi spirit of the mountain.

Baluran Afrika di Indonesia

http://anekatempatwisata.com/wp-content/uploads/2015/06/Taman-Nasional-Baluran-Jawa-Timur.jpg 
 
Taman Nasional Baluran yang berada di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ternyata menyimpan sejuta keindahan. Apa saja?

Bentang alam seluas 25 ribu hektare ini mempunyai beberapa jenis hutan, satwa, tumbuhan. Selain itu, kekayaan bawah lautnya juga menakjubkan. Belum lagi hamparan padang savana yang kini tersisa 5 ribu hektare serasa membawa kita di Afrika.

Tak heran jika padang savana Bekol di Baluran dikenal dengan sebutan “Little Africa”. Berbagai satwa, seperti kerbau, rusa, burung merak, monyet ekor panjang, banteng, bisa dinikmati di padang savana ini.

Salah seorang petugas Taman Nasional Baluran, Agus, menjelaskan bahwa kawanan rusa, merak, dan monyet ekor panjang dapat mudah dijumpai di padang savana, terutama pada pagi dan malam hari. “Untuk banteng sangat jarang sekarang, kalau tahun 2000 lalu masih sering dijumpai di padang savana,” kata Agus.

Ia menyebutkan, berbagai kegiatan wisata bisa dilakukan oleh pengunjung. Selain itu, kegiatan lain seperti penelitian, pengamatan satwa, dan lain-lain juga bisa dinikmati pengunjung. Setidaknya ada sembilan aktivitas yang bisa dinikmati pengunjung di Baluran ini.

Sembilan kegiatan yang dapat dinikmati para pengunjung, yaitu, tracking, pendakian ke Gunung Baluran, pengamatan satwa, pengamatan burung, snorkeling dan diving, canoing, wisata bahari, forografi, dan bersepeda di savanna Bekol dan sekitarnya.


http://anekatempatwisata.com/wp-content/uploads/2015/06/Taman-Nasional-Baluran.jpg

Memasuki Taman Nasional Baluran, kita akan disambut dengan bentang hutan lebat yang dinamakan hutan musim. Setiap musim kemarau, hutan ini selalu kering dan terlihat kecoklatan serta rawan terjadi kebakaran.

Setelah berjalan beberapa kilometer, bentang hutan yang selalu hijau sepanjang tahun dinamakan hutan evergreen. Setelah itu, kita melewati hutan musim lagi sebelum memasuki kawasan padang savana Bekol.

Selama melewati hutan berlapis tadi, pemandangan meanrik bisa kita saksikan dari dalam mobil, beragam satwa liar, seperti monyet ekor panjang, burung merak, ular, serta satwa lainnya terkadang berada di tengah jalan. Di sini kita bisa berhenti dan mendekat dengan pelan-pelan untuk mengabadikan gambar mereka.

Setelah sampai di padang savana Bekol, pengunjung biasanya melihat obyek bentang alam Baluran dari menara. Hamparan savanna, hutan, serta Gunung Baluran dapat kita lihat sejauh mata memandang. Di sebelah selatan ada Gunung Baluran yang dikelilingi hutan lebat, di sebelah selatan ada hamparan savana yang diakhiri dengan lautan luas yang merupakan selat Bali.

Pengunjung juga bisa berjalan-jalan membelah padang savana. Jika beruntung kita bisa melihat kawanan kerbau, rusa, burung merak, monyet ekor panjang, serta aneka satwa lainnya denga jarak yang lumayan dekat untuk mengambil gambar.

Selepas melewati padang savana, pengunjung berada di kawasan Pantai Bama. Pengunjung bisa memilih aneka aktivitas, seperti snorkeling, canoing, maupun diving untuk melihat kekayaan bawah laut Pantai Bama.

Pulau Kei

Pulau Kei Surga Dunia di Tanah Maluku


Pulau Kei adalah salah satu potongan ketenangan yang bisa Anda temukan di salah satu ujung Indonesia. Dipenuhi dengan pesona dan rasa sihir, dari keindahan langit biru, dengan laut membentang tak berujung dan pasir yang lembut. Secara historis, pulau ini diakui sebagai Kepulauan Rempah-Rempah legendaris, Provinsi Maluku yang memesona adalah rumah bagi lebih dari banyak bunga pala dan pala.

Di sini, di Maluku Tenggara, di pulau Warbal kecil di gugusan Kei, Anda akan menemukan pemandangan yang tidak pernah Anda temukan sebelumnya. Tidak seperti kebanyakan pantai yang membentang di sepanjang pantai sebuah pulau, pantai Ngutafur justru meluas ke arah laut. Sebuah gundukan pasir yang tak terputus sekitar 2 kilometer panjangnya, dan memiliki lebar 7 meter dihiasi dengan pasir putih yang sangat halus bak tepung. Pantai ini seakan tidak memiliki ujung, hamparan laut biru jernih juga akan menyambut kaki Anda di pantai ini. Suasana yang Anda dapatkan di pantai ini tidak pernah akan Anda dapatkan di tempat lain di manapun di seluruh dunia. Ketenangan dan kesunyian pulau ini tidak ada duanya. Pulau ini sangat cocok untuk tempat melarikan diri dari keriuhan kota besar dengan menghabiskan seharian berjalan-jalan di bibir pantai. 

 http://www.eafm-indonesia.net/public/images/3-Kei.jpg 

Pulau Kei yang sunyi ini memiliki pasir putih yang sangat lembut tidak ada pasir yang lembut selembut pulau ini. Sekitar pantai pun dipercantik dengan berdirinya beberapa pohon yang membuat tempat ini makin teduh. Meski di luar terlihat cantik, sempatkan untuk memanjakan mata Anda untuk menyapa pemandangan di bawah laut yang tak kalah cantiknya yang bersembunyi di bawah laut tenang nan biru menunggu untuk Anda temukan. Perairan Maluku kaya akan terumbu karang, bahkan banyak terlihat dari sudut pandang Anda ketika Anda menaiki perahu. Berkat airnya yang jernih, sehingga memungkinkan Anda untuk melihat apa yang bersembunyi di dalamnya. Ratusan spesies ikan dan kehidupan laut lainnya berkembang dalam terumbu karang, jadi pastikan untuk mengambil snorkel dan kacamata dan lihat apa yang disembunyikan pulau ini untuk Anda di dalam lautnya.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWLCeAI_W4b1xxZ_Nm33qSKiZWHuo96nhxfck3bcD0NbxbBu1sbLs0YnJGqC3fU1wLqDBqJHcBugUwXB_N2-AobrWvYc-2ZBlNt_6OdmpRMePBEWYEpSigwn4ZX5cyVpi5sWSwF-CS019v/s1600/img_60421.jpg

Juga hal yang tak bisa Anda lewatkan di pulau ini adalah berinteraksi dengan Penyu Belimbing raksasa yang oleh masyarakat sekitar dikenal sebagai Tabob. Spesies ini adalah termasuk salah satu spesies yang dilindungi, yang mana spesies ini membuat sarangnya di Pantai Ngurtafur dan dipantau langsung oleh WWF. Bahkan Anda juga dapat melihat segerombolan pelikan yang bermigrasi dari Australia dan Papua Nugini ke kepulauan Maluku. Kepulauan Kei merupakan bagian dari Wallacea, sekelompok pulau di Indonesia yang dipisahkan oleh perairan dalam dari kontinen Asia dan Australia, dan masih banyak alasan lainnya yang tidak bisa digambarkan oleh kata-kata mengapa Anda harus mengunjungi Pulau Kei.

Jogja bawah tanah : Pindul Cave


http://www.wisatajogja.biz/wp-content/uploads/2014/04/Gua-Pindul.jpeg

Menyusuri sungai menggunakan perahu karet merupakan hal yang biasa, namun jika sungai itu mengalir di dalam gua tentu saja akan menjadi petualangan yang mengasyikkan sekaligus menegangkan. Gua Pindul, salah satu gua yang merupakan rangkaian dari 7 gua dengan aliran sungai bawah tanah yang ada di Desa Bejiharjo, Karangmojo, menawarkan sensasi petualangan tersebut. Selama kurang lebih 45 - 60 menit wisatawan akan diajak menyusuri sungai di gelapnya perut bumi sepanjang 300 m menggunakan ban pelampung. Petualangan yang memadukan aktivitas body rafting dan caving ini dikenal dengan istilah cave tubing.

Tidak diperlukan persiapan khusus untuk melakukan cave tubing di Gua Pindul. Peralatan yang dibutuhkan hanyalah ban pelampung, life vest, serta head lamp yang semuanya sudah disediakan oleh pengelola. Aliran sungai yang sangat tenang menjadikan aktivitas ini aman dilakukan oleh siapapun, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbucrlU4w0HRleVXPLe002FCW9JEj-m0NjpQ9D5Hjr93qhCUaByGEkA5PxUm6Oje6KFn5udjZyXA3bWpIQSbNkd9-sYEWILxCOBef6MNHNtAWb6pE_PzqsErWEdlMUm6C-FkNZwb5DS14/s1600/cave+tubing+gua+pindul.jpg

Waktu terbaik untuk cave tubing di Gua Pindul adalah pagi hari sekitar pukul 09.00 atau 10.00 WIB. Selain karena airnya tidak terlalu dingin, jika cuaca sedang cerah pada jam-jam tersebut akan muncul cahaya surga yang berasal dari sinar matahari yang menerobos masuk melewati celah besar di atap gua.

Sambil merasakan dinginnya air sungai yang membelai tubuh di tengah gua yang minim pencahayaan, seorang pemandu bercerita tentang asal-usul penamaan Gua Pindul. Menurut legenda yang dipercayai masyarakat dan dikisahkan turun temurun, nama Gua Pindul dan gua-gua lain yang ada di Bejiharjo tak bisa dipisahkan dari cerita pengembaraan Joko Singlulung mencari ayahnya. Setelah menjelajahi hutan lebat, gunung, dan sungai, Joko Singlulung pun memasuki gua-gua yang ada di Bejiharjo. Saat masuk ke salah satu gua mendadak Joko Singlulung terbentur batu, sehingga gua tersebut dinamakan Gua Pindul yang berasal dari kata pipi gebendul.

Selain menceritakan tentang legenda Gua Pindul, pemandu pun akan menjelaskan ornamen yang ditemui di sepanjang pengarungan. Di gua ini terdapat beberapa ornamen cantik seperti batu kristal, moonmilk, serta stalaktit dan stalagmit yang indah. Sebuah pilar raksasa yang terbentuk dari proses pertemuan stalaktit dan stalagmit yang usianya mencapai ribuan tahun menghadang di depan. Di beberapa bagian atap gua juga terdapat lukisan alami yang diciptakan oleh kelelawar penghuni gua. Di tengah gua terdapat satu tempat yang menyerupai kolam besar dan biasanya dijadikan tempat beristirahat sejenak sehingga wisatawan dapat berenang atau terjun dari ketinggian.

desa tertinggi di pulau jawa



OPAD

Berada di ketinggian lebih dari 2.100 meter di atas permukaan laut, inilah Desa Cebongan. Bukan hanya merupakan desa tertinggi yang ada di Dataran Tinggi Dieng, tapi desa ini juga merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa. Bahkan, dari desa inilah dimulainya kehidupan bermasyarakat di Dataran Tinggi Dieng.

Konon, di kawasan Dataran Tinggi Dieng, desa inilah yang pertama kali dihuni. Masyarakat yang datang dari daerah Wonosobo tinggal di desa ini, lalu menyebar ke daerah-daerah yang ada di sekitarnya – membentuk desa-desa baru.

Tidak diketahui dengan pasti kapan pertama kali masyarakat menempati desa ini. Catatan tertua yang didapat bahwa pada tahun 1819 di desa ini terdapat 17 rumah. Seiring jalannya waktu, saat ini, desa yang secara administrasi berada di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, ini dihuni oleh 363 kepala keluarga, dengan jumlah penduduk sekitar 1.300 jiwa.

Hampir semua penduduk Desa Cebongan berprofesi sebagai petani. Kentang, berbagai sayuran, serta carica menjadi jenis tanaman yang menjadi komoditi utama desa ini.

Tidak terlalu sulit untuk menjangkau desa ini. Terletak sekitar 7 kilometer dari pusat wisata Dataran Tinggi Dieng, akses jalan menuju Desa Sembungan sudah dilapisi aspal. Walau pada beberapa bagian ada jalan yang berlubang, tapi cukup nyaman untuk dilalui kendaraan bermotor.

Satu yang menarik saat datang ke desa ini adalah keramahan penduduk desa. Sebagai salah satu desa wisata, penduduk desa ini sudah terbiasa berkomunikasi dengan pengunjung. Mereka akan menyapa dengan ramah atau sekadar memberikan senyum.

Suasana kebersamaan di antara penduduk pun sangat terasa. Gotong royong menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Sembungan. Sambatan, begitu masyarakat setempat menyebutnya.

Selain karena merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa, ada beberapa hal lain yang membuat Desa Sembungan menarik untuk dikunjungi. Datanglah pada puncak musim kemarau, sekitar Bulan Juli atau Agustus, jika beruntung, Anda akan disajikan pemandangan yang tidak biasa. Hamparan lahan pertanian yang berwarna hijau di siang hari akan menjadi putih ketika pertama matahari menyapa. Suhu di desa ini bisa mencapai di bawah 0 derajat celcius, yang membuat tanaman di sekitar kawasan ini menjadi beku.

http://media-cdn.tripadvisor.com/media/photo-s/08/22/a3/9a/sembungan-village-dari.jpg

Selain itu, di desa yang memiliki luas sekitar 37 hektare ini juga terdapat beberapa objek wisata. Di sebelah selatan desa, terdapat sebuah telaga. Telaga Cebongan namanya. Dinamakan “cebongan” karena ketika dilihat dari ketinggian telaga ini terlihat seperti kecebong.

Selain menjadi salah satu objek wisata yang menarik para wisatawan untuk berkunjung, telaga seluas 5 hektare ini pun dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai sumber air. Para petani mengandalkan air yang ada di telaga ini untuk lahan pertanian mereka.

Tidak perlu khawatir soal penginapan saat berkunjung ke Desa Sembungan. Walau fasilitas penginapan di sini masih minim, pengunjung akan diterima dengan hangat di rumah-rumah warga. Bahkan, tinggal di rumah warga sekitar akan membuat perjalanan ke Desa Sembungan menjadi lebih berkesan. Menikmati keramahan masyarakat sekitar, keindahan pesona alam yang disajikan, serta kehangatan mengobrol santai di sekitar tungku menjadi pengalaman yang akan selalu indah untuk dikenang

Misteri bukit seks dan Keindahan Latimojong



https://iannoge910.files.wordpress.com/2013/07/buttukabobong.jpg

Bukit Seks yang dalam sebutan bahasa daerah Enrekang dinamai ‘Buttu Kabobong’ (Berarti: Gunung V) tersebut, sebenarnya hanya merupakan bagian kecil dari banyak bentuk unik dan menawan gunung purba yang ada di wilayah Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.

Hanya saja Bukit Seks ini yang senantiasa mendapat perhatian lantaran dapat dipandang lansung dari tepian jalan poros Enrekang – Toraja. Tepatnya, berada di barisan bukit yang menjadi bagian dari Kawasan Timur Enrekang (KTE). Barisan perbukitan yang merupakan bagian dari kaki Gunung Latimojong (kl. 3.478 dpl) yang berada di Karangan, Desa Latimojong Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang.

Dalam catatan lama budayawan Enrekang, Bompeng Rilangi, bukit ini awalnya disebut Buttu Polloq Pejjog (Bhs. Enrekang), berarti Gunung Pantat Kerempeng. Namun kemudian, karena bentuknya yang menyerupai V, orang-orang mengganti namanya dengan sebutan Buttu Kabobong (Bhs. Enrekang) berarti Bukit V, yang populer sampai sekarang. Menariknya, belukar alam yang tumbuh bagai melukis kelengkapan belahan gunung menyerupai bentuk V tersebut, tidak pernah berubah dari masa ke masa.
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrIbz63Tluc2ZQj0zlJbOosHtamY0pVlsKzASIHQmlCw5712O9s1Z_rWi4n3pv9QucJvvrEgiCFaI2DpyEoUHyzxeqVhUa44ZPQXpxXvB56e-obWd9HdMvGKvaRCMWbwOf1G7f4aTSAlA/s1600/972249_480086125398687_455488910_n.jpg


‘’Sekalipun rumput-rumput yang tumbuh di sekitar Buttu Kabobong itu terbakar, dalam beberapa waktu kemudian akan tumbuh kembali seperti biasa,’’ jelas Ancong, warga Mandatte, sekitar bukit tersebut.

Dahulu, menurut catatan Bombeng Rilangi, Buttu Kabobong sering dijadikan sebagai tempat musyawarah masyarakat yang berdiam di gunung-gunung sekitarnya. Sekitar bukit di ketinggian sekitar kl.700 m dpl tersebut, sampai sekarang masih terdapat perkampungan penduduk yang merupakan wilayah pemu****n yang sudah ada sejak masa purba.
Seorang pelancong, Prof. Reflexiologi dari China, George Is kepada independen.co menyatakan kagum dengan panorama alam pegunungan Buttu Kabobong dan sekitarnya. ‘’Saya sudah berkeliling menikmati berbagai obyek wisata alam pegunungan terkenal di berbagai belahan dunia, tapi alamnya tidak seindah dan sesejuk di sekitar Buttu Kabobong,’’ katanya.

Buttu Kabobong, memang, merupakan salah satu dari beratus bentuk unik bukit yang terdapat di kaki Gunung Latimojong (lebih 3.000 dpl), merupakan salah satu gunung tertinggi di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Hanya saja kawasan panorama alam pengungan yang menawan sekitar Buttu Kabobong yang juga sering disebut-sebut sebagai Erotic Mountain tersebut dari sejak dahulu tak mengalami banyak perkembangan sebagai suatu obyek wisata.

Dalam cerita rakyat di Desa Bambapuang Kecamatan Anggeraja, disebut-sebut pada masa purba Gunung Bambapuang yang terletak sekitar 2 km dari Buttu Kabobong dahulu puncaknya menohok ke langit. Tapi kemudian gunung itu patah dan menimbulkan bencana, setelah terjadicinta incest atau hubungan sedarah kakak-adik di kaki bukit tersebut.

Berahdapan dengan Buttu Kabobong terdapat juga sebuah bukit yang membentang dengan bentuk menyerupai bentuk P (kelamin lelaki) dalam ukuran yang cukup besar. Itulah sebabnya, kawasan sekitar Buttu Kabobong ada yang mengistilahkan sebagai kawasan ‘Bukit Seks’ (sex mountain).
Kawasan wisata Buttu Kabobong dan sekitarnya hingga kini masih tetap menjadi jalur lintas yang hanya dilewati wisatawan yang pergi pulang ke obyek wisata Tana Toraja.

Di tempat sekitar lokasi bukit tersebut sampai sekarang hanya ada sebuah tempat penginapan yaitu Villa Bambapuang. Lokasi di sekitar bukit unik tersebut masih lebih banyak dikembangkan seadanya oleh warga sekitar dengan membuat lapak-lapak persinggahan, sekaligus membuka warung makan-minum serta penjualan kuliner.