Tampilkan postingan dengan label pulau. Tampilkan semua postingan

Berbagi Trip | Back to the wild on Sempu Island Malang

 http://amuratours.com/pati/wp-content/uploads/2015/09/pulau-sempu.jpg
 
Jika anda mulai penat dengan keramaian kota maka anda bisa berkunjung ke Pulau Sempu di Jawa Timur. Pulau ini termasuk hutan konservasi di mana dijadikan sebuah cagar alam oleh Pemerintah Indonesia dan letaknya termasuk wilayah Desa Tambak Rejo di Kabupaten Malang. Pulau ini berlokasi tepat di bagian selatan Pulau Jawa.

Pulau Sempu memiliki luas sekitar 877 hektar dan dikelilingi oleh pohon-pohon tropis yang menjulang tinggi. Sejak tahun 1928 kawasan ini sudah diakui sebagai cagar alam oleh pemerintah Hindia Belanda dan sekarang di kelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur atau BBKSDA.

Pulau yang di kekelilingi oleh Samudera Hindia ini menjadi tempat tujuan bagi mereka yang ingin lepas dari kebisingan kota untuk sementara. Suasana sangat sepi dan tenang dengan di kelilingi oleh berbagai macam pepohonan yang berasal dari hutan tropis, hutan pantai, dan hutan bakau. Sayangnya Pulau Sempu bukan merupakan objek wisata terbuka bagi para wisatawan lokal maupun asing. Jika ingin datang ke Pulau Sempu maka harus membuat ijin terlebih dahulu misalnya ke kantor BBKSDA. Setelah itu maka anda akan mendapatkan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi. Untuk sampai ke tempat wisata Pulau Sempu anda bisa meminta bantuan dari pemandu yang berada di pos cagar alam terletak di Sendang Biru. Setelah itu, dengan biaya 100.000 anda bisa menyewa perahu atau kapal ke pulau tersebut. Kapal yang disewakan bisa memuat sampai 10 orang.

 
Di dalam Pulau Sempu Malang Jawa Timur terdapat Laguna Segara Anakan yang sungguh indah pemandangannya. Letaknya cukup jauh kira-kira 2,5 kilometer dari arah selatan pulau ini. Di laguna ini anda bisa menikmati keindahan pantai berpasir putih serta lautan yang bersih dan jernih. Di laguna ini diperbolehkan untuk berenang, anda bisa menikmati keindahan ikan-ikan dan terumbu karang. Memang untuk sampai ke Laguna Segara Anakan dibutuhkan perjalanan yang cukup panjang sekaligus menantang. Namun sesampainya di sana maka anda akan melupakan itu semua dan mulailah menikmati rahasia Laguna Segara Anakan Pulau Sempu.

Berbagi Trip | Asal Mula Tanjung Lesung

Dongeng Bahasa Indonesia Asal Mula Tanjung Lesung

Dahulu kala. Ada seorang pengembara bernama Raden Budog yang berasal dari Laut Selatan. Ia tinggal bersama Anjing dan Kuda kesayangannya. Kemana pun ia pergi, Anjing dan kudanya selalu ikut.

Suatu hari, Raden Budog bermimpi bertemu dengan seorang gadis yang sangat cantik. Sampai berhari-hari, wajah gadis itu selalu membanyangi pikirannya. Akhirnya, ia memutuskan untuk mencari gadis itu. Sebelum pergi, ia membawa golok dan batu asah. Ia pergi menunggangi Kuda kesayangannya. Anjingnya yang setia berjalan di depan sebagai penunjuk jalan.

Setelah beberapa hari berjalan. Ia belum menemukan gadis itu, Anjing dan Kudanya sangat kelelahan. Namun, Raden Budog masih ingin meneruskan perjalanannya. Mereka mendaki bukit dan melewati jalanan berbatu. Namun, ketika tiba di Gunug Walang, tiba-tiba kuda kesayangannya terjatuh. Raden Budog pun ikut terjatuh, mereka berguling-guling di lereng gunung. Raden Budog meringis kesakitan, di sekujur tubuhnya dipenuhi dengan luka.

Mereka beristirahat sejenak. Raden Budog memakan bekal yang dibawanya. Sementara Kudanya memakan rumput dan Anjingnya berlari-lari mengejar mangsa. Setelah cukup beristirahat mereka melanjutkan perjalanan. Raden Budog melihat kelana Kudanya sobek. Pelana itu tidak bisa di gunakan lagi dan akhirnya, Raden Budog berjalan kaki dan menuntun Kudanya.

Mereka berjalan menuju daerah yang bernama Tali Alas yang sekarang di kenal dengan Pilar. Mereka terus berjalan sampai di tiba di Pantai Cawar, pemandangannya sangat indah dan air lautnya sangat jernih. Akhirnya Raden Budog menceburkan dirinya dan berenang. Segarnya air laut menghilangkan rasa lelah.

Setelah puas berenang ia melanjutkan perjalanan. Di panggilnya Kuda dan Anjingnya untuk segera beranjak pergi. Namun, kedua hewan itu tidak bergeming. Raden Budog sudah mendorong-dorong ke dua hewan tersebut. Namun, mereka tidak mau beranjak. Mereka diam seperti batu karang. Akhirnya, dengan sangat sedih. Raden Budog pergi seorang diri.

Raden Budog meneruskan perjalanan menuju Legon Waru. Sesampainya ia di Legon Waru, ia merasa kelelahan. Pundaknya sangat terasa ngilu karena dalam tasnya terdapat batu asah yang sangat berat. Ia tidak kuat lagi membawa batu asah tersebut dan ia meninggalkan batu asah terebut di Legon Waru.

Sampai sekarang, di Legon Waru terdapat sebuah karang yang bernama Karang Pangasahan. Karang itu merupakan jelmaan dari batu asah milik Raden Budog. Raden Budog melanjutkan perjalanannya menyusuri pesisir pantai. Ia pantang menyerah demi menemukan gadis impiannya. Rasa lelahnya sirna setiap ia memikirkan gadis itu.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba turun hujan sangat lebat. Raden Budog berteduh di bawah pohon. Ketika sedang berteduh, ia melihat dari dalam pasir, muncul pulahan ekor penyu. Raden Budog kagum melihat penyu-penyu dari yang berukuran besar sampai yang terkecil berlarian menuju laut. Daerah itu kemudian di manakan Cipenyu.

Meskipun hujan masih turun, Raden Budog tetap ingin melanjutkan perjalanannya. Ia tidak ingin membuang-buang waktu. Di ambilnya selembar daun untuk melindungi tubuhnya dari hujan. Hujan juga tidak kunjung reda, malah bertamah lebat. Langit sangat gelap dan petir menyambar-nyambar. Hari sudah mulai malam.

Raden Budog menemukan sebuah Gua bukit karang. Raden Budog masuk ke Gua karang tersebut untuk beristirahat. Ia menutup pintu Gua dengan daun yang di bawanya agar tidak kebasahan. Setelah cukup beristirahat ia melanjutkan perjalanannya. Hujan pun sudah reda. Raden Budog segera keluar, dan menutup pintu Gua tersebut dengan daun yang di bawanya. Daun Langkap it uterus menempel di pintu Gua dan tidak bisa lepa. Gua karang itu kemudian dinamakan Karang Meumpeuk.

Raden Budog berjalan mengikuti langkah kakinya. Lalu, tiba di muara sebuah sungai. Akibat hujan yang turun dengn deras sungai itu menjadi banjir. Raden Budog tidak bisa menyebrangi sungai itu. Padahal ia ingin sekali ke desa yang letaknya berada di seberang sungai. Tak sabar, untuk segera menyebrangi sungai. Namun, air tidak kunjung surut. Dalam hati ia berkata. ‘’ Kali banjir sialan.’’

Daerah tempat sungai yang banjir itu kemudia di kenal dengan Kali Caah. Yang artinya sungai atau kali yang banjir. Setelah sabar menunggu. Akhirnya, sungai itu mulai surut. Raden Budog pun segera menyebrangi sungai tersebut. Maka sampailah ia di desa yang menjadi tujuan akhirnya.

Sesampainya ia di desa tersebut. Ia mendengar suara tumbukan lesung yang sangat merdu. Di carinya suara itu. Suara tumbukan itu ternyata berasal dari permainan lesung yang di mainkan oleh para gadis. Salah satu dari gadis itu. Parasnya paling cantik di bandingkan dengan gadis yang lain.

Gadis yang paling cantik itu bernama Sri Poh Haci. Ia tinggal bersama ibunya yang bernama Nyi Siti. Sri Poh Haci lah yang pertama kali menemukan permainan lesung. Ia mendapatkan ide karena ia senang menumbuk padi . permainan lesung ini di namakan Ngagondang.
Dongeng Bahasa Indonesia Tanjung Lesung

Dongeng Bahasa Indonesia Tanjung Lesung

Di desa itu, sudah menjadi tradisi bermain Ngagondang setiap akan menanam padi. Namun, permainan ini tidak boleh di mainkan pada hari Jum’at. Karena hari jumat di anggap sebagai hari yang keramat untuk penduduk desa. Ketika melihat Sri Poh Haci, jantung raden Budog langsung berdebar. Gadis itu adalah gadis yang muncul dalam mimpinya. Raden Budog terus memperhatikan permainan lesung para gadis itu. Sri Poh Haci pulang dan Raden Budog melihatnya masuk ke dalam rumahnya.

Raden Budog lalu memberanikan diri mengetuk pintu rumah Sri Poh Haci. Pintu dibuka oleh Nyi Siti.

‘’ Ada keperluan apa?’’ Tanya nyai siti

‘’ Maaf, saya pengembara yang kebetulan lewat di sini. Saya membutuhkan tempat untuk bermalam. Bolehkah saya menumpang semalam di sini?’’

‘’ Maaf anak muda. Bukannya aku tidak mengjinkan kau untuk bermalam di sini. Tapi, aku seorang janda dan tinggal berdua dengan anak gadisku. Tidak baik kami menerima seorang laki-laki untuk menginap.’’ Jawab Nyi Siti

Raden Budog sangat kecewa karena tidak dapat berjumpa dengan gadis impiannya. Lalu ia berjalan menuju dipan bambu yang berada tidak jauh dari rumah Nyi Siti. Raden Budog merebahkan badanya pada dipan bambu tersebut dan ia tertidur.

Tiba-tiba ia mendengar suara lembut seseorang memanggil namanya.

‘’ Raden, raden, bangunlah.’’ Ujar suara lembut itu

Raden Budog terbangun dan terkejut, karena di hadapan berdiri seorang gadis yang sangat cantik. Gadis itu adalah Sri Poh Haci.

‘’ Bangunlah Raden, tidak baik tidur sore-sore begini.’’ Ujarnya.

Mereka berkenalan dan akrab. Tak lama kemudian mereka menjadi sepasang kekasih. Awalnya Nyi Siti tidak merestui hubungan mereka karena ia tidak mengetahui asal usul Raden Budog. Namun, ia melihat putrinya sangat bahagia bersama dengan lelaki itu. Ia pun mengalah dan merestui hubungan mereka.

Raden Budog dan Sri Poh Haci akhirnya menikah. Setelah menikah kebiasaan Sri Poh Haci bermain Ngagondang tidak juga hilang. Bahkan kini Raden Budog pun ikut memainkannya. Raden Budog selalu ingin memainkan lesung setiap hari. Bahkan ia pun ingin bermain pada hari jumat. Istri, mertua dan para tetangga sudah berusaha melarangnya. Tetapi, raden Budog tidak mendengarkan dan bersikeras untuk bermain.

Dengan penuh semangat ia menabuh-nabuhkan lesung. Ia melompat ke sana kemari mengikuti alunan suara lesung.

Tiba-tiba, pra tetangga terteriak sambil tertawa geli menunjuk kea rah Raden Budog . ‘’ Hahahaa.. lucu sekali.’’

Raden Budog heran. Mengapa mereka menertawakannya dan menyebutnya sebagai lutung. Ketika di lihat, ternyata sekujur tubuhnya telah penuh dengan bulu berwarna hitam. Di bokonnya juga tumbuh ekor yang panjang.

Raden Budog sangat ketakutan dan merasa malu. Lalu, ia berlari ke hutan dan bersembunyi di sana. Para penduduk memanggilnya dengan sebutan Lutung Kasarung.

Setelah kejadian itu Sri Poh Haci pergi dari kampung. Ia sangat malu dan menyesali perbuatan suaminya. Menurut cerita, Sri Poh Haci kemudian menjelma menjadi ‘’ Dewi Padi.’’

Desa tersebut, kemudian dinamakan Desa Lesung. Karena letaknya berada di tanjung. Desa itu kemudian di beri nama Tanjung Lesung.

Pesan moral : adalah ikutilah aturan yang berlaku di suatu tempat. Ingat peribahasa dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

Berbagi Trip | Keindahan pulau komodo serta menarik sejarahnya

https://mauricha.files.wordpress.com/2015/02/pulau-komodo-trip-travel.jpg

Pulau Komodo terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo . Pulau Komodo berada di sebelah barat Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape, termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pulau Komodo, tempat hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Pulau Gili Motang, jumlah keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. diperkirakan sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.

Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam, pohon kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak (sterculia oblongata) ini di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong
Pulau Komodo  sangat mengesankan , menelusuri pulau yang eksotis, menyelami birunya laut, dan bermandikan cahaya mentari sambil melihat jejak-jejak kehidupan masa lalu yang terpelihara dan akan  menjadi bagian dari ragam keindahan Indonesia.

Taman Nasional Komodo
Meliputi Pulau Komodo, Rinca and Padar, ditambah pulau-pulau lain seluas 1.817 persegi adalah habitat asli komodo.

Taman Nasional Komodo didirikan pada 1980 untuk melindungi kelestarian komodo. Tak hanya hewan langka tersebut, Taman Nasional Komodo juga untuk melindungi berbagai macam tumbuh-tumbuhan dan satwa, termasuk binatang-binatang laut.

UNESCO mengakui sebagai Situs Warisan Dunia pada 1986. Bersama dua pulau besar lainnya, yakni Pulau Rinca dan Padar, Pulau Komodo dan beberapa pulau kecil di sekitarnya terus dipelihara sebagai habitat asli reptil yang dijuluki “Komodo”.

Sejarah

Komodo yang dijuluki Komodo dragon atau Varanus Komodoensis atau nama lokal “Ora”, kadal raksasa ini menurut cerita dipublikasikan pertama kali pada tahun 1912 di harian nasional Hindia Belanda. Peter A. Ouwens, direktur Museum Zoologi di Bogor adalah orang yang telah mengenalkan komodo kepada dunia lewat papernya itu. Semenjak itu, ekspedisi dan penelitian terhadap spesies langka ini terus dilakukan, bahkan dikabarkan sempat menginspirasi Film KingKong di tahun 1933. Menyadari perlunya perlindungan terhadap Komodo di tengah aktivitas manusia di habitat aslinya itu, pada tahun 1915 Pemerintah Belanda mengeluarkan larangan perburuan dan pembunuhan komodo.

Pulau Komodo masuk 28 finalis yang dipilih oleh sebuah panel ahli dari 77 nominasi. Sebelumnya ada 261 lokasi di dunia yang dicalonkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia.

Pulau Komodo, yang jadi andalan Indonesia dalam ajang New7Wonders of Nature punya keunggulan di banding lokasi-lokasi lainnya, apalagi kalau bukan komodo, satwa langka yang dipercaya sebagai ‘dinosaurus terakhir di muka bumi’.

Kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai alam, tak hanya yang ada di lingkungan kita tapi juga di seluruh dunia. serta didedikasikan untuk generasi di masa depan.

Komodo yang dikenal dengan nama ilmiah Varanus komodoensis adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Oleh penduduk setempat, komodo kerap disebut Ora.

Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.

Komodo ditemukan pada 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional didirikan untuk melindungi mereka.

Sebenarnya daya tarik Taman Nasional Komodo tidak semata-mata oleh kehadiran Komodo belaka. Seperti yang saya kutip dari situs resmi Kementerian Kehutanan yang mengelola situs Taman Nasional Komodo ini, panorama savana dan pemandangan bawah laut merupakan daya tarik pendukung yang potensial. Wisata bahari misalnya, memancing, snorkeling, diving, kano, bersampan. Sedangkan di daratan, potensi wisata alam yang bisa dilakukan adalah pengamatan satwa, hiking, dan camping. Mengunjungi Taman Nasional Komodo dan menikmati pemandangan alam yang sangat menawan merupakan pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.

Listrik Datang Wisata Pulau Seribu akan lebih murah


Listrik Datang, Wisata Pulau Seribu akan lebih murah. Ya sebuah berita gembira bagi masyarakat pencinta wisata Pulau Seribu. Saat ini memang biaya wisata Pulau Seribu terutama Pulau Resort memang tergolong lumayan mahal, penyebab utamanya adalah pasokan listrik yang selama ini kebanyakan menggunakan Genset berbahan dasar solar ditambah biaya transportasi laut yang juga terbilang tinggi. Namun walau bagaimanapun hasil yang didapatkan para wisatawan akan sebanding dengan biaya yang mereka keluarkan

http://images.cnnindonesia.com/visual/2015/04/07/d75d8c68-aab3-467a-850c-0965c2147587_169.jpg?w=650 
Source: CNN indonesia

Gubernur DKI Jakarta Bapak Ahok saat berada di kantor Bupati Kepulauan seribu, berucap didepan puluhan media yang meliput bahwa pihak Pemda DKI Jakarta akan membangun PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), dan akan mendorong pihak PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara yang membidangi sektor energi dan kelistrikan untuk segera memperluas dan menambah pasokan Listrik ke Pulau Seribu Jakarta. Bila hal ini terwujud, tentunya hal ini akan menjadi baik buat semua masyarakat pencinta Pulau Seribu.

 http://media.suara.com/thumbnail/650x365/images/2015/04/07/o_19ia5aihca011i3sidit1qenaa.jpg?watermark=true


Wisata Pulau Seribu seperti yang kita ketahui saat ini memang sedang berkembang dengan pesatnya, beberapa dekade lalu mungkin Kepulauan seribu belum terlalu dilirik oleh pihak Pemda DKI jakarta maupun pihak swasta. Namun saat ini banyak pihak yang berebut untuk turut serta membangun kepulauan seribu yang mempunyai potensi wisata yang sangat besar ini.

Kita dapat membayangkan apabila biaya yang mahal untuk pasokan listrik yang berasal dari genset dapat diatasi dengan masuknya listrik dari Pemerintah. Tentunya hal ini akan mengurangi cost yang dikeluarkan oleh pihak resort dan otomatis akan mengurangi biaya yang dibebankan kepada wisatawan.

Ini adalah wacana yang sangat menarik dan pasti ditunggu oleh banyak pihak, terutama oleh masyarakat pencinta Pulau Seribu. Kita harus mendukung wacana ini, dan sambil berharap semoga pemerintah DKI Jakarta maupun PLN dapat bersinergi dengan lebih baik lagi. Karena hal ini diyakini akan memberikan kontribusi yang sangat besar demi tercapainya keinginan kita bersama yaitu wisata Pulau seribu yang mendunia.

berbagi trip | Kepulauan Seribu | Eksotisme dan Mewahnya Pulau H



Pulau H atau yang jauh sebelumnya disebut dengan Pulau Tengah di Kepulauan Seribu, belakangan makin ramai dan marak di bicarakan oleh masyarakat. Mulai dari kedatangan artis kondang Raffi Ahmad, birthday party Ashanty dan Anang, sampai mantan presiden republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pernah menyambangi pulau yang mewah ini.

Pulau H sendiri terletak di Pulau seribu, tepatnya disamping pulau Pari. Jika anda sedang mengunjungi Pulau pari, anda bisa melihat keseluruhan pulau ini dari pantai Lipi atau pantai kresek yang berada di pulau Pari. Dengan lahan reklamasi yang terus dikembangkan, pembangunan di pulau H ini sangatlah maju dengan pesatnya, sampai-sampai permasalahan pembangunan di pulau ini sempat dipermasalahkan oleh pemerintah DKI Jakarta dan DPRD mengenai izin AMDAL dan izin IMB yang harus dimiliki untuk membangun di Kepulauan seribu.

Terlepas dari permasalahan itu, keberadaan Pulau H memang menambah citra eksotis Pulau Seribu. Anda bisa merasakan atmosphere berbeda begitu sampai di pulau ini. Dimana eksotisme wisata kepulauan yang dibalut dengan kemewahan, akan menambah daya tarik dan atmosphere bagi kita yang berkunjung. Saat ini banyak tokoh masyarakat ataupun kalangan jetset yang tertarik ikut membangun villa pribadi di pulau H, karena memang pulau yang satu ini, mempunyai daya tarik yang sangat kuat dari sisi investasi.

Anda tertarik untuk mengunjungi dan berlibur pulau H? Jika iya, minimal anda harus pandai memilih travel yang berkerja sama dengan salah satu pemilik villa atau anda adalah kerabat salah satu pemilik villa. Untuk fasilitas di pulau H ini, masing-masing villa memiliki private pool. Dengan gaya minimalis tanpa meninggalkan kesan mewah, tersedia juga jetski dan golfcar yang bisa dipakai secara cuma-cuma. Aktifitas yang bisa Anda lakukan selain berenang-berenang cantik dan bermain pasir pantai adalah mengeksplorasi keindahan pulau H menggunakan fasilitas jetski atau golfcar yang sudah tersedia di villa yang Anda sewa. Nikmati juga makanan barbeque khas seafood di malam hari sembari menikmati langit malam yang masih bersih dari polusi cahaya. Begitu Anda bangun pagi keesokan harinya, kehangatan matahari terbit pun bisa anda dapatkan di pulau H.

Jika kita berbicara pulau, tentunya tak lepas dari aktifitas di pantai dan snorkeling. Spot snorkeling di pulau H tidak kalah bagusnya dengan pulau-pulau lain di Pulau seribu, Anda bisa mengunjungi sekitar pulau burung, pulau tikus, dan masih banyak spot lagi yang bisa Anda kunjungi menggunakan tradisional boat atau speedboat yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Pulau H.

Sudahkah terbayang bagaimana keseruan berlibur di pulau yang cantik ini? Segera nikmati eksotisme dan kemewahan yang ditawarkan Pulau H, karena di pulau ini dijamin Anda akan menjadi raja dan ratu dalam satu malam.

Berbagi Trip | 6 kegiatan yang dapat Anda lakukan di Pulau Tidung


Pulau Tidung seperti yang kita ketahui bersama adalah pulau yang sedang menjadi pusat perhatian para pencinta Wisata Pulau seribu. Hampir setiap akhir pekan dan hari libur nasional Pulau Tidung selalu dibanjiri oleh wisatawan yang berkunjung ke sana baik dari Muara Angke maupun dari Marina Ancol Jakarta. Untuk melengkapi pengetahuan Anda tentang Wisata Pulau Tidung, berikut Kami sampaikan 6 kegiatan yang dapat Anda lakukan di Pulau Tidung :

Bersepeda keliling Pulau


Bersepeda keliling Pulau Tidung sangat menyenangkan, Kita dapat melihat keindahan seluruh pelosok Pulau Tidung dan menyaksikan kegiatan-kegiatan Masyarakat Pulau, baik aktivitas wisata maupun aktivitas sehari-hari warga Pulau Tidung seperti mencari ikan dan lain-lain.



Snorkeling


Snorkeling adalah kegiatan yang identik jika Kita mengunjungi Pulau Tidung, mayoritas wisatawan pasti sangat menantikan aktivitas yang satu ini. Snorkeling di perairan Pulau Tidung sangatlah menyenangkan, perairan yang masih alami dengan ditemani ratusan ikan yang mengiringi Kita selama melakukan aktivitas tersebut membuat wisatawatan betah dan ingin berlama-lama berada di air. Waktu yang paling baik untuk snorkeling di Pulau Tidung adalah pagi hari, karena pada pagi hari ikan-ikan sedang banyak-banyaknya dan pasti menghampiri dan memakan umpan ikan yang Kita bawa.


Wisata Water Sport


Fasilitas wisata water sport di Pulau Tidung sudah lumayan lengkap, mulai dari banana boat, donut boat, kano, sampai jet ski ada di pulau ini. Air yang jernih dan bersih yang membuat wisatawan suka berlama-lama bermain didalam air, ditambah lagi harga yang ditawarkan jauh lebih murah dibanding fasilitas water sport di pulau resort yang ada di Pulau seribu.

Melompat dari Jembatan Cinta


Ini adalah salah satu kegiatan yang unik di Pulau Tidung, hampir semua wisatawan tidak akan mau melewatkan kegiatan melompat ke laut yang jernih dari atas Jembatan Cinta Pulau Tidung. Diawal mungkin Kita akan ragu bila melihat ketinggiannya, namun setelah mencobanya sekali, Kita akan ketagihan dan ingin mengulang hal tersebut kembali. Apalagi kegiatan ini dikaitkan dengan mitos dapat jodoh atau panjang jodoh untuk orang yang berani melompat dari jembatan yang unik ini.

Berburu Sunset



Berburu sunset di Pulau dari atas jembatan Pulau Tidung sangatlah amat ditunggu. Sunset di Pulau ini sangatlah eksotis, apalagi bila diabadikan dengan menggunakan objek siluet jembatan Tidung, hal ini akan menghasilkan hasil foto yang yang sangat indah dan eksotis.

Pesta Barbeque

http://www.pulautidungslagu.com/wp-content/uploads/2013/09/kuliner-pulau-tidung-300x193.jpg

Pesta Barbeque adalah kegiatan yang paling favorit apabila kita berwisata ke Pulau. Menyantap hidangan seafood seperti ikan, udang, cumi, kerang dipinggir pantai adalah kegiatan yang selalu ditunggu-tunggu oleh setiap wisatawan. Apalagi apabila diiring alunan musik dari organ tunggal yang bisa disewa di Pulau Tidung.

Berbagi Trip | Pulau | Seribu sebagai pesaing Pulau Bali?


Pulau Seribu sebagai pesaing Pulau Bali?

Pulau Seribu

Pulau Seribu sebagai pesaing Pulau Bali, ya hal itulah yang disampaikan Bapak Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal dengan sapaan Ahok Gubernur DKI Jakarta. Beliau mengungkapkan bahwa Pulau Seribu memiliki wisata bahari yang tidak kalah dengan Bali. Mungkin sebagian orang akan berkata itu hanya sebuah bentuk promosi sang Gubernur untuk mendongkrak popularitas wisata daerahnya. Namun apabila dilihat dari sisi objektif harusnya Kita harus berkata jujur bahwa hal tersebut sangatlah mungkin terjadi. Jadi bukan sebuah omong kosong keindahan pantai dan laut Bali yang mampu menarik banyak wisatawan mungkin akan segera mendapatkan saingan baru dari Jakarta.

http://pulaubidadaritour.com/wp-content/uploads/2015/05/Pulau-Bidadari.jpg 

Selama beberapa dekade, keberadaan Pulau-pulau di kepulauan seribu memang seperti rahasia yang belum terungkap dan tersimpan di Teluk Jakarta. Baru beberapa tahun belakangan wisata Pulau seribu mulai menarik perhatian masyarakat Indonesia dan mulai dikenal oleh wisatawan mancanegara.

Dan patut diakui peran pemerintah khususnya pemerintah daerah DKI Jakarta dalam mengembangkan Kepulauan Seribu selama ini belumlah optimal. Potensi besar yang dimiliki kepulauan seribu belum dapat seluruhnya dapat muncul kepermukaan. Namun dengan perubahan nyata yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta akhir-akhir ini, di yakini hal tersebut akan memunculkan perubahan yang sangat besar terhadap perkembangan wisata Pulau Seribu.

Apabila kita berkaca dari data-data statistik, kita akan menemukan bahwa wisata pulau seribu sudah menuju kepada perkembangan yang sangat positif. Data statistik yang di ambil dari ASITA Bali (Perkumpulan travel agent Pulau Bali) menunjukan total wisatawan ke Pulau Bali di tahun 2014 berjumlah kurang lebih 10 juta wisatawan baik domestik maupun mancanegara, Sementara menurut data dinas pariwisata DKI Jakarta pada tahun yang sama jumlah wisatawan ke Pulau Seribu berjumlah kurang lebih diangka 2 juta wisatawan. Jadi sudah mencapai 1/5 jumlah wisatawan yang ke Pulau Bali.

Bayangkan dengan potensi wisata yang belum serius digali seperti wisata Bali, Pulau Seribu sudah mencapai 1/5 dari total kunjungan wisatawan ke Pulau Bali. Tentunya hal ini adalah suatu data yang sangat mencengangkan dan menunjukan seberapa besar potensi wisata Pulau Seribu.

Dengan niat serius Pemerintah DKI Jakarta yang didukung pemerintah pusat dan masyarakat Jakarta, diyakini dalam jangka tidak lama lagi wisata Pulau seribu akan menjadi pesaing baru wisata Pulau Bali.

Berbagi Trip | Pulau Seribu | Sejarah dan Budaya Masyarakat

Sejarah dan Budaya Masyarakat Pulau Seribu, yang akan kita bahas dan kita gali kali ini adalah tentang masyarakat Pulau Seribu, dan juga tentang sejarah dan budaya yang membentuknya sehingga munculah “orang pulo” sebutan buat penduduk yang tinggal di Pulau Seribu saat ini. Pulau Seribu sendiri dinamakan ‘Pulau Seribu‘, dikarenakan jumlah pulaunya yang sangat banyak sehingga dinamai dengan nama tersebut. Namun menurut catatan Pemerintah Daerah, jumlah pulaunya hanya berkisar 300an pulau dengan sekitar 110 pulau yang mempunyai habitat alam berupa flora dan fauna.
Sejarah Pulau Seribu

Pulau Seribu yang merupakan bagian dan kesatuan dari kepulauan Nusantara, tepatnya berada di Teluk Jakarta. Pada ratusan tahun yang lalu, pulau-pulau karang mulai terbentuk di atas koloni binatang karang yang sudah mati di Teluk Jakarta. Koloni ini tumbuh pada dasar laut yang dangkal, dan lapisan atasnya muncul ke permukaan laut karena proses pelapukan dari karang tersebut. Kemudian di atas daratan karang lapuk tersebut mulailah tumbuh beberapa jenis pohon sehingga jadilah daratan yang ditutupi pasir yang sekarang kita kenal sebagai Pulau Seribu.


Catatan sejarah tertua di Pulau seribu adalah berupa Prasasti peninggalan Belanda dari abad 16, yang tepatnya ada di Pulau Onrust. Namun sebenarnya bangsa Portugis lebih dahulu datang ke Sunda kelapa (pelabuhan di Jakarta) sebelum Belanda, yaitu tepatnya pada tahun 1513 dimana saat itu Kota Jakarta masih masuk dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda Pajajaran. Tapi entah mengapa, Bangsa Portugis saat itu tidak meninggalkan jejaknya di Pulau seribu. Selain peninggalan prasasti tersebut, ada juga peninggalan sejarah berupa bangunan benteng pertahanan di Pulau Kelor, Pulau Bidadari dan juga Pulau Onrust yang sampai saat ini masih dapat kita saksikan di tiga pulau tersebut. Dan juga untuk kita ketahui bersama, bahwa pada masa abad ke-17, peta buatan Belanda sudah menandai adanya pulau-pulau di sekitar Pulau Panggang yang telah berpenghuni.

peta pulau seribu zaman belanda

peta pulau seribu zaman belanda

Juga jangan dilupakan peninggalan sejarah berupa makam-makam yang ada di Pulau Seribu seperti makam Panglima Hitam Pulau Tidung, makam Ratu Syarifah Fatimah, ratu keturunan Arab yang berkuasa di Kesultanan Banten pada abad 17, makam Raja Pandita dari kerajaan Tidung Kalimantan, makam Habib Ali bin Ahmad bin Zen Al Aidid di Pulau Panggang (abad 18), makam legenda Darah Putih di Pulau Panggang, makam Syarif Maulana Syarifudin (kerabat Kesultanan Banten) di Pulau Kelapa, dan makam Sultan Mahmud Zakaria (kerabat Kesultanan Banten) di Pulau Panjang. Itu semua tentunya menunjukan Pulau seribu memiliki catatan sejarah yang kuat, dan apabila digali lebih dalam lagi, hal ini pasti akan membuka dan menyambung lembaran-lembaran cerita yang sudah ditemukan sebelumnya.

Budaya Masyarakat Pulau Seribu

Masyarakat Pulau Seribu dipercayai mulai terbentuk dan bermula dari Pulau Panggang. Dan setelah permukiman di Pulau seribu semakin meluas, maka penyebaran penduduk dan budayanya berlangsung dari satu pulau ke pulau lain, seperti Pulau Tidung, Pulau Untung jawa, Pulau Pramuka, Pulau Pari dan pulau lainnya.

Budaya dan karakteristik ‘orang pulo‘ panggilan dari masyarakat Pulau panggang pada masa itu sangat berbeda dengan masyarakat betawi, walau daerahnya sangat berdekatan dengan kota Jakarta. Dan juga tidak juga berkarakter sama dengan masyarakat Banten walau sebagian penduduk awal berasal dari Banten. Masyarakat Pulau Panggang tersebut lebih mempunyai kecenderungan memiliki karakteristik dan budaya tersendiri yaitu campuran budaya Banten, budaya dan karakteristik masyarakat Kalimantan, karakter orang suku mandar sulawesi, budaya masyarakat Sunda dan dengan sedikit bumbu budaya dan karakter masyarakat Betawi. Hasil perpaduan yang sangat kompleks tersebut menghasilkan sebuah budaya dan karakter baru, yaitu karakter ‘Orang Pulo‘ sebutan buat masyarakat awal Pulau Panggang, yang kemudian tentunya membentuk dan menjadi karakter dan budaya masyarakat Pulau Seribu.

Hasil perpaduan budaya yang menghasilkan karakterisitik dan budaya yang tersendiri di Pulau Seribu dapat kita lihat dalam gaya bahasa gerak-gerik dan juga pemikiran mereka. Gaya bahasa mereka yang cenderung bervolume keras dalam berbicara seperti orang Sulawesi, lincah dan gesit seperti tipikal orang banten dan karakter-karakter kesukuan Indonesia lainnya.

Juga dengan penamaan kuliner oleh ‘Orang Pulo‘ yang memiliki gaya bahasa tersendiri dan terdengar ‘unik’. Seperti penyebutan makanan sejenis lontong isi atau nasi uduk yang biasa dimakan untuk sarapan dengan sebutan ‘Selingkuh‘, sambal segar untuk teman sajian ikan bakar yang disebut mereka sambal beranyut, Puk cue’ untuk sebutan makanan sejenis pempek dari palembang dan banyak lagi.

Memadukan Sejarah dan Budaya Pulau Seribu

Sejarah dan Budaya memang diakui sebagai salah satu instrument berhasilnya suatu daerah memajukan pariwisata daerah tersebut. Sumber daya alam berupa keindahan laut, gunung, pantai dan yang lain lagi, belum tentu menjadi tolak ukur besarnya potensi pariwisata suatu daerah. Perpaduan semua hal tersebutlah yang akan menentukan keberhasilan kemajuan pariwisata daerah tersebut.

Oleh sebab itu dengan pengembangan dan penggalian sejarah dan budaya di Pulau Seribu, diharapkan hal ini akan mampu meningkatkan potensi pariwisata Pulau Seribu yang cantik ini. Sehingga diharapkan suatu saat, Pulau Seribu bisa menjadi daerah tujuan wisata favorit, sebagaimana halnya Bali sebagai kota wisata budaya dan alamnya, atau Kota Yogyakarta yang dikenal dengan kota sejarah dan budayanya.

Baluran Afrika di Indonesia

http://anekatempatwisata.com/wp-content/uploads/2015/06/Taman-Nasional-Baluran-Jawa-Timur.jpg 
 
Taman Nasional Baluran yang berada di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ternyata menyimpan sejuta keindahan. Apa saja?

Bentang alam seluas 25 ribu hektare ini mempunyai beberapa jenis hutan, satwa, tumbuhan. Selain itu, kekayaan bawah lautnya juga menakjubkan. Belum lagi hamparan padang savana yang kini tersisa 5 ribu hektare serasa membawa kita di Afrika.

Tak heran jika padang savana Bekol di Baluran dikenal dengan sebutan “Little Africa”. Berbagai satwa, seperti kerbau, rusa, burung merak, monyet ekor panjang, banteng, bisa dinikmati di padang savana ini.

Salah seorang petugas Taman Nasional Baluran, Agus, menjelaskan bahwa kawanan rusa, merak, dan monyet ekor panjang dapat mudah dijumpai di padang savana, terutama pada pagi dan malam hari. “Untuk banteng sangat jarang sekarang, kalau tahun 2000 lalu masih sering dijumpai di padang savana,” kata Agus.

Ia menyebutkan, berbagai kegiatan wisata bisa dilakukan oleh pengunjung. Selain itu, kegiatan lain seperti penelitian, pengamatan satwa, dan lain-lain juga bisa dinikmati pengunjung. Setidaknya ada sembilan aktivitas yang bisa dinikmati pengunjung di Baluran ini.

Sembilan kegiatan yang dapat dinikmati para pengunjung, yaitu, tracking, pendakian ke Gunung Baluran, pengamatan satwa, pengamatan burung, snorkeling dan diving, canoing, wisata bahari, forografi, dan bersepeda di savanna Bekol dan sekitarnya.


http://anekatempatwisata.com/wp-content/uploads/2015/06/Taman-Nasional-Baluran.jpg

Memasuki Taman Nasional Baluran, kita akan disambut dengan bentang hutan lebat yang dinamakan hutan musim. Setiap musim kemarau, hutan ini selalu kering dan terlihat kecoklatan serta rawan terjadi kebakaran.

Setelah berjalan beberapa kilometer, bentang hutan yang selalu hijau sepanjang tahun dinamakan hutan evergreen. Setelah itu, kita melewati hutan musim lagi sebelum memasuki kawasan padang savana Bekol.

Selama melewati hutan berlapis tadi, pemandangan meanrik bisa kita saksikan dari dalam mobil, beragam satwa liar, seperti monyet ekor panjang, burung merak, ular, serta satwa lainnya terkadang berada di tengah jalan. Di sini kita bisa berhenti dan mendekat dengan pelan-pelan untuk mengabadikan gambar mereka.

Setelah sampai di padang savana Bekol, pengunjung biasanya melihat obyek bentang alam Baluran dari menara. Hamparan savanna, hutan, serta Gunung Baluran dapat kita lihat sejauh mata memandang. Di sebelah selatan ada Gunung Baluran yang dikelilingi hutan lebat, di sebelah selatan ada hamparan savana yang diakhiri dengan lautan luas yang merupakan selat Bali.

Pengunjung juga bisa berjalan-jalan membelah padang savana. Jika beruntung kita bisa melihat kawanan kerbau, rusa, burung merak, monyet ekor panjang, serta aneka satwa lainnya denga jarak yang lumayan dekat untuk mengambil gambar.

Selepas melewati padang savana, pengunjung berada di kawasan Pantai Bama. Pengunjung bisa memilih aneka aktivitas, seperti snorkeling, canoing, maupun diving untuk melihat kekayaan bawah laut Pantai Bama.

Pulau Kei

Pulau Kei Surga Dunia di Tanah Maluku


Pulau Kei adalah salah satu potongan ketenangan yang bisa Anda temukan di salah satu ujung Indonesia. Dipenuhi dengan pesona dan rasa sihir, dari keindahan langit biru, dengan laut membentang tak berujung dan pasir yang lembut. Secara historis, pulau ini diakui sebagai Kepulauan Rempah-Rempah legendaris, Provinsi Maluku yang memesona adalah rumah bagi lebih dari banyak bunga pala dan pala.

Di sini, di Maluku Tenggara, di pulau Warbal kecil di gugusan Kei, Anda akan menemukan pemandangan yang tidak pernah Anda temukan sebelumnya. Tidak seperti kebanyakan pantai yang membentang di sepanjang pantai sebuah pulau, pantai Ngutafur justru meluas ke arah laut. Sebuah gundukan pasir yang tak terputus sekitar 2 kilometer panjangnya, dan memiliki lebar 7 meter dihiasi dengan pasir putih yang sangat halus bak tepung. Pantai ini seakan tidak memiliki ujung, hamparan laut biru jernih juga akan menyambut kaki Anda di pantai ini. Suasana yang Anda dapatkan di pantai ini tidak pernah akan Anda dapatkan di tempat lain di manapun di seluruh dunia. Ketenangan dan kesunyian pulau ini tidak ada duanya. Pulau ini sangat cocok untuk tempat melarikan diri dari keriuhan kota besar dengan menghabiskan seharian berjalan-jalan di bibir pantai. 

 http://www.eafm-indonesia.net/public/images/3-Kei.jpg 

Pulau Kei yang sunyi ini memiliki pasir putih yang sangat lembut tidak ada pasir yang lembut selembut pulau ini. Sekitar pantai pun dipercantik dengan berdirinya beberapa pohon yang membuat tempat ini makin teduh. Meski di luar terlihat cantik, sempatkan untuk memanjakan mata Anda untuk menyapa pemandangan di bawah laut yang tak kalah cantiknya yang bersembunyi di bawah laut tenang nan biru menunggu untuk Anda temukan. Perairan Maluku kaya akan terumbu karang, bahkan banyak terlihat dari sudut pandang Anda ketika Anda menaiki perahu. Berkat airnya yang jernih, sehingga memungkinkan Anda untuk melihat apa yang bersembunyi di dalamnya. Ratusan spesies ikan dan kehidupan laut lainnya berkembang dalam terumbu karang, jadi pastikan untuk mengambil snorkel dan kacamata dan lihat apa yang disembunyikan pulau ini untuk Anda di dalam lautnya.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWLCeAI_W4b1xxZ_Nm33qSKiZWHuo96nhxfck3bcD0NbxbBu1sbLs0YnJGqC3fU1wLqDBqJHcBugUwXB_N2-AobrWvYc-2ZBlNt_6OdmpRMePBEWYEpSigwn4ZX5cyVpi5sWSwF-CS019v/s1600/img_60421.jpg

Juga hal yang tak bisa Anda lewatkan di pulau ini adalah berinteraksi dengan Penyu Belimbing raksasa yang oleh masyarakat sekitar dikenal sebagai Tabob. Spesies ini adalah termasuk salah satu spesies yang dilindungi, yang mana spesies ini membuat sarangnya di Pantai Ngurtafur dan dipantau langsung oleh WWF. Bahkan Anda juga dapat melihat segerombolan pelikan yang bermigrasi dari Australia dan Papua Nugini ke kepulauan Maluku. Kepulauan Kei merupakan bagian dari Wallacea, sekelompok pulau di Indonesia yang dipisahkan oleh perairan dalam dari kontinen Asia dan Australia, dan masih banyak alasan lainnya yang tidak bisa digambarkan oleh kata-kata mengapa Anda harus mengunjungi Pulau Kei.

Pulau indah belum banyak terjamah

https://wisatakupulauseribu.files.wordpress.com/2015/01/imageblog-1.jpg
Apa sih yang menarik di Pulau Moyo? 

Jangankan membayangkan suasananya, sebagian dari kamu mungkin bahkan belum pernah dengar nama pulau ini. Padahal, pulau yang terletak 2,5 kilometer dari Pulau Sumbawa dan termasuk wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat ini cukup populer di kalangan wisatawan mancanegara. Beberapa tokoh terkenal seperti almarhumah Lady Diana serta putranya Pangeran William, Mick Jagger dan pesepakbola mantan kiper Manchester United Edwin Van Der Sar pernah mengunjungi pulau tersembunyi ini, dan seketika jatuh cinta pada kecantikannya.
Pulau Moyo adalah sebuah pulau dengan luas sekitar 350 kilometer persegi dan garis pantai sepanjang 88 kilometer. Dengan demikian kamu akan butuh waktu yang cukup lama untuk menjelajahi seluruh bagian pulau yang ditetapkan sebagai taman wisata alam laut sejak 24 Desember 1986. Rencana perjalanan juga harus dirancang agar perjalanan yang kamu lakukan benar-benar berkesan.
Untuk sampai di Pulau Moyo kamu bisa memilih dua jalur. Yang pertama adalah jalur darat dengan berkendara mobil sewaan selama dua jam dari kota Mataram ke Pelabuhan Kayangan Lombok. Dari sini kamu bisa meneruskan perjalanan menyeberang ke Pelabuhan Poto Nano, Sumbawa Barat yang memakan waktu sekitar satu atau dua jam. Di Poto Nano kamu bisa lanjutkan perjalanan melalui jalur darat sekitar dua jam menuju Sumbawa Barat.

Kamu juga bisa melakukan perjalanan ke Pulau Moyo via jalur udara, travelers. Ada maskapai penerbangan yang melayani rute jarak dekat, salah satunya adalah jalur Mataram-Sumbawa Besar. Pesawat yang digunakan memang berukuran kecil, yaitu Fokker 50, dan penerbangan untuk jalur ini hanya tersedia setiap hari Selasa dan Jumat. Tapi kamu bisa menghemat waktu karena Mataram-Sumbawa Besar dapat ditempuh sekitar setengah jam saja.

Setelah sampai di Sumbawa Besar kamu tinggal melanjutkan perjalanan ke Pulau Moyo, dan kali ini perjalanan hanya bisa ditempuh melalui perairan. Dari Pelabuhan Muara Kali Sumbawa Besar kamu bisa naik kapal motor yang disediakan masayarakat setempat untuk menyeberang ke Pulau Moyo. Kapal motor biasanya berangkat dua kali tiap hari, yaitu pada jam 09.00 dan 11.30. Ada baiknya kamu mencatat jam keberangkatan kapal ini, karena jika ketinggalan kamu harus menunggu untuk menyeberang hingga keesokan harinya. Kamu akan dikenakan ongkos sekitar Rp 20 ribu – Rp 25 ribu per orang dan kamu akan mengarungi laut sekitar dua jam sebelum sampai di Pulau Moyo.

Sesampainya di sana kapal motor akan segera kembali ke Sumbawa Besar. Jadi kamu harus menginap di Pulau Moyo dan menunggu kapal motor datang keesokan harinya untuk melanjutkan perjalanan. Kalau kamu tidak berencana untuk menginap di Pulau Moyo, kamu bisa menyewa perahu motor milik penduduk setempat seharga Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu.

Alternatif lainnya, kamu menyewa speed boat (kapal cepat) yang disediakan operator transportasi laut swasta yang bertarif Rp 3 juta. Memang lebih mahal sih. Tapi speed boat hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk melayari jalur Sumbawa Besar-Pulau Moyo. Kamu juga bisa meminta pengemudi speed boat untuk berlayar mengelilingi area perairan Pulau Moyo seharian. Akan lebih baik jika kamu mengadakan perjalanan ke Pulau Moyo ini bersama rombongan kecil yang terdiri dari 4-5 orang. Selain lebih seru, biaya yang diperlukan untuk transportasi juga tidak terlalu berat karena bisa patungan